×

Wajib! Mengajari Anak Pendidikan Seks Sejak Dini

Bagikan Artikel :


Hampir bisa dipastikan bahwa tidak akan ada orang tua yang merasa nyaman ketika harus mengajarkan seks kepada anaknya. Malu, risih dan sungkan adalah kumpulan perasaan yang pasti menyergap orang tua jika harus mentransfer pengetahuan seks pada anak.

Perasaan ini masih ditambah pula dengan kecemasan orang tua yang kerap khawatir kalau anak yang mendapat informasi seks terlalu dini, akan terdorong untuk buru-buru melakukannya. Di satu sisi informasi tentang seksualitas seolah-olah bersifat sebagai pendorong anak untuk lebih tahu tentang seks, sehingga mendorongnya lebih jauh ingin mencoba. Apalagi bayangan orang tua biasanya bahwa masalah seksual adalah hanya seputar masalah berhubungan intim. Bayangan ini tentu sangat menakutkan bagi orang tua, guru, dan semua tokoh otoritas yang ada di sekeliling anak.

Secara umum, orang tua merasa sulit bersikap terbuka soal seks kepada anaknya karena merasa terintimidasi dengan pertanyaan anak. Disebabkan sikap mental orang tua dan orang-orang dewasa lainnya yang ada di sekeliling anak menganggap anak tidak siap untuk menghadapi keingintahuannya terhadap dirinya sendiri, terutama masalah seputar seksualitasnya. Perasaan ini muncul karena :

a. Tidak tahu jawaban yang pas untuk pertanyaan-pertanyaan anak

b. Tidak rela membayangkan anak yang masih polos sudah harus dikotori pembicaraan seks yang erotis

c. Takut jika diajarkan seks anak malah jadi terburu-buru ingin mencicipinya

Related Posts :

    Dampak Kurangnya PendidikanSeks pada Anak

    Sering kali orang tua mendengar, terkejut dan shock ketika mendapati anak kesayangannya ternyata sudah aktif secara seksual tanpa sepengetahuan mereka. Dari televisi atau surat kabar juga banyak diketahui bahwa seorang gadis dibunuh oleh sang pacar, karena terlibat konflik percintaan. Sementara orang tua tidak percaya, menyanggah dan menyatakan bahwa putri kesayangannya adalah gadis rumahan. Dan si orang tua menjadi tidak berkutik dan shock ketika hasil otopsi menyatakan ada janin di rahim anak gadisnya. Atau seorang anak yang tiba-tiba hamil, dan pada kenyataan yang menghamili adalah ayahnya atau ayah tirinya. Sementara ibunya tidak mengetahui kalau pelecehan itu terjadi berkali-kali yang dilakukan oleh sang ayah. Anak mungkin saja menganggap bahwa ini adalah salah satu bentuk kasih sayang dari sang ayah. Hal-hal tersebut bisa terjadi, karena si anak tidak pernah tahu dan tidak mengerti tentang pelecehan seksual, tentang organ seksualnya, bagaimana memelihara dan menjaganya.

    Contoh Kasus Kurangnya Pendidikan Seks pada Anak

    Banyak sekali kasus yang terjadi karena minimnya pengetahuan tentang masalah seksual. Mulai dari seks bebas, kehamilan yang tidak diinginkan, pembunuhan dan lain-lain. Contohnya Remaja putri berusia 13 tahun kepergok memanfaatkan kecanggihan fasilitas telepon tidak sesuai fungsinya. Dia tertangkap basah ibunya tengah video call dengan seorang pria/kekasihnya dalam keadaan bugil. Tak terima dengan perlakuan kekasihnya asal Surabaya kelahiran tahun 1995 tersebut, orangtua remaja putri melaporkan kejadian ini ke Polsek Denpasar Barat. Setelah didalami, rupanya remaja putri ini telah melakukan hubungan seksual secara bebas. Ibunya tidak percaya karena selama ini putrinya dikenal anak rumahan dan berprilaku baik.

    Tidak hanya seks bebas dan kehamilan tak diinginkan, bahkan banyak kasus sekaliber pembunuhan, ternyata berawal dari penyalahgunaan seks. Misalnya saja kasus jagal jombang Ryan, yang ternyata titik ujung kasus mutilasi yang dilakukannya adalah masalah seks. Kasus-kasus tersebut menunjukkan kepada orang tua bahwa masalah seks bukanlah masalah yang sepele, karena itu jangan diabaikan. Dan tidaklah pula bijaksana apabila orang tua menutup semua informasi tentang masalah seksualbagi proses pendidikan anak.

    Tindakan Orang Tua

    Sebagai orang tua, dan sekaligus guru pertama dan utama bagi anak-anak, tetaplah lebih baik jika anak-anak merasa bebas bertanya kepada orang tua tentang apa saja yang ingin mereka ketahui tentang seks, karena itu menyangkut masalah dirinya sendiri, dan tumbuh kembang mereka, dari pada mereka bertanya kepada orang lain, yang jawabannya belum tentu bertanggung jawab. Atau mereka mencari tahu sendiri melalui situs-situs di internet, VCD-VCD porno, Blue Film, dan lain sebagainya. Anak-anakpun tentunya lebih senang dan nyaman dengan orang tua yang lebih terbuka terhadap semua pertanyaan yang ditanyakan, dan ini artinya si anak bisa lebih komunikatif dengan orang tua terhadap semua persoalan yang dihadapinya. Dan orang tua haruslah bisa memberi jawaban yang proporsional, jujur, asertif, bertanggung jawab dan penuh arahan kepada si anak. Dari berbagai fenomena di atas dapat dipahami bahwa masalah seks adalah masalah yang cukup urgen demi mempersiapkan anak menjadi anak yang dewasa dan matang dalam segala hal termasuk dewasa dalam menyikapi permasalahan seksual yang dihadapinya, sehingga tidak terjerumus ke dalam konflik seksual yang akan menghancurkan masa depannya.

    Pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi tentang masalah seksual. Informasi yang diberikan di antaranya adalah pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen, dan agama, agar tidak terjadi penyalahgunaan organ reproduksi tersebut. Karena itu pendidikan seks dapat dikatakan sebagai cikal bakal pendidikan kehidupan berkeluarga yang memiliki makna sangat penting. Para ahli psikologi menganjurkan agar pendidikan seks mulai dikenalkan pada anak sejak usia dini, sesuai dengan tahap perkembangan kedewasaannya. Informasi tentang seks bisa diberikan sejak anak sudah bisa melakukan komunikasi dua arah. Orang tua saat ini perlu dibekali pengetahuan mengenai seks, karena tidak jarang juga anak-anak yang bertanya tentang masalah seks. Mencari informasi tentang seks, selain untuk menjawab pertanyaan anak, juga untuk mendidik anak sehingga dia mengetahui informasi yang tepat dan berguna.

    Pentingya pendidikan Seksual pada Anak

    Pendidikan seks penting untuk anak agar anak tidak kekurangan informasi tentang seks. Dengan sifat keingintahuannya seorang anak akan selalu mencari tahu segala sesuatu yang didengarnya dari pergaulannya seharihari. Masih untung sebetulnya jika si anak menanyakan hal tersebut kepada orang tuanya, daripada dapat pengajaran sebagian-sebagian dari orang lain yang mungkin tidak punya pengetahuan tentang itu. Apalagi masalah seks, orang cenderung membayangkannya sebagai masalah hubungan intim. Alangkah disayangkan kalau anak mendapat pengetahuannya dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Karena itu pendidikan seks diperlukan agar anak mengetahui fungsi organ seks, tanggung jawab yang ada padanya, panduan menghindari penyimpangan dalam perilaku seksual mereka sejak dini.

    Pendidikan Seks Itu Penting Terutama Bagi Remaja karena beberapa hal.

    1. Anak akan tumbuh menjadi remaja dan mereka belum paham tentang seks, sementara orang tua menganggap kalau membicarakan seks adalah hal yang tabu. Karena ketidakpahaman itu para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.

    2. Dari ketidakpahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksinya, di lingkungan seosial masyarakat, hal lain ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain seperti VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisipun sudah mengarah ke hal-hal yang seperti itu. Dampak dari ketidakpahaman remaja tentang seks, banyak hal-hal negatif yang terjadi, seperti hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan virus HIV, dan lain sebagainya.

    Tujuan Pendidikan Seks pada Anak

    Tujuan pendidikan seks berbeda-beda sesuai usia perkembangan. Seperti pada usia balita, tujuannya adalah untuk memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti menjelaskan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya. Untuk usia sekolah mulai 6–10 tahun bertujuan memahami perbedaan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit. Pada usia menjelang remaja, pendidikan seks bertujuan untuk menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya, serta menerima perubahan dari bentuk tubuh. Berbeda halnya dengan pendidikan seks yang diberikan pada anak usia remaja, pendidikan seks berguna untuk memberi penjelasan mengenai perilaku seks yang merugikan (seperti seks bebas), menanamkan moral dan prinsip ”say no” untuk seks pranikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri. Bahkan, pendidikan seks juga penting diberikan pada anak di usia pranikah untuk pembekalan pada pasangan yang ingin menikah tentang hubungan seks yang sehat dan tepat. Dan usia setelah menikah, pendidikan seks penting diberikan untuk memelihara pernikahan melalui hubungan seks yang berkualitas dan berguna untuk melepas ketegangan.

    Pendidikan seks pada anak tidak bisa dilakukan secara instan, melalui tahap demi tahap sejak dini. Diajarkan mulai dari hal yang paling sederhana, dan jadikan sebagai satu kebiasaan sehari-hari. Tetapi sebelumnya yang harus dipersiapkan oleh orang tua adalah sikap mental orang tua, yaitu mengikis terlebih dahulu perasaan risih yang menetap di pikiran.

    Ada Beberapa Hal Yang Harus Dilakukan Ketika Mengajarkan Seks Pada Anak

    1. Bersikap jujur dan terbuka, artinya orang tua memberikan informasi yang benar dan apa adanya. Karena ketidakjujuran atau menjawab asal-asalan hanya akan mengacaukan logika sehat si anak

    2. Step by step, pastikan mengajari anak selangkah demi selangkah, sejalan dengan pertanyaan yang mereka ajukan. Sesuaikan penyampaian dengan tingkat pemahaman si anak

    3. Belajar untuk santai, wajar dan bersikap biasa-biasa saja. Jangan membesar-besarkan masalah, lantas menganggap seks topic yang berat, usahakan rileks, dan jaga intonasi ketika menjawab cecaran pertanyaan anak. Hindarkan perasaan risih, jengah dan takut. Anggap saja ini sama dengan menjelaskan soal hujan, soal bulan, bintang, atau soal memasak dan lain-lain. Disarankan orang tua terlebih dahulu melepaskan diri dari semua persepsi seks dewasa yang erotis dan mesum bahwa seks itu kotor, dosa, dan tak pantas untuk dibicarakan, karena ini hanya akan memicu persepsi negatif tentang seks pada anak yang akhirnya akan menjadikan pemahaman yang keliru tentang seks.

    Tahapan Umur untuk pengajaran Seks pada Anak

    a. Ada beberapa tahapan untuk mengajarkan seks pada anak berdasarkan tingkatan umur anak di bawah umur tujuh tahun yang harus diperkenalkan adalah pengenalan identitas antara laki-laki. Membiasakan beberapa kosa kata seperti vagina, testis, penis, dan payudara dan bagaimana cara menjaganya. Hindari mengucapkannya dengan perasaan risih dan sambil berbisik, bersikaplah santai dan biasa seperti orang tua menyebut anggota tubuh lainnya seperti mulut, lidah, telinga dan lain-lain.

    b. Untuk anak pra remaja yaitu yang berusia 7–10 tahun, maka pembekalan seksual dilakukan dengan memberitahukan anak fakta-fakta seputar reproduksi, misalnya memberikan penjelasan tentang perkawinan, konsepsi dan persalinan, baik pada manusia ataupun makhluk hidup lainnya.

    c. Dengan pendekatan ilmiah dan biologis angkat dan jelaskan soal reproduksi dan aktivitas seksual manusia, mulai dari persenggamaan hingga bagaimana terjadinya proses kelahiran. Bantu juga anak untuk lebih mengenal dan menghargai seluruh anggota tubuhnya termasuk organ seks dan organ reproduksinya. Beri pemahaman yang benar tentang institusi keluarga, tujuan, dan kewajiban selaku anggota keluarga yang baik dan terhormat, serta pembekalan lain seperti kesetiaan, cinta, kasih sayang, dan kewajiban untuk saling menghormati dan menghargai sesama manusia. Dan yang penting beri penjelasan tuntas seputar menarche (haid pertama) bagi anak perempuan dan mimpi basah bagi anak laki-laki.

    d. Untuk remaja berusia 11–14 tahun. Pengajaran seksualitas ditekankan pada antisipasi perubahan yang terjadi selama masa remaja terkait dengan aktifnya hormon seksualnya, perbedaan yang dialami oleh laki-laki dan perempuan, perbedaan percepatan perkembangan dan pertumbuhan, bagaimana mencapai kematangan seksual, dan pemilihan perilaku seksual. Jelaskan jika anak menanyakan tentang keberagaman perilaku seksual seperti gay, lesbian, waria, exhibitionism, pedophilia, dan lain-lain. Yang penting hindari mengimformasikan seks secara berbisik-bisik dengan raut wajah gelisah dan menakut-nakuti anak.

    e. Remaja di atas 15 tahun, diharapkan sudah benar-benar memiliki pengetahuan seks yang utuh, lengkap dan benar serta memahami sesuai norma yang dianut keluarga. Pengajaran seksual pada anak usia ini dilakukan dengan diskusi tertutup berdasarkan kesamaan gender demi menghindar perasaan rikuh dan malu pada anak. Diskusi dilakukan dengan obrolan santai sambil mendiskusikan relasi laki-laki dan perempuan, aspek percintaan lawan jenis, kesepakatan tentang pacaran, kebijaksanaan keluarga menanggapi hubungan seks pranikah, seluk beluk peting, persenggamaan, kontrasepsi, pornografi, penyimpangan seks, dan penyakit menular seksual. Dorong anak memegang teguh prinsip dan standar moral yang dimilikinya meskipun itu bertentangan dengan prinsip teman-temannya.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : July 24, 2018

    Pertanyaan Pengunjung :

    IUD yang Masih Terpasang Saat Hamil, Bahayakah ?

  • Oleh : Jenni
  • 8 tahun, 3 bulan yang lalu

    Bu bidan saya sekarang sedang mengandung anak k 2, dan saat ini usia kandungan saya 4 bulan. Namun dikehamilan saat ini saya khawatir karena ternyata IUD yang sebelumnya masih terpasang. Bagaimana langkah yang seharusnya saya lakukan, saya takut mempengaruhi janin saya. Karena ada yang menyebutkan bila dilepas akan mengakibatkan keguguran. Mohon penjelasanan bu bidan.

    Terimakasih

    Nyeri payudara sebelah kanan

  • Oleh : Nadia Kartika
  • 4 tahun, 8 bulan yang lalu

    Ass. Dok saya mau tanya. Payudara saya sebelah kanan suka nyeri kadang nyut nyutan. Kata ahli bedah ini gapapa ga jahat. Tapi sampe sekarang masih sakit. Kenapa yaa. Makasih

    Ingin hamil lagi

  • Oleh : Erna Manurung
  • 4 tahun, 11 bulan yang lalu

    Gini buk bidan, saya habis melahirkan sekitar bulan 12 kemarin, tapi anak saya meninggal begitu lahir, dan saya belum mendapat haid sampai saat ini, tapi saya sudah berhubungan sama suami saya sekitar 2 minggu yang lalu dan rutin karna memang kami tidak menunda untuk kehamilan selanjut nya tapi sekarang saya merasakan sakit perut dibagian bawah, saya bingung ini gejala tanda kehamilan atau mau PMS y buk bidan,? Soal ny sudah saya tespek hasil nya negatif tapi sakit perut nya sudah berlangsung beberapa hari ini dan tidak ada keluar darah yang ada keluar keputihan terus menerus dan bagaimana cara agar bisa cepat hamil lagi sebelum datang haid setelah melahirkan?

    Fases bayu berwarna gelap cenderung kehitaman

  • Oleh : destiana
  • 7 tahun, 9 bulan yang lalu

    Selamat pagi bu bidan saya ingin konsultasi nih saya punya anak usianya baru 4 bulan ketika buang air besar fasesnya berwarna gelap, mulanya berwarna hijau gelap makin kesini fasesnya cenderung kehitaman. Apakah itu normal bu bidan dan kebetulan anak saya minum sufor sama ASI cuma lebih banyak minum sufor daripada ASI. Mohon jawabannya

    Perut gaenak

  • Oleh : Reska Siti
  • 4 tahun, 2 bulan yang lalu

    Perut saya bagian bawahnya mengeras sering sendawa sering kentut terus sering keram gitu di area perut atas dan bawah dan biasa nya kalo mau tiba menstruasi suka keputihan atau keluar lendir bening tapi sekarang kok jadi gaada ini tanda kehamilan apa begah disebabkan makanan?

  • Oleh : Reska Siti
  • Tanya Bidan