
Di masyakat anak yang mengalami gangguan prilaku pasti di klaim atisme, padahal tidak demikian. Gangguan prilaku pada anak ada beberapa jenis, selain autism ada juga ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). ADHD adalah gangguan perilaku yang dimulai dari masa anak-anak, dan bisa memengaruhi hingga remaja dan dewasa. Dilansir dari National Institute of Mental Health, ADHD adalah gangguan yang terjadi pada otak, ini ditandai dengan kurangnya perhatian dan/atau hiperaktif serta impulsif yang mengganggu fungsi dan perkembangan otak anak.
Anak dengan ADHD mengalami kesulitan untuk tetap fokus. Ia biasanya tidak betah jika harus duduk dan belajar dalam waktu lama. Namun, hal ini bukan karena mereka kurang paham dengan apa yang sedang mereka pelajari.
Anak ADHD merupakan anak yang hiperaktif. Mereka suka terus bergerak, bahkan mungkin sampai mengganggu teman yang ada di dekatnya. Mereka juga suka bertindak impulsif. Artinya, mereka suka melakukan tindakan yang tiba-tiba tanpa memikirkannya terlebih dahulu, mereka tidak suka menunda keinginan atau kepuasan.
Gejala Anak Dengan ADHD
Gejala utama ADHD adalah sulit memusatkan perhatian, serta berperilaku impulsif dan hiperaktif. Penderita tidak bisa diam dan selalu ingin bergerak.
Gejala ADHD umumnya muncul pada anak-anak sebelum usia 12 tahun. Namun pada banyak kasus, gejala ADHD sudah dapat terlihat sejak anak berusia 3 tahun. ADHD yang terjadi pada anak-anak dapat terbawa hingga dewasa.
Penyebab dan Faktor Risiko ADHD
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko anak terkena ADHD. Faktor risiko ini meliputi faktor genetik dan lingkungan sekitar.
Diagnosis ADHD
Diagnosis ADHD dilakukan melalui kerja sama berbagai pihak, yaitu dokter anak, psikiater anak, orang tua, dan pihak sekolah. Proses diagnosis melibatkan wawancara, baik dengan anak, orang tua, maupun guru.
Selain itu, dokter anak juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk mencari penyebab lain yang dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan ADHD.
Langkah Penanganan ADHD
Penanganan ADHD dapat berupa pemberian obat-obatan dan psikoterapi. Selain penderita, orang tua, keluarga, pengasuh, dan guru di sekolah juga perlu mendapatkan bimbingan untuk menghadapi anak dengan ADHD. Walaupun ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, pengobatan yang diberikan dapat meredakan gelaja ADHD dan memampukan penderitanya untuk menjalani hidup dengan normal.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.