Pernahkan bunda melihat mata si Kecil yang memerah disertai benjolan? Mungkin Bunda akan beranggapan mata si Kecil terkena debu atau tersenggol saat bermain dengan temannya. Tapi ternyata itu karena adanya infeksi lho Bun!
Mata yang memerah, disertai benjolan dan berair itu merupakan bintitan. Kondisi ini umum terjadi di kelopak mata bagian bawah.
Penyebab Bintitan pada Anak
Bintitan pada anak disebabkan oleh infeksi, akibat kelenjar minyak yang tersumbat di kelopak mata. Kelopak mata memiliki banyak kelenjar minyak yang membantu menjaga mata tetap lembap. Kelenjar ini dapat tersumbat oleh sel kulit mati dan bakteri. Akibatnya, minyak menumpuk di kelenjar dan tak bisa keluar.
Oleh sebab itu, muncul benjolan di kelopak mata atas atau bawah, yang menjadi merah dan bengkak karena infeksi. Tak hanya itu, bintitan juga dapat menyebabkan mata terasa nyeri dan berair secara tiba-tiba.
Bakteri staphylococcus merupakan bakteri penyebab infeksi ini. Bakteri tersebut sering berada di dalam hidung. Jika menyentuh lendir dari hidungnya, lalu menyentuh matanya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka anak dapat mengalami infeksi bakteri staphylococcus ke kelopak mata.
Faktor Risiko Bintitan pada Anak
- Menyentuh mata tanpa mencuci mata terlebih dulu
Tangan dapat menjadi sumber berbagai kuman dan bakteri. Jika menyentuh matanya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka anak berisiko lebih tinggi terkena bintitan. Kuman dan bakteri dapat berpindah dari tangan ke mata anak. - Kurangnya nutrisi dan waktu tidur
Bintitan lebih sering terjadi pada anak yang kondisi kesehatannya melemah. Jika anak kurang tidur dan tidak memiliki cukup nutrisi maka, sistem kekebalan tubuhnya dapat menurun sehingga meningkatkan risiko terkena bintitan. Oleh karena itu, berilah anak Anda vitamin, dan pastikan waktu tidurnya mencukupi. - Memakai lensa kontak
Jika anak harus menggunakan lensa kontak, maka Anda harus berhati-hati. Pastikan bahwa kontak lensa bersih. Begitu pula dengan tangan yang digunakan untuk memakaikan lensa kontak tersebut.
Jika lensa kontak dipasangkan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka kuman dan bakteri dapat berpindah ke mata anak. - Membiarkan riasan mata semalaman
Jika anak harus menggunakan riasan mata, maka Anda mesti memperhatikan hal tersebut. Jangan sampai anak menggunakan riasan mata yang sudah lama atau kedaluwarsa, karena bisa mengandung banyak bakteri.
Selain itu, jangan biarkan riasan matanya bertahan semalaman, karena dapat menyebabkan infeksi, sehingga berisiko terhadap bintitan. Anda harus membersihkan riasan mata anak hingga tuntas.
Cara Mengatasi Bintitan Pada Mata Anak
Jaga selalu kebersihan mata anak untuk mencegah terjadinya bintitan. Akan tetapi, jika anak terlanjur mengalami bintitan, maka Anda dapat mengompres matanya dengan air hangat untuk meringankan rasa sakit dan bengkak, serta membantu mengeluarkan nanahnya.
Caranya, gunakanlah kain yang bersih dan lembut, celupkan ke air yang hangat (jangan terlalu panas ataupun dingin), dan letakkan kain tersebut di atas bintil anak selama 5-10 menit.
Lakukanlah hal tersebut beberapa kali setiap hari, agar bintitan anak Anda cepat sembuh. Jangan lupa pula untuk membersihkan area sekitar bintitan, agar bebas dari kerak.
Jika Si Kecil menolak untuk dikompres matanya, Bunda dapat melakukannya saat ia sedang tidur. Bunda juga bisa memberi pengertian kepada Si Kecil bahwa cara ini dilakukan agar ia cepat sembuh dan matanya tidak lagi sakit.
Bila Si Kecil merasakan nyeri pada bintitan yang dialaminya, Bunda dapat memberikan obat penghilang rasa sakit, seperti parasetamol.
Segera konsultasikan ke dokter mata jika kompres dan pemberian obat penghilang rasa sakit tidak bisa mengatasi bintitan yang diderita Si Kecil.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.