Meninggalnya bayi baru lahir salah satunya disebabkan oleh sindrom Edward. Sindrom Edward disebut juga sebagai trisomi 18 penyakit ini disebabkan oleh ketidaknormalan jumlah kromosom dalam sel tubuh yang dapat mengganggu pertumbuhan banyak organ tubuh.
Bayi yang terdiagnosa Edward syndrome sebagian besar hanya dapat bertahan hidup dalam beberapa hari. Kelainan genetik ini hanya dialami oleh 1 dari 5000 bayi.
Gejala Sindrom Edward
- Gangguan jantung
- Gangguan ginjal.
- Gangguan pernapasan.
- Infeksi berulang pada paru-paru dan saluran kemih.
- Hernia pada dinding perut.
- Bentuk tulang belakang tidak normal (bengkok).
- Kaki yang halus dengan telapak bulat.
- Bibir sumbing.
- Kepala lebih kecil (mikrosefalus).
- Jari tangan panjang, tumpang tindih, dan tangan mengepal.
- Rahang bawah kecil (micrognathia).
- Berat badan rendah.
- Usus seperti berada di dalam kantung tipis, yang muncul keluar dinding perut (exomphalos).
- Suara tangisan yang lemah.
Penyebab Sindrom Edward
Setiap bayi yang lahir normalnya akan membawa 23 pasang kromosom yang berasal dari ayah dan ibu. Tetapi bayi yang mengalami Edward sindrom akan membawa 3 kromosom 18, harusnya dua sehingga berpasangan. Hal ini mengganggu tumbuh kembang janin di dalam rahim.
Penambahan kromosom 18 terjadi saat proses pembuahan. Terdapat kesalahan ketika pembelahan sel, kromosom ekstra ini bisa berasal dari sperma ayah ataupun sel telur ibu.
Edwards Syndrome bisa terjadi secara acak dan bisa menimpa keluarga manapun. Kemungkinan untuk mempunyai bayi dengan ES lebih dari satu proses kehamilan sangat kecil, namun dengan semakin bertambahnya usia ibu, risiko melahirkan anak dengan ES meningkat.
Pengobatan Sindrom Edward
Jika sindrom Edward menyebabkan bentuk tungkai menjadi tidak normal, sehingga memengaruhi gerakan penderitanya saat mereka tumbuh besar, maka fisioterapi atau terapi okupasi akan dibutuhkan sebagai bentuk penanganan.
Separuh dari bayi yang menderita sindrom Edward mengalami kematian dalam kandungan, dan hanya 10 persen yang dapat hidup hingga usia satu tahun. Sedikit sekali jumlah penderita sindrom Edward yang bisa bertahan hidup hingga usia dewasa.
Setelah mengetahui kondisi bayinya mengalami sindrom Edward, tentu orang tua akan mengalami situasi yang sangat sulit. Oleh karena itu, dukungan dari teman, kerabat, atau bahkan psikolog, dibutuhkan untuk mengatasi masalah psikologis yang dihadapi.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.