
Tidak hanya orang dewasa yang sering mengalami keluhan rontok hingga kebotakan. Tapi juga sering dialami anak-anak lho! Tentu Bunda tidak ingin dong jika si Kecil rontok parah hingga botak. Walaupun pada umumnya tidak menimbulkan bahaya, namun rambut rontok pada anak tidak boleh disepelekan, karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Masalah apa saja itu? Simak di bawah ini ya!
- Infeksi jamur pada kulit kepala (tinea capitis)
Tinea capitis adalah salah satu penyebab paling umum rambut rontok pada anak. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi jamur pada kulit kepala yang dapat ditandai dengan adanya titik-titik hitam di permukaan kulit kepala, tepatnya di area rambut yang rontok.
Rambut rontok karena tinea capitis biasanya dapat disembuhkan dengan mengonsumsi obat antijamur dari dokter selama 8 minggu. Selain itu, dokter mungkin juga akan merekomendasikan penggunaan sampo antijamur. Karena tinea capitis termasuk penyakit menular. Bunda tidak boleh meminjamkan barang Si Kecil kepada orang lain, seperti topi, sisir, sarung bantal, dan gunting rambut. - Kebotakan pada bagian tertentu (alopecia areata)
Alopecia areata merupakan gangguan sistem imun yang menyerang folikel rambut. Gangguan ini bisa menyebabkan rambut rontok pada anak hingga kebotakan di bagian kepala tertentu yang berbentuk oval atau bulat.
Perlu pengobatan dari dokter untuk mengatasi alopecia areata. Di antaranya adalah penyuntikan obat steroid atau pemberian krim atau salep yang mengandung minoxidil dan anthralin. - Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi yang dialami anak, baik itu kekurangan zinc, anemia defisiensi zat besi, vitamin B3, vitamin B7, dan vitamnin A juga dapat menyebabkan rambut rontok pada anak. Untuk mengatasi hal ini, dokter akan menyarankan pola makan sehat, agar anak mendapat nutrisi yang dibutuhkan sesuai dengan usianya. Selain itu, dokter mungkin juga meresepkan suplemen untuk menutupi kekurangan nutrisi. - Kwashiorkor dan marasmus
Kwashiorkor dan marasmus merupakan dua jenis kondisi malnutrisi protein yang sering terjadi pada anak-anak di negara berkembang. Kedua kondisi ini juga menjadi salah satu penyebab rambut rontok pada anak.
Kedua kondisi tersebut sebenarnya dapat diobati dengan meningkatkan asupan protein secara perlahan melalui beberapa makanan kecil. Selain itu, dokter mungkin juga memberikan suplemen protein cair, multivitamin, atau obat nafsu makan bagi anak yang mengalami kwashiorkor dan marasmus. - Kebiasaan menarik rambut (trikotilomania)
Kebiasaan menarik rambut atau trikotilomania termasuk salah satu penyebab rambut rontok pada anak lho, Bun. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh rasa cemas dan stres berlebihan yang dirasakan oleh Si Kecil.
Konseling dengan psikolog adalah cara tepat yang dapat Bunda lakukan untuk membantu Si Kecil menghentikan kebiasaan buruk ini. - Telogen efflovium
Telogen efflovium adalah kerontokan rambut yang disebabkan oleh stres, demam tinggi, luka di kepala, operasi, atau trauma berat, misalnya akibat kehilangan orang terdekat. Kondisi ini menyebabkan rambut rontok dan berhenti tumbuh sementara.
Tidak diperlukan penanganan khusus, karena sekitar 6–12 bulan rambut anak akan kembali tumbuh seperti biasa, setelah ia melewati masa sulit tersebut. - Kebiasaan buruk
Rambut rontok pada anak juga bisa disebabkan oleh perlakuan yang salah dari orang tua, misalnya sering mengikat rambut anak terlalu kencang, mengeringkan rambut anak dengan hairdryer, atau mengaplikasikan produk perawatan rambut berbahan kimia kuat ke rambut anak.
Oleh karena itu, agar rambut Si Kecil senantiasa sehat, hindari melakukan hal-hal tersebut. Mengalami rambut rontok bukan pengalaman yang menyenangkan, apalagi untuk anak. Sebisa mungkin orang tua harus tetap memberikan semangat dan membangun kepercayaan diri anak dalam menghadapi kondisi ini.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.