Mungkin Anda akan merasa terganggu ketika anak Anda yang sudah cukup besar tapi belum berani untuk tidur sendiri. Kebanyakan anak yang sejak bayi terbiasa untuk tidur bersama dengan orangtuanya akan kesulitan belajar tidur sendiri di kamar yang terpisah. Padahal seharusnya anak sudah mulai dilatih tidur terpisah dengan orangtua sejak anak berusia dua tahun karena pada usia ini ego anak mulai berkembang. Mereka mulai punya rasa memiliki dan bisa diajarkan tentang ruang pribadi.
Proses penyesuaian ini memang tidak mudah dan mungkin akan memakan waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan sampai anak benar-benar terbiasa tidur sendiri. Jangan salah melatih anak tidur sendiri bisa membuat Si Kecil mungkin akan menganggap dirinya disisihkan oleh orang tuanya sendiri. Oleh karena itu Anda sebagai orang tua membutuhkan cara yang jitu untuk melatinya.
Cara Agar Anak Bisa Tidur Sendiri
1. Mulai perlahan-lahan
Persiapkan anak Anda untuk belajar tidur sendiri jauh sebelum saatnya tiba supaya anak Anda tidak kaget. Jangan menakut-nakuti anak dengan cerita seram atau menggunakan ancaman tidur sendiri sebagai senjata untuk mendisiplinkan anak. Anda justru harus menyiasati supaya anak merasa antusias dengan kamar barunya. Libatkan anak dalam menata kamar tidurnya mulai dari warna cat, pilihan sprei, dan berbagai perabot kamar lainnya. Dan Anda harus membantu anak percaya bahwa tidur di kamarnya sendiri merupakan pengalaman yang menyenangkan dan membanggakan, bukan sebagai momok.
2. Ciptakan suasana kamar yang menyenangkan
Anak harus merasa aman dan nyaman dalam kamarnya. Maka, aturlah agar kamar anak terasa hidup tapi cukup tenteram untuk beristirahat. Siapkan boneka-boneka, bantal, dan guling supaya anak merasa aman dan tenang saat tidur. Biarkan juga anak Anda menyimpan beberapa mainan atau buku bacaan di kamar supaya timbul rasa memiliki dan anak cepat betah di kamar barunya.
3. Jangan memburu-buru anak untuk tidur
Apabila selama ini Anda mengantar anak tidur dengan terburu-buru, anak tidak akan merasa mengantuk dan ingin tidur. Ia justru akan merasa gelisah dan menganggap waktu tidur adalah saat-saat yang dibenci. Maka, pastikan bahwa waktu tidur anak menjadi prioritas bagi Anda atau pasangan. Tak perlu memburu-buru anak untuk buang air kecil, gosok gigi, atau berdoa sebelum naik ke tempat tidur. Siasati dengan memajukan jam tidur malam anak. Dengan begitu, persiapannya bisa lebih santai. Anak pun merasa rileks sebelum memejamkan mata. Supaya anak lebih senang ketika waktunya istirahat tiba, bacakan atau ceritakan kisah-kisah menarik untuk mengantarnya tidur.
4. Kurangi sumber gangguan
Anak biasanya akan semakin sulit tidur di malam hari jika ada banyak gangguan di kamarnya. Maka, sebisa mungkin jauhkan sumber gangguan yang bisa memancarkan cahaya seperti televisi, komputer, konsol permainan (PlayStation atau Xbox), dan alat-alat elektronik lainnya dari kamar anak. Jika anak Anda sudah memiliki smartphone sendiri, tawarkan untuk menyimpannya selama anak tidur dan berjanjilah untuk mengembalikannya lagi di pagi hari.
5. Mengatasi rasa takut
Beberapa anak tidak mau tidur sendiri karena takut gelap atau hantu. Untuk mengatasi rasa takutnya Anda bisa menyediakan banyak boneka, bantal, atau selimut yang mengelilingi tempat tidur agar anak merasa aman. Berpura-puralah meminta bantuan salah satu boneka anak Anda untuk menjaganya selama ia tidur supaya lebih tenang dan merasa terlindungi. Yakinkan anak bahwa Anda atau pasangan berada tak jauh dari kamar anak sehingga bisa selalu memantau dirinya.
6. Siapkan kamar senyaman dan seaman mungkin bagi anak-anak
Jika khawatir anak terjatuh saat tidur karena belum bisa memposisikan diri di kasur, anda bisa memilih tempat tidur yang pendek atau dialasi karpet tebal sehingga jika sampai terjatuh tidak menciderai anak. Ajak anak mendekorasi kamar sesuai keinginannya sehingga mereka merasa memiliki kamar tersebut, gunakan sprei dengan gambar karakter favoritnya, tempel sticker yang mereka sukai, atau letakan barang-barang koleksinya di tempat yang mereka tentukan. Anda boleh meredupkan lampu kamar saat anak tidur agar mereka lebih nyenyak. Hindarkan barang elektronik seperti televisi atau gadget di kamar anak karena benda-benda itu dapat mengganggu kualitas tidur mereka.
Kalau anak Anda takut gelap, siasati dengan lampu tidur dengan cahaya yang lembut. Ajak anak untuk menempelkan stiker-stiker yang bisa menyala dalam gelap untuk mengalihkan rasa takut dari pikirannya di malam hari. Bila kamar Anda berdekatan dengan kamarnya, Anda juga boleh membuka sedikit daun pintunya agar ada cahaya yang masuk dan anak masih bisa merasakan kehadiran Anda dan pasangan.
7. Tetap tegas dan konsisten
Inilah yang tak boleh terlupakan ketika Anda dan pasangan berusaha membiasakan anak belajar tidur sendiri. Ketika anak tak bisa tidur dan menyusul ke kamar Anda, dengan lembut ajaklah dan temani anak untuk kembali ke tempat tidurnya sendiri. Sampaikan pada anak dengan tegas bahwa dia harus kembali tidur karena sudah malam. Kalau Anda membiarkannya tidur bersama Anda dan pasangan, akan semakin susah bagi anak untuk belajar mandiri.
8. Atur waktu tidur yang tepat
Anak Anda akan susah tidur kalau jam biologisnya berantakan. Maka, Anda harus memastikan bahwa anak tidur pada waktunya. Jangan memaksanya untuk tidur terlalu cepat, tapi usahakan agar anak tidak tidur melampaui jam tidurnya. Jika anak sulit terlelap di malam hari, Anda bisa memotong atau memajukan jam tidur siangnya. Pastikan juga anak Anda sudah kenyang dan sudah ke kamar mandi sebelum tidur agar dia tidak menjadikan hal-hal ini sebagai alibi untuk keluar dari kamarnya di malam hari.
9. Hargai usaha anak
Supaya anak lebih semangat untuk belajar tidur sendiri, Anda bisa memberikan imbalan setelah ia berhasil tidur sendiri di kamarnya. Pastikan imbalan tersebut bersifat sederhana dan tidak terlalu berlebihan, misalnya dengan memberikan ciuman, pujian, dan ucapan terima kasih di pagi hari. Anda juga bisa menghidangkan menu sarapan favoritnya sebagai bentuk apresiasi. Dengan begitu, anak akan semakin terpacu untuk belajar tidur sendiri.
Manfaat Membiasakan Anak Tidur Terpisah Sejak Dini
Melatih anak tidur terpisah dari orang tua lebih baik dilakukan sejak dini, selain akan lebih mudah, anak juga menjadi lebih cepat terbentuk karakternya. Tak perlu menunda kebiasaan baik ini karena tentu kita tak ingin menunda untuk melihat mereka segera menjadi pribadi yang mandiri, berani, dan percaya diri.
Membiasakan anak tidur terpisah dari orang tua juga mendatangkan banyak manfaat seperti melatih kemandirian, keberanian, menumbuhkan kepercayaan diri, serta mengembangkan privasi anak yang nantinya membuat si kecil belajar menghargai privasi orang lain.
Jika Tengah Malam Anak Kembali Ke Kamar Orang Tua
Anak mungkin saja kembali ke kamar orang tua saat awal pembiasaan tidur terpisah. Ibu boleh menemaninya sebelum akhirnya anak tidur lelap lalu meninggalkannya. Jika tengah malam mereka kembali ke kamar orang tua, ibu bisa mengajaknya kembali tidur di kamarnya. Menemani anak sampai ia tidur lelap dapat membuat ia nyaman, ajak juga berdoa lagi sebelum tidur.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.