https://www.curhatbidan.com/Terima kasih atas kunjungan Anda kembali pada website CurhatBidan.Com. Dalam artikel kali ini saya akan mengulas sedikit mengenali pola BAB (Buang Air Besar), serta BAK (Buang Air Kecil) pada anak.
Pada umumnya, anak terutama yang masih bayi masih memiliki pola buang air yang berbeda terhadap bayi satu dan lainnya. Kondisi ini terjadi berkaitan dengan pola makan diantara bayi yang tentu saja memiliki perbedaan.
Pada bayi usia 3 bulan, mereka cenderung sering untuk buang air kecil, bahkan bisa dilihat jika ada yang sampai 1 jam sekali mengompol.
Namun, seiring bertambahnya perkembangan dan usia bayi, terutama setelah usianya kemudian sampai ke 12 bulan akan terjadi perubahan yaitu bisa 2 atau 3 jam dalam satu kali. Akan tetapi, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini terutama jika bayi mengalami kondisi seperti :
- Bayi buang air kecil kurang dari 3 kali dalam waktu selama 24 jam.
- Urin yang dikeluarkan berwarna lebih pucat.
- Di bagian urin tersebut ditemukan adanya darah.
- Saat mengalami buang air kecil, si kecil terlihat kesakitan.
Pola saat BAB (Buang Air Besar) pada bayi.
Sama saja pada pola BAB anak, hal ini juga ditentukan sebagaimana asupan makanan yang dikonsumsi. Pada umumnya, bayi akan mulai BAB 4 sampai 10 kali sehari. Memang termasuk cukup banyak, tapi tidak perlu khawatir karena dalam hitungan tersebut, masih termasuk BAB normal pada bayi.
Baru setelah 1 bulan pertama, frekuensi buang air besar akan berkurang dari misalnya 4 kali sehari, menjadi hanya 1 kali dalam sehari. Terlebih jika dipengaruhi makanan tertentu, terkadang bisa BAB hanya 1 kali dalam seminggu. Untuk kasus seperti ini disarankan ibu juga tidak perlu khawatir dengan bentuk pola buang air besar yang satu ini, karena hal tersebut masih terbilang normal.
Mengetahui Warna Serta Konsistensi Dari Feses Anak.
Tentang warna dan konsistensi yang dimiliki oleh feses (tinja), biasanya hal ini ada kaitannya dengan bentuk makanan yang dikonsumsi olehnya. Pada bayi yang masih mendapatkan asupan ASI ekslusif, biasanya konsistensi feses akan lembek, dengan warna kuning agak ketuaan serta beberapa bagian yang terlihat menyerupai biji. Hal ini akan berbeda jika terjadi pada kondisi feses dari bayi yang telah diberikan konsumsi susu formula, yang mana memiliki tekstur padat serta warnanya menjadi lebih kecoklatan.
Beragam kondisi bayi yang mana seperti halnya kesulitan dalam melakukan BAB adalah saat bayi mengejan, dengan wajahnya yang memerah untuk mengeluarkan feses tersebut. Bahkan sebagian dari beberapa bayi buang air besar dengan disertai tangisan karena rasa sakit yang terjadi.
Lebih dari itu, adalah hal yang wajib untuk hal yang wajib diperhatikan adalah tentang tekstur yang dimilikinya. Apakah padat? jika memang iya, maka bayi tersebut dapat dikategorian mengalami sembelit.
Diare pada si buah hati.
Tidak hanya anak, bahkan bayi pun juga mengalami Diare. Diare pada bayi biasanya diiringi dengan frekuensi yang cukup sering dari waktu biasanya. Kondisi fesesnya pun akan lebih lembek dan berair.
Penting untuk ibu ketahui jika Diare pada bayi dapat menyebabkan dehidrasi
Dengan mengetahui bagaimana pola dari buang air pada si kecil, akan membuat Anda sebagai orangtua lebih memperhatikan dan waspada jika mengalami kejanggalan saat anak buang air. Agar, nantinya bisa langsung dilakukan penanganan dan tidak terlambat.
Semoga bermanfaat.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.
Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :