Apabila anak sering menolak setiap disuruh-suruh bukan berarti tidak sopan dan galak ya Bun. Melainkan anak sudah mampu berkomnuikasi secara asertif. Hah? Apa itu asertif? Asertif adalah ketika anak mampu mengatakan “tidak”, menolak dengan tegas, berkomunikasi dengan jelas, namun tetap memelihara hubungan positif.
Sikap asertif pada anak terlihat tegas, tapi kadang dianggap sebagai anak yang agresif atau galak. Padahal tidak, itu adalah dua hal yang berbeda. Sikap asertif bersifat jujur namun tidak menyinggung. Sedangkan agresif adalah kebalikannya. Yakni segala tindakan yang dimaksudkan untuk melukai perasaan orang lain.
Pentingnya Mengajarkan Asertif Sejak Dini Pada Anak
Sifat asertif membentuk karakter anak, maka hal ini akan mudah apabila diterapkan pada usia-usia pertumbuhan. Untuk itu orang tua bisa mengajarkan anak untuk menentukan batas dan mendengarkan secara aktf. Dari kedua cara itu yang paling terbaik untuk melahirkan sikap asertif adalah dengan memberi contoh.
Tidak mudah untuk anak, komunikasi asertif memungkinkan kita untuk menuai manfaat, termasuk menumbuhkan kepercayaan diri, harga diri yang tinggi dan hubungan yang positif
Manfaat Menerapkan Sikap Asertif Pada Si Kecil
- Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Yang pertama, bantu anak untuk membangun dan meningkatkan rasa percaya dirinya. Anak yang selalu mengalah – biasanya disebabkan karena ia tak berani melawan orang lain yang mengganggunya. Kamu dapat jelaskan pada anak bahwa ia punya kemampuan yang sama seperti teman-temannya. - Ajak Anak Bersosialisasi
Ketika anak tidak memiliki kesempatan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya, anak menjadi pemalu dan kurang percaya diri. Hal ini tentu saja dapat berpengaruh pada sikap asertif yang dimiliki si kecil.
Pastikan ia selalu berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain, terlebih yang sebaya dengan anak. Misalnya, ketika kumpul keluarga, biarkan anak bermain dengan sepupu yang seusianya. - Latih Anak Berkata Tidak
Sikap asertif juga meliputi kemampuan anak menuruti dan minta tolong kepada orang lain. Orangtua juga perlu mengajari anak untuk berani berkata “tidak” terhadap hal-hal yang tidak ia sukai atau yang dirasa tidak sesuai dengan keyakinannya.
Jelaskan kepada anak ketika ia merasa keberatan atau tidak nyaman atas sesuatu yang diminta orang lain, ia punya hak untuk mengatakan “tidak”. - Ajarkan Waktu yang Tepat
Jelaskan juga pada anak kapan ia harus mengalah kepada temannya, dan kapan ia harus berkata “tidak”. Hal ini penting diajari, terlebih jika ada teman si kecil yang pernah melakukan tindakan-tindakan kurang terpuji, seperti bullying. - Komunikasi Hangat
Untuk mengembangkan sikap asertif pada anak, orangtua juga perlu memberi pola asuh tepat dan komunikasi hangat. Anak dapat memahami arti penting dari sikap asertif, ketika ia mendapatkan dukungan dari orangtua.
Sebab, pola asuh yang kurang tepat justru dapat menimbulkan rasa ragu, kurang berani, dan mudah cemas pada anak. - Hargai Usaha Anak
Yang terakhir, selalu hargai usaha anak dalam menerapkan sikap asertif yang kamu ajarkan. Beri ia pujian dan dukungan atas semua usaha yang sudah dilakukan. Hindari memberi kritik negatif dan memberi label yang buruk pada anak ya.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.