Vaksin covid-19 tidak hanya untuk orang dewasa, tapi kini juga untuk anak-anak. Terlebih sekarang anak-anak sudah sekolah tatap muka, penyebaran bisa dengan mudah apalagi jika tidak mematuhi protokol kesehatan. Oleh karena itu anak-anak perlu dilindungi dengan diberikannya vaksin.
Perlu diketahui bahwa kasus infeksi virus Corona pada anak-anak mulai mengalami peningkatan. Gejala yang dialami anak-anak biasa saja ringan, tetapi bisa juga berakibat fatal. Untuk menurunkan risiko anak terinfeksi virus Corona dan memutus mata rantai penularan, pemberian vaksin COVID-19 kepada anak-anak perlu dilakukan
Namun, tidak semua anak mau divaksin. Mulai dari takut jarum suntik hingga termakan hoaks yang banyak beredar di media sosial. Oleh karena itu, orang tua atau pengasuh diimbau agar dapat membujuk anak mau divaksin Covid-19.
Berikut cara membujuk anak mau divaksin Covid-19:
- Berikan edukasi
Cara membujuk anak agar mau divaksin Covid-19 adalah dengan memberikan edukasi menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Beberapa anak enggan menerima vaksin Covid-19 karena hoaks yang beredar di media sosial. Mereka bisa jadi membaca berita bohong dari media sosial sehingga tak percaya akan khasiat vaksin Covid-19. Oleh sebab itu, orang tua harus memberikan edukasi pada anak agar mereka mau divaksin Covid-19 tanpa paksaan. Orang tua bisa mulai dengan memberitahu bahwa Covid-19 berbahaya dan mereka butuh perlindungan lebih, salah satunya dengan vaksin Covid-19. Kemudian, beritahu bahwa vaksin Covid-19 aman untuk anak. Orang tua harus menjelaskan bahwa komponen pembuat vaksin adalah virus yang sudah dilemahkan sehingga tidak berbahaya bagi tubuh. Edukasi juga anak soal kemungkinan timbulnya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) agar mereka tidak panik saat timbul gejala usai vaksinasi. - Berikan contoh
Anak biasanya meniru apa yang dilakukan orang tua atau orang sekitarnya. Ketika anak melihat orang tuanya mendapat vaksin, maka mereka juga akan menginginkan hal tersebut.
Maka dari itu, para orang tua dan orang dewasa di rumah sebaiknya memberikan contoh dengan sudah mendapatkan vaksin Covid-19 sebelum meminta anak divaksin. - Jangan ditakut-takuti
Anak usia 12-17 tahun masih memiliki emosi yang belum stabil. Mereka bisa memiliki ketakutan tersendiri pada berbagai hal termasuk vaksin. Oleh sebab itu, penting agar orang tua dan orang dewasa di rumah memberikan edukasi dan juga memupuk keberanian anak. Jangan menakut-nakuti anak dengan berita hoaks, sakit akibat KIPI, rasa ngilu saat jarum suntik masuk tubuh, dan hal-hal lain yang menyeramkan. Orang tua juga harus meminta setiap orang di rumah agar tidak menakut-nakuti anak yang mau divaksin Covid-19.
Dampingi anak saat vaksinasi
Saat anak mau divaksin, jelaskan pada anak alur vaksinasi Covid-19. Mulai dari keberangkatan dari rumah, pendaftaran, suntik vaksin, saat menunggu KIPI selama 30 menit, dan kepulangan. Menjelaskan semua itu bisa membantu anak lebih siap mendapat vaksin Covid-19. Pastikan pula orang tua atau pengasuh selalu mendampingi anak dan memberikan dukungan saat proses vaksinasi berlangsung.
Syarat Vaksin Covid-19 Pada Anak-Anak
- Usia 12-17 tahun
- Dosis 3 ug (0,5 ml), penyuntikan intramuskular di otot detoid lengan atas, diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan
- Belum diperbolehkan untuk anak usia 3-11 tahun (menunggu hasil kajian berikutnya)
Penyebab Anak Gagal Disuntik Vaksin Covid-19
- Suhu di atas 37,5 derakat celsius: jika suhu demikian maka vaksinasi ditunda sampai anak sembuh.
- Tekanan darah lebih dari 140/100 mmHg: jika tekanan darah demikian maka pengukuran diulang kembali 5-10 menit kemudian. Jika masih tinggi, vaksinasi ditunda dan dirujuk.
- Anak mendapat vaksin kurang dari sebulan sebelumnya: jika iya maka vaksinasi ditunda.
- Anak pernah sakit Covid-19: jika ya. vaksinasi ditunda sampai 3 bulan setelah sembuh.
- Dalam keluarga ada kontak dengan pasien Covid-19: jika ada, vaksin ditunda dua minggu.
- Dalam tujuh hari terakhir anak demam, batuk pilek atau nyeri menelan atau muntah atau diare: jika ya, vaksinasi ditunda dianjurkan untuk berobat.
- Dalam tujuh hari anak perlu perawatan di RS atau menderita kedaruratan medis, seperti sesak napas, kejang, tidak sadar, berdebar-debar, pendarahan, hipertensi, tremor hebat: jika ya, vaksinasi ditunda dan dianjurkan untuk berobat.
- Anak sedang menderita gangguan imunitas (hiperimun: auto imun, alergi berat dan defisiensi imun dan defisiensi imun: gizi buruk, HIV berat, keganasan): jika ya, vaksinasi ditunda sampai dinyatakan boleh oleh dokter yang merawat.
- Anak sedang menjalani terapi imunosupresan jangka panjang (steroid lebih dari 2 minggu, sitotatiska): jika ya, vaksinasi ditunda sampai dinyatakan boleh oleh dokter yang merawat.
- Anak mempunyai riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak, urtikaria di seluruh tubuh atau gejala syok anafilaksis (tidak sadar) setelah vaksinasi sebelumnya: jika ya, vaksinasi di rumah sakit.
- Anak penyandang penyakit hemofilia atau kelainan pembekuan darah: jika ya, vaksinasi di rumah sakit.
- Belum berusia 3-11 tahun
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.