×

Tips Agar Anak Tidak Materealistis

Bagikan Artikel :

Tips Agar Anak Tidak Materealistis

Banyak orang mengukur kebahagiaanya dengan uang. Tidak jarang orang tua secara tidak langsung mengajarkan sifat matrealistis pada anak. Hal ini membuat anak-anak sekarang lebih materialistis di usia yang lebih muda lagi. Karena itu, orangtua perlu menanamkan pemahaman kepada anak bahwa karakter moral, kontribusi terhadap lingkungan, dan kualitas hubungan mereka akan jauh lebih bernilai ketimbang materi yang bisa diperoleh.

Related Posts :

    Selain itu, Orangtua juga perlu meyakinkan anak bahwa identitas mereka tidaklah didasarkan pada apa yang mereka punya, tetapi pada siapa mereka. Orangtua perlu mempelajari sejumlah cara bagaimana cara membesarkan anak tanpa membuat mereka menjadi individu yang materialistis.

    Tips Agar Anak Tidak Materelialistis

    1. Membatasi tontonan televisi : Ini aturan yang sering disebutkan oleh para ahli. Sebaiknya anak tidak menonton lebih dari dua jam setiap hari. Selain sejumlah program yang dibuat banyak yang masih tidak sesuai dengan usia anak, iklan yang muncul di antara program tersebut kerap menarik perhatian anak dan pada akhirnya membuat mereka menginginkannya. Cara lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan mengalihkan perhatian anak saat jeda iklan. Kalaupun tidak, jelaskan kepada anak tentang teknik pemasaran yang biasa digunakan dalam iklan. Atau tonton acara yang tidak ada iklannya.
    2. Perhatikan apa yang diperhatikan anak: Bila Anda melihat anak ingin menggunakan celana jins skinny, pakaian dengan merek ternama karena melihatnya di majalah, inilah waktunya untuk menjelaskan kepada mereka agar tidak selalu mengikuti arus. Pada awalnya anak mungkin saja akan kesal, sebal, dan mengatakan Anda tidak paham perasaan mereka. Namun, dengan mengingatkan akan hal tersebut, pada akhirnya anak akan meresapi penjelasan Anda.
    3. Katakan “tidak”: Bukan tindakan tepat untuk selalu memberikan apa saja yang diinginkan anak. Lagipula, menurut Michele, Anda tidak selalu mendapatkan apa yang diinginkan dalam hidup ini ‘kan? Mengatakan “tidak” atau menolak membelikan benda-benda yang diinginkan anak bukanlah hal keliru.
    4. Hadiah tanpa membeli: Sesekali ada baiknya juga melatih anak untuk tidak membeli hadiah bagi anggota keluarga. Hal itu akan mendorong anak untuk kreatif dalam membuat hadiah tanpa mengeluarkan uang, misalnya membuat kartu, puisi, atau poster yang menggambarkan rasa sayang mereka bagi penerima hadiah.
    5. Menjadi panutan: Sebelum terburu-buru menyalahkan iklan di televisi maupun teman sepermainan anak, coba lihat kembali diri sendiri. Apakah Anda gemar mengoleksi barang tertentu yang harganya sangat mahal? Apakah Anda sebagai orangtua suka membeli aneka busana dari perancang atau merek terkemuka? Kalau jawabannya iya, orangtua perlu membenahi diri. Perlu diingat, anak lebih meniru orangtuanya. Dengan kata lain, kalau orangtua ingin memiliki anak yang tidak materialistis, harus bisa menjadi contoh. Percuma saja orangtua mengajarkan anak untuk tidak selalu membeli barang mewah sementara sang ibu masih asyik membeli sepatu atau tas dengan harga selangit.
    6. Ajarkan prioritas: Gunakan keputusan berbelanja sebagai peluang untuk mengajarkan perencanaan keuangan, termasuk bagaimana mengontrol keinginan yang tidak perlu. Saat berbelanja untuk keperluan sekolah, misalnya, minta anak untuk membuat daftar barang yang diinginkan lalu buat prioritasnya.
    7. Latih kesadaran untuk menyumbang: Tidak harus memaksa anak untuk mau menyumbangkan benda kesayangan mereka. Orangtua bisa menjadi contoh baik dengan menyumbangkan barang sendiri untuk kegiatan amal dan jelaskan alasan Anda melakukan itu. Setelah itu biarkan anak tahu bahwa mereka dapat mendonasikan barang-barangnya juga. Barang tersebut bisa diberikan kepada sepupu yang lebih kecil ataupun kepada anak-anak yang tidak mampu. Hal itu akan membantu anak menyadari bahwa barang hanya objek semata. Mereka juga belajar untuk melepaskan kesenangdari barang yang dimiliki agar orang lain dapat merasakan, kesenangan yang sama, seperti yang dialaminya.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : August 24, 2020

    Pertanyaan Pengunjung :

    reproduksi

  • Oleh : fahmi firmansyah
  • 5 tahun, 7 bulan yang lalu

    Assalamu’alaikum wr wb. Maaf mau tanya penis saya bengkok apakah itu normal apa ada kelainan , mohon penjelasannya trimakasihh. Wassalamu,alaikum wr wb

    Menstruasi

  • Oleh : Adhy Putra Lautan
  • 7 tahun, 9 bulan yang lalu

    Selamat Malam,dok saya mau tanya tentang mentruasi saya.
    Awalnya saya sekitar dua bulan tidak haid,lalu baru bulan ini haid,tapi dari tanggal 13 sampai dengan tgl 23 hari ini darah haid saya masih keluar,berbahaya atau tidak ya dok?
    Terima kasih.

    Rahang Sakit

  • Oleh : Riza
  • 6 tahun, 1 bulan yang lalu

    Dok saya mau bertanya, kenapa ya ko rahang saya terasa sangat sakit sekali ketika membuka mulut atau menguap? Hal ini sudah saya rasakan lumayan cukup lama

    Sakit perut saat hamil berbahaya kah?

  • Oleh : Tika
  • 7 tahun, 10 bulan yang lalu

    Selamat pagi bu bidan, saya mau bertanya akhir-akhir ini saya sering mengalami sakit perut oh ya saya sedang hamil 7 bulan apakah hal ini normal atau berbahaya. Mohon jawabannya

    Haid tidak teratur

  • Oleh : Sri Lestari
  • 1 tahun, 1 bulan yang lalu

    Halo dok,,,saya kb iud udah 3,5th,,akhir desember waktu ganti,,,nah saya gak pernah ingat2 tgl haid,,tapi bulan kemarin kbetulan igat tgl 12,,bulan ini sampek tanggal 17 belum haid,,itu gimana ya dok

  • Oleh : Sri Lestari
  • Tanya Bidan