Sebagai orang tua yang baik, tentu menginginkan tumbuh kembak anak yang sempurna. Untuk menunjang tumbuh kembangnya, maka perlu mendapatkan makanan yang bergizi tinggi, jika tidak terpenuhi ada keumungkinan si kecil mengalami gizi buruk. Tentu kondisi gizi buruk pada anak akan berdampak tidak baik bagi kesehatan dan tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk terus memantau kesehatan sang buah hati, apalagi jika ia masih dalam usia di bawah lima tahun. Dengan mengetahui status gizinya, Anda juga akan mengetahui apakah perkembangan si kecil normal atau tidak.
Tanda dan Gejala Kurang Gizi
1. Mengalami kegagalan dalam pertumbuhannya. Kegagalan pertumbuhan ini dapat dilihat dari berat badan, tinggi badan, atau keduanya yang tidak sesuai dengan umurnya. Sehingga, biasanya anak kurang gizi mempunyai tubuh yang kurus, atau pendek, atau kurus-pendek.
2. Anak sangat mudah untuk marah, terlihat lesu, dan dapat menangis berlebihan. Anak juga mengalami kecemasan dan kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar.
3. Kulit dan rambut anak kering, bahkan rambut anak rontok.
4. Kehilangan kekuatan ototnya.
Dampak gizi buruk pada anak
1. Gangguan kesehatan mental dan emosional
Anak-anak yang kekurangan asupan nutrisi berisiko menderita gangguan psikologis, seperti rasa cemas berlebih maupun ketidakmampuan belajar, sehingga memerlukan konseling kesehatan mental. Gizi buruk juga membawa dampak yang buruk bagi perkembangan dan kemampuan adaptasi anak pada situasi tertentu.
2. Tingkat IQ yang rendah
Anak dengan gizi buruk cenderung melewatkan pelajaran di kelas sehingga anak tidak naik kelas. Anak menjadi lemas, lesu, dan tidak dapat bergerak aktif karena kekurangan vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya.
Gagalnya anak untuk mencapai aspek akademis dan sosial akibat gizi buruk tentu saja memiliki dampak negatif yang berkelanjutan sepanjang hidupnya apabila tidak segera ditangani.
3. Penyakit infeksi
Dampak gizi buruk lainnya yang kerap kali terjadi adalah risiko penyakit infeksi. Ya, anak dengan gizi yang kurang akan sangat rentan mengalami penyakit infeksi. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuhnya yang tak kuat akibat nutrisi tubuh yang tidak terpenuhi.
Ada banyak vitamin dan mineral yang sangat memengaruhi kerja sistem kekebalan tubuh, misalnya vitamin C, zat besi, dan zink. Bila kadar nutrisi tersebut tidak tercukupi maka sistem kekebalan tubuhnya juga buruk. Belum lagi jika ia kekurangan zat gizi makro seperti karbohidrat dan protein yang merupakan sumber energi dan pembangun sel-sel tubuh. Kekurangan nutrisi tersebut akan membuat fungsi tubuhnya terganggu.
4. Anak pendek dan tidak tumbuh optimal
Pertumbuhan dan perkembangan si kecil terhambat adalah dampak gizi buruk pada anak. Ketika mengalami masa pertumbuhan, si kecil sangat memerlukan zat protein yang diandalkan untuk membangun sel-sel tubuh dan karbohidrat sebagai sumber energi utama tubuh. Bila tidak ada protein dan zat nutrisi lainnya, maka bukan tidak mungkin pertumbuhan si kecil terhambat bahkan berhenti sebelum waktunya.
Penyebab Gizi Buruk
1. Keterbatasan Penghasilan Keluarga (Faktor Ekonomi)
Penghasilan keluarga akan sangat menentukan makanan yang disajikan setiap harinya, baik kualitas maupun kuantitas makanan. Namun, bukan berarti makanan yang memenuhi kebutuhan gizi hanya dapat disajikan di lingkungan keluarga dengan penghasilan cukup saja, karena pada kenyataannya tidak demikian.
2. Pengetahuan Kesehatan tentang Gizi Makanan
Banyak keluarga dengan penghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan kurang bergizi. Hal ini dikarenaka kurangnya pengetahuan mengenai gizi makanan sehingga cenderung manyajikan makanan cepat saji yang kurang sehat.
3. Jarak Kelahiran yang tidak Terencana
Penelitian menunjukkan bahwa bayi dan anak yang mengalami gizi buruk dipicu karena seorang ibu yang sedang hamil lagi saat anaknya yang lain masih kecil, sehingga kesempatan untuk memperhatikan asupan gizi saat hamil dan menyusui menjadi terabaikan. Oleh karena itu, sangatlah penting mengatur jarak kehamilan agar memiliki waktu yang cukup untuk memperhatikan asupan gizi calon bayi dan anak yang lain.
4. Tradisi Pantangan yang Merugikan
Di daerah pedesaan masih terdapat berbagai pantangan makanan, terutama bagi ibu hamil. Terdapat beberapa makanan yang dianggap tidak boleh dikonsumsi, padahal makanan tersebut memiliki zat gizi tinggi.
5. Kesukaan yang Berlebihan akan Makanan Tertentu
Menyukai makanan tertentu secara berlebihan akan mengakibatkan kurang bervariasinya makanan sehingga tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.
Cara Mencegah Gizi Buruk
1. Berikan asupan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan. Setelah itu mulailah kenalkan makanan tambahan untuk pendamping ASI. Balita harus diberikan asupan yang bervariasi dan seimbang antara kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineralnya. Protein penting untuk pertumbuhan dan perkembangan balita.
2. Memberikan suplemen gizi (kapsul vitamin A) kepada semua balita
3. Memaksimalkan peran posyantu
4. Dengan meningkatkan cakupan deteksi dini gizi buruk melalui penimbangan bulanan balita di posyandu.
5. Meningkatkan cakupan dan kualitas tata laksana kasus gizi buruk di puskesmas / Rumah Sakit dan rumah tangga.
6. Menyediakan Pemberian Makanan Tambahan pemulihan (PMT-P) kepada balita kurang gizi dari keluarga miskin.
7. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memberikan asuhan gizi kepada anak (ASI/MP-ASI).
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.