Saat bayi diberikan MPASI, jangna hanya memerhatikan kandungan dari MPASI nya saja, tapi juga perhatikan fesesnya yah Bun. Setelah diberikan MPASI pola BAB akan berubah, teksturnya akan lebih kental dan baunya akan semakin tajam.
Tapi tak sedikit orangtua yang merasa kebingungan ketika pola buang air besar (BAB) anaknya berubah setelah mengenal MPASI. Apakah hal tersebut normal terjadi?
Penyebab Perubahan Pola BAB Bayi
Jika baru memulai MPASI setelah itu ada perubahan pola defekasi atau pola BAB, itu sangat sangat normal. Perubahan pola BAB ketika anak diperkenalkan dengan MPASI terjadi karena usus anak yang sedang beradaptasi. Jika awalnya usus anak hanya menyerap nutrisi berupa cairan dari ASI, pada usia 6 bulan tersebut usus bayi harus belajar menyerap nutrisi dalam bentuk padat. Ketika situasi ini terjadi, pemberian MPASI harus tetap dilanjutkan. Secara berangsur, pola BAB akan kembali normal.
Ciri-ciri BAB Bayi Yang Normal Saat Pertama Kali Diberikan MPASI
- Aroma Pup / Feses / Kotoran bayi MPASI menjadi lebih tajam
Pup bayi saat asupannya hanya dari ASI atau susu formula, aromanya tidak begitu bau. Namun saat sudah mulai mengonsumsi MPASI, bersiaplah Mom untuk menahan napas sambil mengganti popok Si Kecil karena ia akan mulai mengeluarkan pup / feses / kotoran yang aromanya lebih tajam. Aroma yang tajam ini disebabkan oleh beragam jenis MPASI yang dikonsumsinya. - Pup / Feses / Kotoran bayi MPASI menjadi lebih berwarna
Bila sebelumnya warna pup / feses / kotoran Si Kecil kuning kecoklatan atau hijau kecoklatan saat ia hanya minum ASI eksklusif atau susu formula, saat ia mulai mengonsumsi makanan padat, warna pup / feses / kotoran bayi akan lebih berwarna. Karena sistem pencernaan bayi 6 bulan masih belum kuat, maka apa yang ia makan dalam menu MPASI nya akan mempengaruhi warna pup / feses / kotoran Si Kecil. - Pup / Feses / Kotoran bayi MPASI menjadi lebih padat
Setelah mulai mengonsumsi MPASI, pup / feses / kotoran bayi akan berubah dari yang sebelumnya lebih lunak dan lebih cair menjadi lebih padat baik dari segi konsistensi maupun bentuknya. Pup / feses / kotoran bayi MPASI yang menjadi lebih padat menandakan bayi sudah memiliki sistem pencernaan yang lebih kuat. - Pup / Feses / Kotoran bayi MPASI kadang terlihat seperti makanan yang tidak tercerna
Terkadang pup / feses / kotoran bayi MPASI terlihat seperti makanan yang tidak tercerna. Bunda tidak perlu khawatir bila itu terjadi karena itu adalah tanda dari sistem pencernaan bayi yang mulai belajar mencerna potongan makanan. - Frekuensi buang air besar bayi MPASI menjadi lebih sering
Frekuensi buang air besar yang menjadi lebih sering terutama di masa awal pemberian adalah normal, sebagai salah satu reaksi pencernaan bayi yang belum matang. Sistem pencernaan bayi akan semakin beradaptasi seiring berjalannya waktu dan frekuensi buang air besar Si Kecil akan kembali normal.
Yang Perlu Diwaspadai
Perlu diwaspadai bila pup / feses / kotoran bayi seperti bongkahan-bongkahan kecil sebesar kelereng atau cukup besar dengan tekstur keras atau sangat keras bahkan bila ditekan, karena itu pertanda bayi mengalami sembelit atau konstipasi. Apalagi bila bayi tidak nyaman, terlihat mengejan saat buang air besar hingga pup / feses / kotoran bayi yang keluar disertai darah akibat anusnya mengalami iritasi. Warna pup / feses / kotoran bayi yang mengalami sembelit adalah gelap, atau cokelat atau sedikit hitam.
Bila bayi mengalami sembelit lebih dari lima hari, maupun diare lebih dari satu hari, segera periksakan ke dokter.
Bayi bisa susah buang air besar bila MPASI yang dikonsumsinya kurang serat dan air. Review kembali menu MPASI Si Kecil dengan memperbanyak buah dan sayur, untuk melancarkan buang air besarnya.
Selain itu bila feses bayi terdapat lendir dan cairan maka segera hubungi dokter spesiali anak.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.