Laringo Malaysia adalah suatu kelainan pada laring bayi yang menjadi penyebab umum pernapasan bayi terdengar seperti sedang mendengkur. Kondisi ini terjadi ketika laring (atau kotak suara) bayi lunak dan terkulai. Saat bayi menarik napas, bagian laring di atas pita suara jatuh dan menghalangi jalan napas bayi untuk sementara. Jadi, suara bayi seperti dengkuran.
Bayi yang lahir dengan laringomalasia dapat menunjukkan gejala sesaat setelah dilahirkan. Bahkan gejalanya menjadi semakin jelas hanya dalam beberapa minggu pertama kehidupan. Tidak jarang, pernapasan yang terdengar seperti dengkuran ini memburuk sebelum kemudian membaik dengan sendirinya, biasanya sekitar 4-8 bulan.
Lalu, apa ya penyebab suara napas bayi terdengar sangat berisik seperti dengkuran? Yuk simak di bawah ini!
Penyebab Laringomalasia
Sebetulnya masih belum diketahui secara jelas mengapa bayi dapat mengalami laringomalasia. Menurut para ahli kondisi ini dianggap sebagai perkembangan abnormal tulang rawan laring atau bagian lain dari pita suara. Penyebabnya diduga akibat dari kondisi neurologis yang memengaruhi saraf pita suara. Jika disertai penyakit GERD, kondisi ini dapat menyebabkan pernapasan bayi menjadi lebih buruk. Penyebab lainnya diduga merupakan kelainan yang diturunkan oleh orang tua, meskipun bukti untuk penyebab ini masih belum cukup kuat.
Terkadang kelainan bawaan ini juga dihubungkan dengan cacat lahir tertentu, seperti disgenesis gonad dan sindrom Costello. Namun, anggota keluarga dengan sindrom tertentu tidak selalu memiliki gejala yang sama dan tidak semuanya menyebabkan laringomalasia.
Tanda dan Gejala Laringomalasia pada Bayi
- Mengi atau napas terdengar grok grok. Sering kali menjadi lebih buruk ketika bayi sedang menyusu, gelisah, menangis atau tidur telentang.
- Kesulitan makan.
- Suara bernada tinggi.
- Berat badan buruk.
- Sering tersedak saat makan.
- Sleep apnea.
- Sianosis atau membiru.
- Menarik leher dan dada setiap bernapas.
- Aspirasi (menghirup makanan ke paru-paru).
- Refluks gastroesofagus.
Pengobatan Laringomalasia
Dalam kebanyakan kasus, penyebab laringomalasia pada bayi bukanlah kondisi serius. Meskipun kondisi ini dapat membuat nafas bayi berisik, Bunda tidak perlu terlalu khawatir selama bayi tetap bisa makan dan tumbuh dengan cukup baik. Kebanyakan bayi dengan laringomalasia juga akan sembuh tanpa operasi ketika mereka berusia 18-20 bulan.
Akan tetapi, jika bayi dengan laringomalasia mengalami kesulitan bernapas, makan, dan menambah berat badan. Maka gejala-gejala tersebut harus segera mendapatkan tindakan serius. Umumnya untuk menangani laringomalasia yang lebih serius dokter akan menyarankan tindakan operasi yang dilakukan sebelum bayi berusia 1 tahun.
Pembedahan ini disebut dengan supraglottoplasty. Dokter melakukan prosedur tersebut melalui mulut bayi untuk mengencangkan jaringan floppy di atas kotak suara. Tindakan ini akan meningkatkan pemberian makan dan pernapasan bayi.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.