×

Bayi Di Bawah 1 Tahun Sebaiknya Tidak Menggunakan Bantal Saat Tidur

Bagikan Artikel :

Bayi Di Bawah 1 Tahun Sebaiknya Tidak Menggunakan Bantal Saat Tidur

Bunda bayi baru lahir hingga uisa satu tahun sebaiknya tidur tanpa bantal lho! Sayang sekali para ibu yang mengetahui hal ini.

Related Posts :

    dr. Natharina Yolanda, SpA, menulis dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahwa saat bayi tidur, sebaiknya tidak menggunakan bantal.

    Ya, tidak menggunakan bantal merupakan salah satu cara untuk mencegah kejadian kematian mendadak pada bayi akibat SIDS atau sudden infant death syndrome. Alasan mengapa bantal bayi dianggap sebagai penyebab SIDS adalah karena pengisi bantal bayi yang bisa keluar dengan tidak sengaja dan membuat bayi tersedak. Selain itu ada beberapa hal yang berisiko jika bayi tidur pakai bantal, salah satunya yaitu :

    1. Sesak Napas
      Saat usianya belum genap setahun, si Kecil belum bisa mengendalikan posisi tidurnya dengan baik. Sehingga, bisa saja tanpa sengaja ia tertindih bantal saat tidur. Bila hal ini terjadi, saluran napasnya berisiko tertutup, sehingga ia pun mengalami sesak napas, Bu.
    2. Risiko Kematian Mendadak pada Bayi
      Mungkin Ibu pernah ya mendengar kasus bayi meninggal mendadak saat tidur? Tahukah, Bu? Peluang kejadian yang dikenal dengan sebutan Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) ini ternyata bisa meningkat bila Ibu memberikan bantal tidur pada bayi lho.
      Alasannya, cekungan di bagian tengah yang biasa dijumpai pada bantal bayi membuat kepala si Kecil tidak bisa bergerak dengan bebas. Sehingga, saat si Kecil tidak nyaman karena kesulitan bernapas, ia tidak bisa leluasa menyesuaikan posisi agar bisa bernapas kembali.
      Tak hanya itu, bila tanpa sepengetahuan Ibu jahitan pada bantal si Kecil terbuka, material isian bantal bisa saja keluar dan tertelan oleh bayi. Akibatnya, bayi jadi tersedak dan kesulitan bernapas, Bu. Oleh sebab itu, ranjang si Kecil perlu dibersihkan dari bantal, boneka, dan benda-benda lain yang berpotensi membuat si Kecil tersedak.
    3. Risiko Panas/Gerah
      Tidur dengan bantal juga bisa membuat bayi Ibu berkali-kali terbangun karena ia merasa kegerahan, lho. Sebab, hawa panas yang keluar dari kepala bayi akan mengendap dan terperangkap di bantal, sehingga si Kecil jadi rentan kepanasan saat tidur, Bu. Hal ini tentu cukup mengganggu dan membuat si Kecil sulit mendapatkan tidur yang berkualitas, ‘kan?
    4. Risiko Kejang Otot Leher
      Bentuk bantal bayi umumnya didesain cekung di bagian tengah agar posisi kepala si Kecil tidak banyak berubah saat tidur. Padahal, dengan pergerakan yang terlalu sedikit, otot leher si Kecil justru berpotensi mengalami kaku dan tegang sehingga bayi berisiko merasa kesakitan.
    5. Risiko Bentuk Kepala Menjadi Peyang
      Tak hanya berisiko membuat si Kecil mengalami kejang dan kaku leher, posisi kepala yang tak banyak bergerak saat tidur karena terganjal bantal juga berisiko menghambat bentuk kepala si Kecil membundar dengan sempurna, Bu. Sebab, akan ada tekanan pada tempat yang sama pada bagian kepala si Kecil yang masih lunak, yaitu bagian belakang. Efeknya, bagian yang semestinya membundar itu, jadi cenderung datar.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : July 15, 2020

    Pertanyaan Pengunjung :

    Infertilitas sekunder

  • Oleh : Aisyah Putri Setiawan
  • 5 tahun yang lalu

    Hallo bu bidan.. usia saya 35 thn dan sudah memiliki anak berusia 10 tahun yang lahir di tahun 2006, pada tahun 2008 saya hamil kembali tapi janin tidak berkembang dan harus kuret. Setelah kuret saya langsung pakai KB spiral selma 6 tahun. Dan sudah 2 tahun berjalan saya sudah lepas KB nya. Pertanyaan saya bu bidan, apakah saya termasuk kategori infertilitas sekunder karna sampai saat ini kehamilan belum terjadi kembali bu bidan. Terima kasih

    Masalah haid

  • Oleh : Nining Yunengsib
  • 3 tahun, 5 bulan yang lalu

    Bu udah 2 bulan ini aku haid nya cuma flek coklat doang… Kira-kira kenapa yah??

    Pake IUD saat berhubungan intim

  • Oleh : Azelia Jihan saputri
  • 4 tahun, 4 bulan yang lalu

    Dok, saya mau bertanya kalo melahirkan anak pertama terus di pasang IUD yg 8 tahun. Apakah saat berhubungan intim mengeluarkan sperma kedalam vagina apakah bisa hamil atau tidak?saat pake IUD?. Apakah saat berhubungan intim pake IUD terasa sakit atau tidak dok? Terima kasih dok

    Masalah keputihan

  • Oleh : Ahmad Ahmad
  • 2 tahun, 9 bulan yang lalu

    Dok saya mau tanyak pasangan saya mengalami keputihan kayak air gitu terus gk haid² dia nya terlambat 3 minggu

  • Oleh : Ahmad Ahmad
  • Payudara

  • Oleh : wiwid widia
  • 3 tahun, 1 bulan yang lalu

    Assalamualaikum dok. usia saya 26 thn. saya belum menikah. saya memiliki payudara yg rata. saya mau bertanya, apa berarti saya mengalami hipolasia payudara?apakah berbahaya? apa bisa menghasilkan asi? apa harus dikonsultasikan ke bidan? dan brp bnyak wanita yg mengalami hipolasia seperti saya? karena jujur saya merasa takut, malu dan minder. Terimakasih sebelumnya. Saya harap pertanyaan saya bisa langsung dijawab.

  • Oleh : wiwid widia
  • Tanya Bidan