Kelahiran seorang bayi merupakan saat yang membahagiakan pasangan dan keluarga, terutama bayi yang lahir sehat. Bayi yang nantinya tumbuh menjadi anak dewasa melalui proses yang panjang, dengan tidak mengesampingkan faktor lingkungan keluarga. Terpenuhinya kebutuhan dasar anak (asah-asih-asuh) oleh keluarga akan memberikan lingkungan yang terbaik bagi anak, sehingga tumbuh kembang anak menjadi seoptimal mungkin.
Tetapi tidak semua bayi lahir dalam keadaan sehat. Beberapa bayi lahir dengan gangguan pada masa sebelum kehamilan, masa kehamilan dan saat persalinan. Keadaan ini akan memberikan pengaruh bagi tumbuh kembang anak selanjutnya. Salah satu masalah yang terjadi pada bayi baru lahir diakibatkan oleh beberapa tindakan sehingga terdapat trauma atau cedera.
Trauma/cedera lahir adalah trauma pada bayi yang diterima dalam atau karena proses kelahiran. Namun demikian cedera tidak semua dapat dihindarkan meskipun dengan pengkajian dan perencanaan yang cermat karena beberapa cedera tidak dapat diantisipasi sampai terjadi peristiwatertentu selama persalinan.Trauma lahir dapat diobati atau akan hilang dengan sendirinya dalam 1-2 hari
Jenis-jenis Cedera pada Persalinan
1. Caput suksedaneum
Pada bagian tersebut terjadi oedema sebagai akibat pengeluaran serum dari pembuluh darah. Caput succedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah 1-5 hari.
2. Sefal hematoma
Cephal haematoma merupakan kumpulan darah di bawah periosteum bisa singular atau bilateral, darah tidak melewati garis sutura dari kepala bayi sehingga kepala bayi lembut atau empuk.
3. Fraktur Klavikula
Fraktur klavikula adalah patah tulang klavikula pada saat proses persalinan, biasanyakarena terjadi kesulitan dalam melahirkan bahu pada kelahiran dengan presentasi kepaladan melahirkan lengan pada presentasi bokong
4. Fraktur Humeruse
Fraktur humerus umumnya terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan tangan menjungkit ke atas. Kesukaran melahirkan tangan yang menjungkit merupakan penyebab terjadinya tulang humerus yang fraktur.
5. Paralisis pleksus Brakialis
Sebuah jaringan saraf tulang belakan yang berasal dari belakang leher, meluas melalui aksila (ketiak), dan menimbulkan saraf untuk ekstremitas atas.
6. Paralis fasialis
Kelumpuhan wajah atau hilangnya gerakan wajah karena kerusakan saraf. Otot-otot wajah terkulai atau menjadi lemah.
7. Perdarahan Subkonjungtiva
Adalah salah satu trauma lahir di bola mata yang dapat di lihat dari luar adalah perdarahan subkonjungtiva. Perdarahan ini ditandai dengan bercak merah di daerah konjungtiva.
Faktor Penyebab Cedera pada Bayi Baru Lahir
Faktor predisposisi yang terjadi pada trauma lahir antara lain persalinan yang diakhiri dengan alat vakum ekstraksi.
1. Persalinan yang dibantu dengan vacum dapat menyebabakan penumpukan darah akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala ke jaringan periosteum.
2. Persalinan lama dapat menyebabkan adanya tekanan tulang pelvis ibu terhadap tulang kepala bayi, yang menyebabkan robeknya pembuluh darah.
3. Kehamilan dan persalinan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis. Pada letak kepala, kepala yang merupakan bagian terbesar lahir terlebih dahulu, sedangkan pesalinan letak sungsang justru kepala yang merupakan bagian terbesar bayi akan lahir terakhir dan persalinan kepala pada letak sungsang tidak mempunyai mekanisme maulage karena susunan tulang dasar kepala yang rapat dan padat, sehingga hanya mempunyai waktu 5 menit, setelah badan bayi lahir. Keterbatasan waktu persalinan kepala dan tidak mempunyai mekanisme maulage dapat menimbulkan kematian bayi yang besar.
4. Distosia Bahu merupakan lokasi atau tempat trauma lahir yang berhubungan dengan cara lahir bayi yang dilakukan penolong persalinan waktu melahirkan bayi. Dengan demikian cara lahir tertentu umumnya mempunyai predisposisi lokasi trauma lahir tertentu pula. Secara klinis trauma lahir dapat bersifat ringan yang akan sembuh sendiri atau bersifat laten yang dapat meninggalkan gejala sisa. Selain trauma lahir yang disebabkan oleh faktor mekanis dikenal pula trauma lahir yang bersifat hipoksik.
5. Macrosomia (Berat badan bayi lebih dari 4 kg). Berat badan bayi normal adalh 2500 gram sampai 4000 gram.
6. Fresentasi muka merupakan Keadaan kepala dalam kedudukan defleksi maksimal sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke bawah. Penyebab presentasi muka ini ialah panggul sempit, anak yang besar dan terjadinya eksrensi yang penuh dari kepala janin.
7. Disproporsi cefalovelfic merupakan keadaaan yang menggambarkan ketidakseimbangan antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak bisa keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar atau keduanya.
Untuk mengetahui adanya cedera pada bayi setelah lahir maka perlu penilayan awal apakah bayi menangis kuat saat lahir, warna kulit yang merah muda, dan adanya pergerakan aktif. Setelah itu lakukan pemeriksaan fisik mulai dari kepala sampai kaki.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.