×

Cara Mencegah Kelahiran Bayi Dengan Mikrosefalus

Bagikan Artikel :

Cara Mencegah Kelahiran Bayi Dengan Mikrosefalus

Kelainan ukuran bayi yang sering terjadi adalah hidrosefalus. Hidrosefalus ini ditandai dengan ukuran kepala bayi yang membesar karena menumpuknya cairan di otak. Selain hidrosefalus, beberapa kelainan ukuran kepala bayi yaitu anensefalus, dan mikrosefalus.

Anensefalus sudah dibahas pada artikel sebelumnya, sekarang curhat bidan akan menjelaskan mengenai mikrosefalus ya.

Microcephaly adalah suatu kelainan di mana bayi lahir dengan kepala yang jauh lebih kecil daripada seharusnya atau kepala berhenti bertumbuh setelah lahir. Kondisi ini sangat jarang, di mana hanya terdapat satu di antara ribuan bayi yang mengalaminya.

Umumnya, microcephaly merupakan hasil dari perkembangan otak yang tidak normal saat bayi masih dalam kandungan. Atau, dapat juga terjadi karena otak yang tidak berkembang setelah bayi dilahirkan.

Diagnosis mikrosefalus yang dilakukan setelah bayi lahir adalah melalui pemeriksaan fisik dengan mengukur lingkar kepala bayi. Ukuran kepala bayi kemudian akan dibandingkan dengan bagan lingkar kepala bayi normal.

Gejala Mikrosefalus

• Bayi sering menangis
• Kejang
• Gangguan penglihatan
• Gangguan berbicara
• Gangguan mental
• Gangguan gerak dan keseimbangan tubuh
• Hilang pendengaran
• Panjang badan rendah
• Terhambatnya perkembangan bayi untuk belajar berdiri, duduk, atau berjalan
• Kesulitan menelan makanan
• Hiperaktif, yaitu kondisi di mana anak sulit fokus terhadap satu objek dan sulit untuk duduk dengan tenang.

Penyebab Mikrosefalus

• Cedera otak, seperti trauma otak atau hypoxia-ischemia (cedera otak karena kekurangan pasokan oksigen), yang terjadi sebelum atau saat kelahiran
• Infeksi pada ibu hamil, seperti toksoplasmosis atau infeksi parasit akibat mengonsumsi daging yang belum matang, infeksi Campylobacter pylori, cytomegalovirus, herpes, rubella, sifilis, HIV, hingga virus Zika
• Kelainan genetik, seperti sindrom Down dan sindrom Edward
• Malnutrisi parah pada janin
• Terpapar zat berbahaya, seperti logam (arsenik atau merkuri), alkohol, rokok, radiasi, atau NAPZA
• Feniketonuria yang tidak segera ditangani. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak mampu mengurai fenilalanin, yaitu suatu jenis asam amino pembentuk protein.

Mikrosefalus Bisa Terdeteksi Saat Hamil

Pada masa kehamilan, mikrosefalus dapat terdeteksi dengan pemeriksaan USG. Prosedur ini akan menghasillkan citra atau gambar mengenai bentuk tubuh janin di dalam rahim. Pemeriksaan USG untuk mendeteksi mikrosefalus dapat dilakukan saat

Related Posts :

    Pengobatan dan Pencegahan Mikrosefalus

    Belum ditemukan pengobatan untuk menyembuhkan mikrosefalus sehingga ukuran kepala penderitanya bisa kembali normal. Langkah penanganan hanya bertujuan untuk membantu perkembangan fisik dan perilaku, serta mengatasi kejang pada bayi penderita mikrosefalus.

    Beberapa bentuk penanganan bagi bayi penderita mikrosefalus adalah:

    • Terapi bicara
    • Terapi fisik
    • Pemberian obat-obatan, untuk mengontrol gejala kejang dan hiperaktif, serta untuk meningkatkan fungsi saraf dan otot.

    Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan ibu hamil agar janin tidak menderita mikrosefalus adalah:

    • Selalu menjaga kebersihan tangan
    • Mengonsumsi makanan sehat dan vitamin pada masa kehamilan
    • Menggunakan losion antinyamuk bila tinggal di daerah yang banyak nyamuk
    • Menjauhkan diri dari zat-zat kimia
    • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan tidak menggunakan NAPZA.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : February 14, 2021

    Pertanyaan Pengunjung :

    Bercak darah di vagina

  • Oleh : Shinta Romadona
  • 5 tahun, 6 bulan yang lalu

    Pagi bu bidan, saya seorang pelajar berusia 23 tahun saya suka bercak darah, seperti keputihan dan ada darah gitu, biasanya itu terjadi kalo saya mengkonsumsi makanan pedas langsung terjadi, apakah itu bahaya?, dulu 4tahun belakang saya pernah periksa ke dokter kandungan dan di Usg, katanya saya mengalami iritasi rahim karna saya sering memakai pakaian ketat, yang ingin saya tau, itu penyakit apa, dan bagaimana solusi mengobati nya? Terimakasih bu bidan ☺️🙏

    Haid

  • Oleh : Baim Pia
  • 3 tahun, 3 bulan yang lalu

    Saya mahu tahu kenapa bulan ni Sya inda datang bulan,pada bulan seterusnya Sya DTG flek coklat sja

  • Oleh : Baim Pia
  • Flek Cokelat

  • Oleh : Dian Poenya Raizo
  • 6 tahun, 6 bulan yang lalu

    Assalamu’alaikum Bidan saya mau tanya dalam istilah medis ada kata SADARI
    apa perlu kita mendatangi Bidan di kota kita dan dokter kandungan?
    bagaimana maksudnya?mohon dibalas.

    Saya bulan april kb suntik 1 bulan

  • Oleh : Sharah Desna
  • 4 tahun, 1 bulan yang lalu

    Di bulan ke 5 saya mengajukan berenti kb kepada bu bidan, dan udah berjalan mau 3bulan saya masih belum haid, itu gmana caranya yah biar bisa cepet haid, karna ingin nambh anak lagi

  • Oleh : Sharah Desna
  • Benjolan pada Miss v

  • Oleh : Wasilatul Bariroh
  • 3 tahun, 7 bulan yang lalu

    Assalamu’alaikum dok mau tanyak kenapa setiap kali saya mau buang air kecil atau air besar ketika mengejan di Miss v sapa tepat pada di area lubangnya muncul benjolan yang warnanya merah

  • Oleh : Wasilatul Bariroh
  • Tanya Bidan