×

Cegah dan Deteksi Dini Kelahiran Bayi dengan Anecephalus

Bagikan Artikel :


Melahirkan seorang bayi yang sehat, bersih dan keadaan fisik yang sempurna adalah dambaan setiap orang tua. Namun tidak selamanya bayi lahir dengan keadaan fisik yang sempurna. Kejadian yang sering dialami saat ini adalah kelaianan pada bentuk kepala (anecehalus). Anecephalus adalah suatu keadaan sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak terbentuk. Penelitian menunjukkan kemungkinan anensefalus berhubungan dengan racun di lingkungan juga kadar asam folat yang rendah dalam darah.

Anencephalus adalah kerusakan jaringan saraf pada janin sehingga pembentukan tulang pelindung otak terganggu. Anencephaly biasanya terjadi 23 dan 26 hari usia kehamilan.

Tanda dan Gejala

Pada Ibu

Polihidramnion (cairan ketuban di dalam rahim terlalu banyak)

Pada Bayi

a. Tidak memiliki tulang tengkorak

b. Tidak memiliki otak (hemisfer serebri dan serebelum)

c. Kelainan pada gambaran wajah

d. Kelainan jantung

Faktor Risiko

a. Riwayat Ancephalus pada kehamilan sebelumnya

b. Kadar asam folat yang rendah.

c. Faktori usia ibu terlalu muda(<20 tahun)/terlalu tua (>35 tahun).

d. Kekurangan gizi (malnurtrisi)

e. Mengonsumsi alkohol selama kehamilan

f. Perokok aktif maupun pasif

g. Konsumsi obat-obatan bebas tanpa resep dokter

h. Faktor genetik

i. Beberapa virus

Pemeriksaan Penunjang

1. Kadar asam lemak dalam serum ibu hamil

2. Amniosentesis (untuk mengetahui adanya peningkatan kadar alfa-fetoprotein)

3. Kadar alfa-fetoprotein meningkat (menunjukkan adanya kelainan tabung saraf)

4. Kadar estriol pada air kemih ibu

5. Usg.

Related Posts :

    6. Pemeriksaan anak dengan Ancephalus akibat stenosis akueduktus (penyumbatan aliran di otak). Riwayat

    Pencegahan

    Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah cacat bawaan. Inilah beberapa di antaranya:

    1. Wanita yang mempunyai keluarga dengan riwayat kelainan cacat bawaan hendaknya lebih waspada karena bisa diturunkan secara genetik. Lakukan konseling genetik sebelum hamil.

    2. Pertimbangkan kembali untuk hamil jika usia ibu sudah mencapai 40 tahun. Jika ingin hamil di risiko usia terlalu tua maka harus dengan persiapan dan pengawasan ketat.

    3. Lakukan pemeriksaan kehamilan atau antenatal care yang rutin, dan usahakan untuk melakukan USG minimal tiap trimester/ 2 kali dalam kehamilan.

    4. Jalani pola hidup sehat. Hentikan kebiasaan merokok dan hindari asap rokok, selain juga alkohol dan narkoba karena dapat menghambat pertumbuhan janin serta memperbesar peluang terjadinya kelainan kongenital dan keguguran. Kelainan kongenital adalah penyebab keguguran yang paling besar, misalnya jika paru-paru janin tidak dapat berkembang sempurna.

    5. Penuhi kebutuhan akan asam folat. Dalam pemeriksaan, dokter akan memberi suplemen asam folat ini.

    6. Hindari asupan vitamin A berdosis tinggi. Vitamin A termasuk jenis vitamin yang tak larut dalam air, tapi larut dalam lemak. Jadi, bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh. Dampaknya antara lain janin mengalami urogenital abnomali (terdapat gangguan sistem kencing dalam kelamin), mikrosefali (ukuran kepala kecil), terdapat gangguan kelenjar adrenal.

    7. Jangan minum sembarang obat, baik yang belum ataupun sudah diketahui memberi efek buruk terhadap janin.

    8. Pilih makanan dan masakan yang sehat. Salah satunya, hindari daging yang dimasak setengah matang (steak atau sate). Dikhawatirkan, daging itu masih membawa kuman penyakit yang membahayakan janin dan ibunya.

    9. Kalau ada infeksi, obatilah segera terutama infeksi TORCH (TOksoplasma, Rubela, Citomegalo, dan Herpes). Paling baik, lakukan tes TORCH pada saat kehamilan masih direncanakan, bukan setelah terjadinya pembuahan. Jika ibu diketahui sedang terinfeksi, pengobatan bisa langsung dilakukan.

    10. Dianjurkan setiap wanita usia subur yang telah menikah untuk mengkonsumsi multivitamin yang mengandung 400 mcg asam folat setiap harinya. Sedang wanita yang pernah melahirkan anak dengan cacat tabung saraf sebelumnya, dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat yang lebih tinggi yaitu 4 mg saat sebelum hamil dan selama kehamilannya.

    11. Tidak mengkonsumsi alkohol samasekali selama kehamilannya. Alkohol dapat menimbulkan fetal alcohol syndrome (FAS), yaitu suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan perkembangan, paras wajah yang tidak normal dan gangguan dari sistem saraf pusat.

    12. Saat kehamilan, dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium yang disebut dengan Alpha Feto-Protein (AFP) untuk melihat adanya kelainan janin, seperti spina bifida dan anensefalus. Selain itu, tindakan lebih lanjut dapat digunakan dengan mengambil sampel villi korealis dari janin dan cairan ketuban (amniosentesis), bagi wanita hamil yang telah berusia di atas 35 tahun, atau pada wanita yang berisiko tinggi melahirkan bayi cacat.

    13. Yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan asuhan antenatal secara teratur. Konsultasikan dengan dokter mengenai penyakit yang Anda derita seperti diabetes, epilepsi (ayan) dan lainnya, juga obat-obat yang pernah Anda konsumsi selama kehamilan.

    Harapan Hidup Bayi Anencephaly

    25% bayi anencephaly mampu bertahan hidup sampai berakhirnya kehamilan, meninggal pada saat persalinan. 50% mempunyai harapan hidup dari beberapa menit sampai dengan 1 hari. 25% lainnya dapat bertahan hidup sampai dengan 10 hari.

    Lakukan Deteksi Dini

    Anencephaly bisa terdeteksi melalui pemeriksaan menggunakan alat ultrasonografi atau USG pada usia kehamilan sekitar 12 minggu. Dulu pernah dianjurkan deteksi dengan cara melakukan triple blood test pada usia kehamilan 15 minggu. Dengan teknologi yang jauh lebih baik, sekarang anencephaly dapat dideteksi dengan cukup akurat melalui pemeriksaan USG sejak usia kehamilan dini saat kehamilan 18 minggu.

    Bila seandainya tidak terdeteksi dini, salah satu ciri khas dari kehamilan dengan bayi anencephaly adalah terjadi post maturitas atau persalinan lewat waktu. Misalnya, belum ada tanda-tanda persalinan padahal usia kandungan sudah 42 minggu. Penyebabnya adalah, karena tidak adanya refleks dari otak bayi untuk memicu terjadinya proses persalinan. Selain itu, perlu juga dicurigai hasil pemeriksaan fisik yang menyebutkan adanya kelainan letak pada bayi, misalnya sungsang atau melintang. Oleh karena itu lakukan pemerikasaan rutin kehamilan pada bidan maupun dokter spesialis kandungan. Minumlah obat asam folat, zat besi dan lain-lain yang deberikan bidan serta lakukan pola hidup sehat.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : July 24, 2018

    Pertanyaan Pengunjung :

    cara gunakan pil kb

  • Oleh : siti siti
  • 4 tahun, 8 bulan yang lalu

    Dok saya punya sodara nih dia ngga mau hamil dulu apa boleh setelah berhubungan intim minum pil kb?berbahaya atau tidak? Terimakasih

    Menunda kehamilan

  • Oleh : Septiani Wilma
  • 3 tahun, 1 bulan yang lalu

    Dok mau tanya,
    Saya baru menikah masih bisa dibilang perawan, saya ingin berhubungan intim tapi kepengen dulu menikmati masa berdua setelah menikah!! Pertanyaannya gmna cara menunda kehamilan yang benar pas malam pertama???

  • Oleh : Septiani Wilma
  • Faktor yang berpengaruh agar memiliki bayi kembar

  • Oleh : Siska zumrotul fauziah
  • 6 tahun, 2 bulan yang lalu

    Selamat pagi bu bidan saya mau bertanya apa saja faktor yang dapat berpengaruh agar memiliki bayi kembar pada keluarga yang tidak mempunyai riwayat anak kembar. Mohon penjelasannya

    Keputihan

  • Oleh : indah nian lestari
  • 4 tahun, 6 bulan yang lalu

    Selamat malam bu saya mau tanya , saya slalu keputihan setiap hari , sebenernya yang keluar dr vagina itu keputihannya warna putih pekat tp kelamaan dicelana dalam berubah jd warna kuning tp entah lah sebenernya warna apa saya juga bingung . Dan kemaren vagina sayaa terasa gatal sekali dan akhirnya saya berobat kepuskesmas terdekat dan saya dikasih obat metronidazol dan chlorphenamine maleate . Saya merasa sudah baikan setelah minum obat itu sekali dan karena merasa sudah sembuh saya tidak melanjutkan meminum obat tersebut . Dan hari ini gatal nya kambuh lagi . Sebenernya saya tuh sakit apa ya dok ? Apakah saya terkena kanker servik?

    Pantangan ibu hamil

  • Oleh : FR
  • 5 tahun, 5 bulan yang lalu

    Bolehkah ibu hamil usia 40 minggu banyak makan buah nanas ?

    Tanya Bidan