Mungkin bunda tidak tega membangunkan bayi yang sedang tidur nyenyak. Tapi ternyata membangunkan bayi untuk menyusu ketika tdur lebih dari 3 jam itu adalah suatu keharusan. Kira-kira kenapa ya alasannya? Hal ini karena bayi setidaknya disusui 8 – 12 kali sehari. Lalu, jarak atau interval waktu menyusui sekitar 2 hingga 3 jam.
Perlu diketahui Bun bahwa bayi perlu bertambah berat badan dan tinggi badannya sesuai dengan usia. Pertambahan tinggi badan dan berat badan ini tentu dipengaruhi dari nutrisi atau ASI, sehingga kecukupan ASI harus diperhatikan.
Nah, selain faktor yang disebutkan di atas, ada empat alasan lagi mengapa Bunda perlu membangunkan bayi untuk menyusu, berikut alasannya:
Alasan Perlu Membangunkan Bayi Untuk Menyusu
- Perut bayi mudah dikosongkan
Mengutip dari What to Expect, pada usia 2 minggu, ukuran lambung bayi hanya sedikit lebih besar dari bola ping-pong. Ini berarti bayi memiliki kebutuhan fisiologis untuk menyusu setiap dua hingga tiga jam. Dengan memberikan ASI tepat waktu, maka perut bayi mudah dikosongkan. - Bayi mungkin tertidur karena lapar
Seringkali, bayi akan mengirimkan isyarat lapar seperti bibir, rooting, dan hisapan jari. Belum lagi tangisan saat perut mereka kosong, menandakan Bunda harus menyusui. Tapi selama beberapa minggu pertama, bayi terlihat selalu mengantuk di rumah, bayi terkadang bisa tertidur karena alarm makannya atau sedang lapar. - Bayi perlu menambah berat badan
Hoecker menjelaskan bahwa dalam minggu pertama, bayi akan mengalami penurunan berat badan. Oleh karena itu penting untuk menyusui, agar berat badan bayi kembali naik.
“Kebanyakan bayi baru lahir mengalami penurunan berat badan dalam beberapa hari pertama setelah lahir. Sampai bayi Anda mendapatkan kembali berat badan yang hilang ini, penting untuk sering menyusui,” tulis Hoecker. - Bunda perlu meningkatkan suplai ASI
Tidak cukup sering menyusu dapat memperlambat produksi ASI Anda. Saat mulai menyusui, Bunda baru saja membangun siklus supply and demand. Kondisi ini yang terus memompa keluar ASI dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bayi. Jika Bunda tidak membangunkan bayi, Bunda mungkin bisa mengurangi jumlah yang ASI hasilkan.
Terakhir, Hoecker mengingatkan penting bagi Bunda untuk mengenali tanda-tanda awal bayi merasa lapar. “Anda juga perlu perhatikan tanda-tanda awal rasa lapar, seperti aktivitas tangan ke mulut, lip smacking, dan lainnya,” ujarnya.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.