Setiap ibu pasti tidak ingin melewatkan setiap tumbuh kembang bayi nya. Karena mengamati perkembangan bayi merupakan salah satu kebahagiaan bagi ibu. Salah satu perkembangan yang dinanti dan membuat ibu senang adalah bayi bisa merespon dengan senyuman dan mengoceh. Ngomong-ngomong kapansih bayi bisa melakukan hal tersebut?
Senyuman dan ocehan bayi merupakan tanda bahwa kemampuan social bayi berkembang. Terkadang bayi dapat tersenyum pada minggu-minggu pertama setelah lahir. Namun senyuman ini bukanlah respons terhadap oerang di sekitarnya, melainkan senyuman refleks.
Nah sekitar usia 6 minggu, bayi dapat senyum untuk merespons senyum orang yang dilihatnya. Hal ini dimaksud dengan senyum social.
Bayi berespons bukan hanya terhadap senyuman, namun juga terhadap pengalaman yang menyenangkan seperti pelukan, wajah atau suara orang lain. Senyum juga dapat meningkatkan ikatan antara bayi dan orang tua, karena merupakan salah satu bentuk komunikasi bayi dan orang tuanya.
Setelah bayi bisa tersenyum social, saat berusia 3-6 bulan bayi akan mulai mengoceh dengan menggunakan suku kata tunggal seperti bababa, mamama, dadada. Walaupun sudah mulai mengoceh pada usia ini, bayi belumlah dapat membentuk kata-kata yang sebenarnya dan ocehannya tidak memiliki arti.
Selain senang mengoceh, mulai usia 3 bulan bayi juga senang mendengarkan suara, jadi ajaklah bayi berbicara jika sedang bersama dan berikan respons yang antusias terhadap suara dan senyum bayi. Untuk membantu kemampuan komunikasi bayi, seringlah tersenyum pada bayi, peluklah dan ajak bermain, sering berbicara pada bayi ketika sedang bersama, misalnya menjelaskan apa yang sedang dilakukan, menyanyikan lagu dan membaca untuk bayi. Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan perhatian dari orang tuanya akan berkembang lebih cepat dan lebih mudah bersosialisasi nantinya.
Kemampuan Sosial Bayi
Otak bayi Anda akan bertumbuh sekitar 5 cm selama 3 bulan awal masa perkembangannya. Walaupun sang bayi belum bisa membalas saat kita menyanyi, bicara atau membacakan cerita kepadanya, tapi dia sedang mempelajarinya.
Hal yang tidak kalah penting, tidur yang cukup adalah pondasi utama yang akan mendukung perkembangan bayi. Pada usia 6 minggu, kebutuhan tidur bayi yang meningkat, akan membuatnya tidur lebih lama di malam hari dibandingkan saat baru lahir. Membacakan cerita atau memijat bayi dengan lembut dapat menjadi aktivitas pengantar tidur yang membuat bayi rileks menjelang tidur.
Kondisi yang Harus Diwaspadai
Perkembangan tiap anak unik, sehingga tidak perlu terlalu khawatir jika anak Anda belum menunjukkan tanda-tanda di atas pada usia ini. Namun tidak ada salahnya memeriksakan si Kecil ke dokter ketika ada beberapa hal yang dikhawatirkan.
Sebaiknya periksakan diri ke dokter jika anak Anda:
• Tidak bereaksi ketika mendengar suara kencang.
• Penglihatannya tidak fokus pada benda yang bergerak.
• Tidak menyadari tangan sendiri.
• Tidak tersenyum ketika Anda atau orang lain mengajaknya tersenyum.
• Tidak memasukkan tangannya ke mulut.
• Tidak dapat menegakkan kepala saat dibaringkan tengkurap.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.