Susah buang air besar (BAB) adalah salah satu gejala yang sering dialami oleh anak-anak terutama bayi. Saat melihat bayi susah untuk BAB, maka tentu saja sebagai orang tua akan merasa khawatir karena itu menjadi kondisi yang mungkin sangat membahayakan pada sang buah hati. Namun tidak heran berbagai upaya pun akan dilakukan, mulai dari melakukan cara yang sederhana yaitu dengan memasukkan sabun pada anus hingga membeli obat-obatan.
Susah buang air besar juga sering disebut dengan Konstipasi atau Sembelit pada bayi, yang merupakan suatu kondisi tidak adanya buang air besar selama kurun waktu tertentu, dan biasanya 3 hari. Dan hal ini disebabkan oleh adanya fases atau kotoran yang keras sehingga sangat sulit untuk dikeluarkan dan hal ini tentu saja sangat menyakitkan. Untuk pola BAB pada bayi dalam keadaan normal, sang bayi akan BAB sebanyak 4 kali dalam sehari, karena hal ini juga berlangsung hingga bayi berusia 7 hari kelahiran. Setelah itu sang bayi akan mengalami BAB 1 kali sehari atau seminggu 3-4 kali.
Pasalnya bagi yang baru menjadi orang tua biasanya sangat kurang informasi yang berkaitan dengan masalah kesehatan pada sang buah hati maupun dengan cara untuk mengurus bayi. Tetapi Anda tidak perlu khawatir dengan informasi yang cukup, Anda juga akan bisa melakukan penanganan yang benar dan baik pada sang bayi yang sedang mengalami susah BAB.
Tanda-tanda Bayi Susah BAB
Pada bayi mempunyai frekuensi BAB yang berbeda-beda, namun hal itu sangat penting bagi para orang tua untuk mengetahui siklus BAB pada bayinya sendiri. Karena keadaan ini sangat perlu diperhatikan supaya tidak terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Dengan kita mengetahuinya maka Anda bisa segera untuk melakukan tindakan.
Apabila dalam seminggu kurang dari 3 kali, dengan konstrasi padat dan juga merasa kesakitan maka bayi tersebut sedang mengalami konstipasi (bayi susah BAB). Selain konsentrasi pada tinja yang keras, maka bayi pun akan menjadi lebih rewel, menangis, serta mengangkat kakinya. Bahkan ada juga kasus yang sangat parah, pada tinja akan disertai dengan darah karena disebabkan oleh adanya luka lecet yang terdapat pada anus bayi.
Penyebab Bayi Susah BAB
Adanya beberapa penyebab pada bayi yang susah untuk melakukan BAB, diantaranya:
1. Susu Formula
Jika bayi yang diberi susu formula maka akan lebih rentan untuk terkena sembelit karena lebih sukar dicerna daripada ASI.
2. Dehidrasi
Kurang minum atau asupan cairan juga akan menyebabkan susah BAB pada bayi dikarenakan fases yang menjadi keras.
3. Belajar Makanan Padat
Sang bayi akan menjadi sembelit saat mereka sudah mulai belajar untuk mengkonsumsi makanan padat, apalagi rendah cairan serta rendah serat.
4. Kondisi Medis atau Penyakit
Tidak jarang bahwa sembelit akan menjadi suatu gejala dari alergi makanan, keracunan makanan, atau masalah dengan cara menyerap makanan pada tubuh, dan ini dikenal sebagai gangguan metabolisme.
5. Luka Pada Anus
Karena terlalu seringnya mengeluarkan tinja keras maka akan membuat anus sang bayi menjadi perih dan lecet. Rasa perih saat BAB akan membuat sang bayi malah tidak ingin untuk BAB dikarenakan sang bayi merasa sakit ketika melakukan BAB.
Cara Mengatasi Bayi Susah BAB
Berikut ada beberapa cara yang sederhana untuk mengatasi pada bayi jika sedang mengalami susah BAB, antara lain:
- Berikan ASI Eksklusif pada bayi saat berusia 0-6 bulan, dan frekuensi dalam pemberian ASI sebanyak 8-10 kali dalam sehari.
- Jika terpaksa Anda harus memberikan susu formula yang dikarenakan beberapa alasan tertentu, maka harus lihat aturan takarannya, karena jika salah dalam melakukan takaran susu formula maka akan membuat pada tinja menjadi lebih keras sehingga bayi akan lebih susah untuk BAB.
- Berikan pijatan lembut pada perut karena akan membantu kinerja pada usus menyerap serta mencerna.
- Bila perlu, oleskan sedikit baby oil pada anus apabila terjadi konsentrasi tinja yang keras sehingga dapat mencegah terjadinya lecet pada anus.
- Baringkan bayi kemudian lakukan gerakan pada kaki seperti mengayuh sepeda. Karena hal ini juga dapat membantu pada otot usus perut bergerak dengan baik sehingga akan memudahkan bayi untuk melakukan BAB.
- Memandikan dengan menggunakan air hangat akan membuat bayi menjadi lebih rileks, serta pada sistem pencernaan pun juga akan menjadi lebih lancar.
Hal Penting Yang Harus Diketahui Bagi Orang Tua
Apabila sang bayi mengalami kondisi sebagai berikut, maka untuk Anda bagi orang tua harus segera memeriksanya:
- Susah BAB tidak teratasi dengan cara-cara diatas
- Terdapat darah ketika buang air besar
- Bayi mengalami demam karena beberapa hari tidak BAB
- Gagal BAB setelah 24 jam kelahiran
- Berat badan susah untuk naik
Demikian informasi tentang penyebab dan cara untuk mengatasi pada bayi susah BAB. Untuk para orang tua akan lebih baiknya selalu berkonsultasi dengan tenaga para medis saat sang bayi sedang mengalami berbagai keluhan karena tidak semua keluhan pada bayi bisa diatasi dengan mudah oleh orang tuanya saja.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.