Bayi memang sering menghisap jari jempol sebagai nalurinya, tak jarang para ibu memberikan empeng untuk si Kecil. Hal ini memang sudah biasa dilakukan para ibu. Apalagi bagi ibu yang masih bekerja, keberadaan empeng akan sangat membantu untuk membuat Si Kecil tetap tenang. Sebenarnya memberi empeng pada bayi boleh-boleh saja. Tapi sebelum ibu memutuskan untuk melakukan hal tersebut, sebaiknya ketahui dulu dampak negatif memberi empeng pada bayi.
Sejak lahir, bayi sudah memiliki refleks alami untuk mengisap. Itulah mengapa bayi sangat suka dan selalu minta “nenen”. Selain karena lapar, mengisap puting ibu juga bisa membuatnya merasa lebih tenang dan nyaman. Namun, sebagian ibu tidak bisa selalu berada di sisi bayi, sehingga untuk memenuhi keinginan Si Kecil untuk mengisap, memberi empeng sering menjadi solusi yang dipilih. Tapi nyatanya, memberi empeng bukanlah cara terbaik untuk menenangkan Si Kecil, karena hal ini justru bisa memberi dampak buruk pada bayi.
Dampak Negatif Memberikan Empeng
- Mengganggu Pertumbuhan Gigi
Empeng yang diberikan pada bayi yang belum memiliki gigi justru bisa menghambat pertumbuhan giginya. Saat bayi menggigit-gigit empeng, gigi yang akan keluar terus tertahan empeng, sehingga akibatnya gigi akan sulit tumbuh keluar. Saat giginya sudah tumbuh pun, mengisap empeng bisa mengganggu pertumbuhan gigi. Gigi depannya dapat tumbuh miring atau cenderung maju ke depan. Pada anak berusia di bawah dua tahun, masalah pertumbuhan gigi bisa membaik dengan sendirinya. Namun, bila bayi terus mengisap empeng sampai usia empat tahun, kondisi gigi yang tumbuh tidak rata akan menetap hingga ia dewasa. - Menghambat proses menyusui
Hal ini disebabkan mengisap puting payudara berbeda dengan mengisap empeng maupun dot. Pada sebagian bayi, perbedaan puting dan empeng ini bisa membuat bingung, kondisi ini sering dikenal sebagai bingung puting.
Selain itu, memberikan empeng terlalu dini dapat membuat bayi kesulitan untuk belajar menyusu langsung dari payudara. Agar bayimu tidak lebih memilih empeng atau dot dibandingkan puting payudaramu sendiri, hindari memberikannya empeng atau dot pada minggu-minggu awal setelah lahir, hingga Air Susu Ibu (ASI) bisa keluar dengan lancar dan bayi terampil menyusu dari payudara langsung. - Memengaruhi Lengkungan Rahang
Tidak hanya mengganggu pertumbuhan gigi, empeng juga bisa membuat lengkungan rahang Si Kecil menjadi tidak bagus. Ketika Si Kecil tumbuh gigi, adakalanya ia menggigit atau menarik empeng dengan giginya. Tekanan yang ditimbulkan ini bisa memengaruhi bentuk rahang dan gigi. - Tidak Higienis
Bisa saja empeng yang sedang diisap Si Kecil jatuh ke lantai. Jika empeng diberikan lagi ke bayi tanpa disterilkan, hal ini berisiko memindahkan kuman dari lantai ke mulut bayi. Penyimpanan dan perawatan empeng yang kurang bersih juga berpotensi membuat bayi terpapar kuman, sehingga akibatnya bayi bisa mengalami infeksi pada rongga mulut dan giginya. - Anak terlambat bicara
Menggunakan empeng memang tidak baik, salah satunya adalah adanya resiko terjadinya keterlambatan berbicara. Hal ini bisa terjadi karena otot mulut pada bayi kurang terlatih ketika menggunakan empeng - Menyebabkan Bingung Puting
Beberapa bayi yang mengisap empeng terkadang mengalami bingung puting saat menyusu langsung dari payudara ibu. Karena itu, ibu sebaiknya tidak memberi empeng pada Si Kecil ketika ia baru berusia beberapa minggu. Sebelum memberi empeng pada bayi, ada baiknya ibu melatih bayi agar bisa menyusu dari payudara langsung dengan baik dan benar. - Rentan terkena infeksi telinga
Menurut sebuah penelitian, anak-anak yang menggunakan empeng menjadi lebih mungkin mengalami infeksi telinga berulang, dibanding anak yang tidak menggunakan empeng. Dengan membatasi pemakaian empeng hanya hingga anak tertidur, diketahui sudah dapat mengurangi risiko terkena infeksi telinga pada anak pengguna empeng.Meski belum ditemukan secara jelas kaitannya, namun diperkirakan karena orang tua cenderung menggunakan empeng untuk menenangkan anak, maka kadang menjadi lalai untuk mencari tau apa yang sebenarnya menyebabkan anak rewel. - Ketergantungan
Terlalu sering memberikan empeng pada Si Kecil, bisa membuatnya terlalu bergantung pada empeng. Akhirnya, Si Kecil baru bisa tidur setelah mengisap empeng. Kebiasaan ini dikhawatirkan akan berlanjut sampai anak masuk usia sekolah. Hal ini akan berdampak pada tumbuh kembang dan kemandiriannya. Anak juga akan merasa minder jika ia diejek akibat masih ngempeng. Untuk menghindari ketergantungan pada empeng, sebaiknya batasi penggunaan empeng setiap harinya.
Sisi Positif Empeng
Selain dari beberapa efek negative, empeng dapat membantu menenangkan bayi selama prosedur medis umum, misalnya saat suntik vaksinasi atau saat tes darah. Kemudian untuk bayi yang lebih besar, empeng bisa menjadi mainan yang membuatnya merasa nyaman. Penggunaan empeng saat tidur disebut-sebut dapat menurunkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (sudden infant death syndrome).
Namun, bila Bunda ingin memberikan empeng untuk bayi, pertimbangkan juga risiko yang dapat terjadi, meskipun jauh lebih sedikit dibandingkan manfaatnya, terutama seiring bertambahnya usia anak.
Beri Batasan Dalam Penggunaan Empeng
Buatlah batasan kepada anak kapan dan di mana empeng boleh digunakan. Misalnya, empeng hanya boleh digunakan di kamar tidur saja pada waktu sore. Maka anak tidak boleh menggunakan empeng selain di tempat tidur pada sore hari atau Bunda dapat menemani anak saat akan tidur dengan menceritakan dongeng kesukaannya. Alihkan perhatiannya dengan mainan atau buku bacaan bila anak berada di tempat lain.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.