Banyak orang tua yang khawatir jika anaknya mengalami laringnomalaysia. Padahal laringomalasia pada bayi bukanlah kondisi serius. Meskipun kondisi ini dapat membuat nafas bayi berisik, Bunda tidak perlu terlalu khawatir selama bayi tetap bisa makan dan tumbuh dengan cukup baik. Kebanyakan bayi dengan laringomalasia juga akan sembuh tanpa operasi ketika mereka berusia 18-20 bulan.
Akan tetapi, jika bayi dengan laringomalasia mengalami kesulitan bernapas, makan, dan menambah berat badan. Maka gejala-gejala tersebut harus segera mendapatkan tindakan serius. Umumnya untuk menangani laringomalasia yang lebih serius dokter akan menyarankan tindakan operasi yang dilakukan sebelum bayi berusia 1 tahun.
Laringo Malaysia yang memerlukan tindakan operasi adalah laringo Malaysia dengan tingkat keparahan yang berat/parah. Ada beberapa tingkat keparahan laringo Malaysia yang perlu bunda ketahui. Menurut data yang diperoleh dari Children’s Hospital, sekitar 99 persen bayi dengan laringomalasia memiliki laringomalasia ringan atau sedang.
Meski demikian, bunda tetap perlu waspada dan memahami tingkat keparahan laringomalasia pada bayi berikut ini. Yuk simak di bawah ini!
Laringomalasia Ringan
Bayi dengan laringomalasia ringan memiliki pernapasan yang bising (stridor inspirasi). Tidak ada obstruksi jalan napas yang signifikan, tidak ada kesulitan makan, atau gejala lain yang berhubungan dengan laringomalasia.
Pernapasan bayi yang bising mungkin terasa mengganggu, tetapi tidak menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Bayi dengan laringomalasia ringan biasanya akan membaik dengan sendirinya pada usia 12 hingga 18 bulan.
Meskipun bayi bunda mungkin menderita laringomalasia ringan, tetap penting untuk selalu memperhatikan tanda dan gejala laringomalasia karena bisa saja memburuk sewaktu-waktu.
Laringomalasia Sedang
Bayi dengan laringomalasia sedang memiliki pernapasan yang bising atau stridor inspirasi. Mereka mungkin juga mengalami:
- Kesulitan makan tanpa penambahan berat badan yang buruk (gagal tumbuh)
- Regurgitasi makanan (muntah atau gumoh)
- Tersedak makanan
- Refluks gastroesofageal (memuntahkan asam dari lambung)
- Retraksi dada dan/atau leher ringan hingga sedang (dada dan/atau leher tenggelam saat bernapas), tetapi tidak ada distres berat
Bayi dengan laringomalasia sedang biasanya akan membaik pada usia 12 hingga 18 bulan, tetapi mungkin memerlukan pengobatan untuk refluks gastroesofageal.
Jika asam lambung mencapai bagian atas kerongkongan dan kotak suara, kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan jaringan floppy di atas pita suara.
Oleh karena itu, bayi dengan laringomalasia sedang atau berat biasanya akan membutuhkan obat oral untuk mengobati refluks gastroesofageal.
Laringomalasia Parah
Bayi dengan laringomalasia berat memiliki pernapasan yang bising atau stridor inspirasi. Mereka mungkin juga mengalami gejala berikut:
- Kesulitan makan dengan penambahan berat badan yang buruk (gagal berkembang)
- Retraksi dada dan/atau leher yang signifikan (dada dan/atau leher tenggelam saat bernapas)
- Sianosis signifikan (berubah menjadi biru)
- Apnea yang mengancam jiwa (jeda saat bernafas)
- Masalah jantung atau paru-paru akibat kekurangan oksigen kronis (oksigen rendah)
- Gejala saluran napas cukup parah sehingga perlu mendapatkan perawatan unit gawat darurat atau rumah sakit
Laringoalasia yang parah hanya terjadi sekitar satu persen pada bayi dan ini biasanya memerlukan pembedahan.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.