
Wajar sekali jika bayi sering dan mudah menangis. Menangis menjadi salah satu cara bayi mengomunikasikan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhannya. Namun jika tangisan bayi tak kunjung reda dalam waktu lama, bayi bisa saja sedang berada dalam fase purple crying.
Purple crying adalah istilah untuk menggambarkan kondisi bayi yang menangis lebih sering dan sulit ditenangkan. Biasanya terjadi pada bayi berusia 2-8 minggu dan fase ini akan berakhir dengan sendirinya di usia 12 minggu. Orang tua perlu lebih mengenal jauh fase ini agar lebih sigap dalam mengatasinya.
Purple merupakan singkatan dari 6 karakteristik tangisan bayi pada fase ini. Karakteristik tersebut meliputi:
- P (peak crying). Seperti yang telah disebutkan, fase ini adalah fase ketika bayi akan sering-seringnya menangis dan puncaknya adalah ketika ia berusia sekitar dua bulan.
- U (unpredictable crying). Tangisan bayi pada fase ini biasanya terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
- R (resist soothing). Tangisan bayi pada fase ini akan cenderung lebih sulit untuk dihentikan.
- P (pain-like face). Ekspresi wajah bayi saat menangis seperti merasa kesakitan, walaupun tidak ditemukan penyebab yang kira-kira membuat ia kesakitan.
- L (long-lasting). Durasi tangisan ini bisa berlangsung lama, sekitar 30–40 menit. Dalam satu hari, total waktu yang dihabiskan bayi untuk menangis bisa selama 5 jam atau lebih.
- E (evening). Biasanya, tangisan ini terjadi saat sore hari dan malam hari.
Cara Mengatasi Purple Crying
- Skin to skin
Skin to skin dilakukan dengan cara meletakkan Si Kecil pada dada Bunda tanpa dihalangi pakaian, sehingga kulit Bunda bersentuhan langsung dengan kulit Si Kecil. Metode ini umumnya akan membuat Si Kecil merasa lebih nyaman dan membantu meredakan tangisannya. Bunda juga bisa memberikan sedikit pijatan lembut pada Si Kecil agar ia menjadi lebih tenang. - Selimuti bayi
Selain sentuhan, menyelimuti Si Kecil dengan kain juga dapat memberikan kehangatan dan menambah rasa aman. Cara ini diharapkan dapat menghentikan tangisnya untuk sementara. - Menggendong dan mengajak bayi jalan-jalan
Jika Si Kecil terus menerus menangis, Bunda bisa menggendong dan mengayun-ayunkan ia secara perlahan. Bila perlu, Bunda bisa mengajaknya jalan-jalan ke halaman rumah atau taman dekat rumah untuk menikmati udara segar, sehingga Si Kecil bisa lebih tenang dan mereda tangisannya. - Mandikan dengan air hangat
Memandikan Si Kecil dengan air hangat bisa menjadi salah satu cara untuk menenangkannya ketika ia menangis, Bun. Suara gemericik air bisa membuat ia merasa lebih tenang dan berhenti menangis.
Perlu diingat, purple crying pada bayi merupakan hal yang normal dan tidak perlu dicemaskan apalagi sampai membuat Bunda frustrasi. Lakukanlah langkah mengatasi tangisan bayi di atas dan mintalah batuan dari pasangan atau keluarga untuk merawat Si Kecil jika Bunda sudah kelelahan.
Jika cara mengatasi purple crying di atas tidak juga mampu meredakan tangisan Si Kecil, sebaiknya segera bawa ia ke dokter, ya, Bun. Dokter akan memeriksa dan membantu menemukan penyebab Si Kecil menangis sekaligus memberikan saran perawatan sesuai dengan kondisinya.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.