1 balasan, 6 tahun, 7 bulan yang lalu
- AuthorPosts
-
- February 5, 2018 at 9:34 am #157
- Rosita
Bu bidan saya kemarin menikah dan melakukan hub intim bersama suami saya tapi ga keluar darah. Katanya kalo ga keluar darah saat malam pertama ga perawan. Mohon penjelasanya
- February 5, 2018 at 2:53 pm #501
- Citra Dewi Amd. Keb
Selamat siang Nina. Terimakasih telah berkonsultasi kepada kami di http://www.curhatbidan.com
Sebagian wanita mengalami pengeluaran darah yang tidak banyak saat pertama kali berhubungan seksual. Namun ada juga yang tidak. Hal ini disebabkan karena Penetrasi yang dipaksakan dan kurangnya lubrikasi yang menyebabkan luka goresan pada dinding vagina. Dan perlu diketahui bahwa Hymen atau Selaput dara adalah selaput yang relatif kurang pembuluh darah sehingga meskipun robek tidak akan berdarah terlalu banyak.
adapun beberapa faktor yang menyebabkan tidak keluarnya darah saat pertama kali berhubungan seksual :
1. Selaput dara terlalu elastis
Ada juga kasus tidak berdarahnya saat melakukan hubungan seksual pertama karena selaput dara yang terlalu elastis. Memang membran yang satu ini sangat fleksibel. Bahkan ada selaput dara yang baru sobek ketika melahirkan.
2. Darah yang keluar tidak banyak
Bisa juga darah yang keluar terlalu sedikit sehingga tak terlihat oleh mata. Banyak pria yang beranggapan bahwa selaput dara yang robek akan mengeluarkan banyak darah. Kenyataannya, selaputnya yang terlalu tipis, menyebabkan selaput dara tidak selalu mengeluarkan banyak darah saat sobek.
3. Tidak mempunyai selaput dara
Berkat kemajuan teknologi, berbagai penelitian tentang selaput dara pun dilakukan lebih detail. ada beberapa perempuan yang bahkan tidak memiliki selaput dara sejak lahir.Tidak selamanya pengeluaran darah disebabkan oleh trauma dinding vagina atau robeknya selaput dara. Penyebab lain diantaranya yaitu :
1. Servisitis
Servisitis adalah peradangan serviks, letaknya lebih ke bawah, ujung sempit dari rahim dan yang menghubungkan ke vagina. Kadang, tidak ada tanda-tanda atau gejala yang ditunjukkan saat mengidap servisitis. Namun, gejala yang ditemui dapat berupa perdarahan saat Anda tidak sedang menstruasi, dan perubahan pada cairan yang keluar dari vagina – seperti keputihan. Gejala lainnya berupa sakit saat berhubungan seksual dan keluar darah dari vagina sesudahnya. Biasanya servisitis juga bisa terjadi saat Anda mengidap penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore.
2. Ekstropion serviks
Suatu kondisi di mana lapisan dalam serviks menonjol ke bagian vagina. Namun, hal ini tidak identifikasi sebagai kondisi yang dapat menyebabkan kanker.
3. Polip serviks
Polip ini berupa tumor jinak dengan bentuk kecil dan panjang yang tumbuh pada leher rahim. Gejalanya dapat berupa perdarahan pada vagina setelah berhubungan seksual, setelah menopause, dan saat Anda tidak sedang menstruasi.
4. Vagina kering
Kasus ini bisa muncul pada perempuan dari berbagai kalangan dan umur. Namun, umumnya hal ini dialami oleh perempuan dengan lanjut usia. Kekurangan hormon estrogen menjadi salah satu pemicunya. Estrogen sendiri berfungsi untuk membantu kesehatan jaringan vagina, mengatur lubrikasi alami vagina, keasaman dan kelastisitasan vagina. Dengan kondisi vagina kering, sangat mungkin gesekan saat berhubungan seksual dapat menyebabkan pendarahan.
5. Vaginitis
Hal ini juga merupakan peradangan yang terjadi pada vagina, sehingga mengakibatkan rasa sakit, gatal, dan keluar cairan yang tidak normal. Penyebabnya berupa adanya ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat pada vagina. Penurunan kadar estrogen dan menopause juga
Demikian penjelasan dari kami semoga membantu, kami tunggu konsultasi berikutnya.
Salam
- AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.