×

Kontroversi Mengenai Tes Keperawanan

Bagikan Artikel :

Kontroversi Mengenai Tes Keperawanan

Tes keperawanan dilakukan oleh dokter khusus dengan tujuan untuk menyimpulkan apakah selaput dara seorang wanita masih utuh atau tidak. Tes keperawanan pada saat ini menjadi kontroversi dikalangan masyarakat karena bisa menimbulkan trauma pada wanita.

Selaput dara atau hymen adalah membran mukosa yang menutupi sebagian atau keseluruhanya liang vagina. Karena tes keperawanan dilakukan dengan menginspeksi kondisi vagina wanita, maka tes ini tidak bisa dilakukan ketika seorang wanita masih dalam periode menstruasinya. Keluarnya darah haid akan mengganggu proses pemeriksaan. Karena itu, seorang wanita harus menunggu masa haidnya selesai untuk bisa melakukan ini.

Tes keperawanan ini biasanya dilakukan oleh beberapa instansi  untuk mengetahui apakah wanita pernah melakukan hubungan seks pranikah atau tidak. Tes keperawanan juga bisa dilakukan pada beberapa daerah sebelum pernikahan diselenggarakan. Selain itu, bisa juga untuk prosedur pemeriksaan korban pada kasus-kasus perkosaan.

Teknis tes Keperawanan

Wanita yang akan dilakukan pemeriksaan selaput dara harus berbaring dalam posisi litotomi (kedua kaki terbuka, tungkai diangkat dan lutut ditekuk). Pada saat pemeriksaan dokter akan menginspeksi vagina dan memasukan satu atau dua jari untuk memeriksa keutuhan selaput dara. Kondisi rileks diperlukan agar tidak merasa sakit ketika tes dilakukan.

Dampak Dari Tes Keperawanan

Beberapa pengalaman yang terungkap, tes keperawanan dapat menimbulkan rasa sakit, malu, dan trauma untuk seorang wanita karena menyangkut wilayah pribadi perempuan. Namun tes keperawanan masih tercantum sebagai salah satu syarat yang harus dijalani beberapa instansi.

Tes keperawanan pada beberapa instansi yang bertujuan sebagai penilaian moralitas bisa dianggap sebagai diskriminasi,  penghinaan terhadap perempuan serta kekerasan berdasarkan gender. Tes keperawanan juga mampu menjatuhkan martabat perempuan serta merusak fisik dan mental mereka. Mereka juga mengalami trauma ketika menghadapi tes keperawanan, merasa tidak nyaman, dan upaya pemulihan tidak dijalankan. Hal ini bisa berdampak pada kehidupan mereka dalam jangka panjang.

Tes Keperawanan Pada Instansi Merupakan Diskriminasi Gender

Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan dan perjanjian hak asasi manusia lainnya melarang diskriminasi terhadap perempuan. Karena tes keperawanan tak berlaku untuk laki-laki, praktek ini merupakan bentuk diskriminasi terhadap perempuan karena ia bertujuan menghalangi kesetaraan antara perempuan dan laki-laki.

Keefektifitas Pemeriksaan Keperawanan

Hilangnya keperawanan adalah telah masuknya penis ke dalam vagina (penetrasi) atau telah melakukan hubungan seksual. Pada umumnya selaput dara/hymen akan robek saat hubungan seksual pertama kali akibat penetrasi yang dilakukan. Namun robekan mungkin saja tidak terjadi pada jenis selaput dara yang sangat elastis.

Related Posts :

    Perlu diketahui, robekan pada selaput dara pun tidak harus selalu diakibatkan oleh hubungan seksual. Seperti halnya dapat juga disebabkan karena penggunaan tampon dan olahraga berat yang juga dapat menyebabkan keadaan robekan selaput dara yang tipis strukturnya. Jari yang dimasukkan ke dalam vagina dapat menyerupai aktivitas penetrasi penis dan berpotensi menyebabkan robeknya selaput dara.

    Jika jari Anda yang dimasukkan ke dalam vagina sudah cukup dalam dan telah merobek selaput dara Anda maka perdarahan dapat terjadi. Namun, karena belum termasuk hubungan seksual dengan penetrasi penis sehingga belum dapat disimpulkan mempengaruhi keperawanan.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : August 28, 2018

    Pertanyaan Pengunjung :

    Gatal di vagina

  • Oleh : Wahyuni Ulfa
  • 2 tahun, 10 bulan yang lalu

    Bu bidan cantiiik.
    Maaf pgn tanya bu bidan aku gatel vagina knp yaa udh 2 hari bu bidan . Hem ga nyaman . Tapi ga sakit dan ga perih . Hanya gatal

  • Oleh : Wahyuni Ulfa
  • Tentang terlambat haid

  • Oleh : Marya ulfa Marya ulfa
  • 4 bulan yang lalu

    Saya pasang KB di bulan 22 November habis nya 14 februari.
    Dari November smpai akhir Januari haid terus ngak berhenti selama itu. Dan smpai sekarang ngak ada pasang KB lagi,tapi haid ngak keluar2

  • Oleh : Marya ulfa Marya ulfa
  • ???

  • Oleh : Putri 428
  • 2 tahun, 8 bulan yang lalu

    Assalamualaikum wr.wb. Nama saya Putri saya mempunyai adik berumur 14 tahun. Kemarin adik saya cerita ke saya bahwa di bibir vagina dalamnya ada sesuatu bentuknya kecil seperti jerawat di wajah, warnanya merah, rasanya gatal, ujungnya berwarna putih. Terus dia nangis karena takut kena kista/kanker. Itu apakah penyakit yg mematikan? Dan bagaimana cara mengatasinya?

  • Oleh : Putri 428
  • Pendarahan

  • Oleh : Kristin Titin
  • 2 tahun, 6 bulan yang lalu

    Sy mu tanya dok
    Kmarin sore pas sya bagun tdur siang.tiba” sya megeluarkan darah sdikit.pas pagi hari ini sya megeluarkan darah lagi dok tpi berwana pink”pucat serta ada darah merah dan rasa prut sya pas kluar rada skt dok .padahal hari terakhir sya haid tgl 25-01-21 ini dok
    Apakah ini dikategorikan sebagai keguguran? Mohon bantuanya dok

  • Oleh : Kristin Titin
  • Haid

  • Oleh : Nurlialah Alawiyah
  • 3 tahun yang lalu

    Dok saya umur 19 tahun,udah dua bulan saya tidak haid,bagaimana ya caranya? Solusinya,smga d jawab ya,,makasih dok sebelumnya

  • Oleh : Nurlialah Alawiyah
  • Tanya Bidan