×

Deteksi dan Cegah Kematian Bayi dalam Kandungan (IUFD)

Bagikan Artikel :


Bagi sebagian besar wanita yang sudah memiliki pasangan hidup biasanya sangat menanti sebuah kehamilan. Ketika sudah mendapatkan kehamilan, pada umumnya wanita sudah mengerti untuk lebih menjaga kondisi tubuh demi kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungannya. Meskipun demikian, hal-hal yang dapat mengganggu proses kehamilan masih saja tidak dapat dihindari. Salah satunya adalah kematian janin dalam rahim (IUFD).

Intra Uterin Fetal Death (IUFD) adalah kematian janin dalam kehamilan sebelum terjadi proses persalinan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau BB janin lebih dari 1000 gram. Kematian janin di dalam kandungan bukan merupakan indikasi untuk dilakukan operasi caesar, operasicaesar  disediakan untuk kondisi tertentu, karena pada kasus IUFD operasicaesar hanya meningkatkan morbiditas (kesakitan) ibu tanpa keuntungan janin. Operasi seksio sesaria pada IUFD bisa sangat diindikasikan dalam situasi seperti plasenta previa pusat total, bedah ulang caesar, dan plasenta dengan risiko koagulopati. Pada IUFD, induksi persalinan dengan obat-obatan digunakan sebagai alternatif utama untuk proses persalinan melalui vagina. Memutuskan untuk induksi tergantung pada beberapa kondisi, seperti riwayat reproduksi, usia kehamilan, dan karakteristik serviks.

Penyebab IUFD

1. Faktor plasenta seperti insufisiensi plasenta (kelainan plasenta), Solusio plasenta (lepasnya plasenta dari dinding rahim), kelainan letak plasenta dll.

2. Faktor ibu seperti ibu terkena penyakit diabetes mellitus, preeklampsi, eklampsi, polihidramnion (kelebihan cairan ketuban),  oligohidramnion (kekurangan cairan ketuban), terkena  penyakit menular seksual, penyakit jantung, hipertensi, penyakit paruatau TBC.

3. Faktor persalinan seperti perdarahan hebat, persalinanlama/macet, persalinan presipitatus (persalinan yang cepat/kurang dari 3 jam), persalinan sungsang  dll.

4. Faktor janin sepertikehamilan lewat waktu (lebih dari 42 minggu), Kelainan bawaan, perdarahan otak, malnutrisi dll.

5. Faktor tali pusat seperti liilitan tali pusat, vassa praevia (komplikasi pada pembuluh darah janin), tali pusat pendek

Related Posts :

    6. Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin

    Akan timbul masalah bila ibu memiliki rhesus negatif, sementara bapak rhesus positif. Sehingga anak akan mengikuti yang dominan, menjadi rhesus positif. Akibatnya antara ibu dan janin mengalami ketidakcocokan rhesus. Ketidakcocokan ini akan mempengaruhi kondisi janin tersebut. Misalnya, dapat terjadi hidrops fetalis (reaksi imunologis yang menimbulkan gambaran klinis pada janin, antara lain pembengkakan pada perut akibat terbentuknya cairan berlebih dalam rongga perut (asites), pembengkakan kulit janin, penumpukan cairan di dalam rongga dada atau rongga jantung, dan lain-lain).

    7. Gerakan janin berlebihan

    Gerakan bayi dalam rahim yang sangat berlebihan, terutama jika terjadi gerakan satu arah saja. karena gerakannya berlebihan, terlebih satu arah saja, maka tali pusat yang menghubungkan janin dengan ibu akan terpelintir. Kalau tali pusat terpelintir, maka pembuluh darah yang mengalirkan plasenta ke bayi jadi tersumbat. Tali pusat yang tersumbat akan menghambat asupan nutrisi dan oksigen ke bayi, sehingga bisa menyebabkan kematian janin di dalam kandungan.

    8. Trauma saat hamil

    Trauma bisa mengakibatkan terjadi solusio plasenta. Trauma terjadi, misalnya, karena benturan pada perut, karena kecelakaan atau pemukulan. Benturan ini bisa mengenai pembuluh darah di plasenta, sehingga timbul perdarahan di plasenta.

    Komplikasi Yang Terjadi Pada IUFD

    a. Trauma emosional yang cukup berat

    b. Dapat terjadi infeksi serius bila ketuban pecah

    c. Dapat terjadi koagulasi (penggumpalan suatu cairan) bila kematian janin berlangsung lebih dari 2 minggu.

    d. Perdarahan post partum yang menyebabkan kematian pada ibu.

    Tanda dan Gejala IUFD

    1. Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari atau gerakan janin sangat berkurang

    2. Ibu merasakan perutnya tidak bertambah besar bahkan bertambah kecil atau kehamilan tidak seperti biasanya.

    3. Ibu belakangan ini merasa perutnya sering menjadi keras dan merasakan sakit seperti mau melahirkan.

    4. Penurunan berat badan.

    5. Perubahan pada payudara

    6. Nafsu makan berkurang

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : July 19, 2018

    Pertanyaan Pengunjung :

    Letak janin

  • Oleh : Aprilia Indrawati
  • 4 tahun, 4 bulan yang lalu

    Selamat siang.. Maaf mau tanya,saya hamil 18 week,terus di bagian kolom letak janin,di isi TEGANG,itu maksudnya gmna yah ..

  • Oleh : Aprilia Indrawati
  • Miss v

  • Oleh : Nur Nhur ani rumatumia
  • 3 tahun, 11 bulan yang lalu

    Assalamualaikum. Wr. Wb

    Selamat soreh bu bidan,
    Saya mau tanya kenapa saat saya kencin kemaluan saya sakit sekali, dan itu sudah berminggu-minggu lamanya

    Di tambah lagi perih di dalam lubang kemaluan saya dan takkunjung hilang,
    Kenapa ya bidan??

  • Oleh : Nur Nhur ani rumatumia
  • Penyakit wanita

  • Oleh : Alfina Anggraeni
  • 3 tahun, 6 bulan yang lalu

    Aaalamualaikum dok, saya mau bertanya, di bagian mis v saya di sebelah kanan membengkak, kira kira gejala apa

  • Oleh : Alfina Anggraeni
  • Haid

  • Oleh : Baim Pia
  • 3 tahun, 6 bulan yang lalu

    Saya mahu tahu kenapa bulan ni Sya inda datang bulan,pada bulan seterusnya Sya DTG flek coklat sja

  • Oleh : Baim Pia
  • Kapan ita melakukan tespek yg akurat?

  • Oleh : Nenih Nurjanah
  • 5 tahun, 10 bulan yang lalu

    Assalamualaikum dok selamat pagi ,saya ai nenih dok mau bertanya kapankah melakukan tespek agar hasil lebih akurat ?

    Sedikit cerita saya haid tnggl 29 desember nah pas masa subur setelah selesai haid saya rajin 2x sehari kadang 3xsehari melakukan HB ..
    Nah ini sudah satu minggu dan malam saya tiba tiba mual ntah saya masuk angin atau apa tpi tdi subuh saya iseng iseng tespeck tpi hasilnya agak samar banget garis kedua, dan d fto gak kelihatan bangt klw d fto hasilnya negatif tpi pas d terawang sma saya ada garis tipis bnggt yg satunya pekat.. apakah akurat klw ditespek seminggu setelah berhubungan atau ada baiknya nunggu sampe akhir bulan ? Gmna dok minta infonya trmkasih wasalam

    Tanya Bidan