Zat besi sangat berperan untuk ibu Hamill. Itulah mengapa bidan dan dokter selalu meresepkan vitamin penambah darah atau zat besi pada ibu hamil karena akan banyak risiko yang bisa terjadi jika seorang bunda yang sedang hamil kekurangan zat besi. Tapi sayangnya banyak Bunda yang malas meminum zat besi karena aroma yang kurang enak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan jumlah sel darah merah berkurang atau disebut anemia. Sehingga data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, wanita Indonesia banyak yang kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi terjadi pada hampir 50 persen ibu hamil dan tersebar di daerah pedesaan hingga perkotaan.. Waw cukup mencengangkan bukan? Nah oleh karena itu curhat bidan akan share mengenai pentingya zat besi dan makanan apa saja yang tinggi akan zat besi. Yuk simak di bawah ini!
Apa Itu Zat Besi?
Zat besi menjadi komponen utama dalam pembentukan sel darah merah atau biasa disebut juga hemoglobin, selain vitamin B6. Nah, sel darah merah inilah yang berperan penting untuk membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke seluruh tubuh.
Penyebab ibu hamil kekurangan zat besi
- Masalah pola makan
Penyebab paling banyak kekurangan darah karena komposisi makanan harian yang tidak seimbang, dalam mencukupi kebutuhan zat besi yang diperlukan tubuh. Sedangkan Indeks Massa Tubuh (IMT) normal atau berlebih, juga tidak bisa menjadi standar kecukupan asupan zat besi. - Masalah yang menyebabkan gangguan absorbsi zat besi
Masalah yang mengurangi absorbsi zat besi masih sering ditemukan pada ibu hamil. Biasanya ini terjadi karena konsumsi bahan makanan tertentu yang menghambat penyerapan zat besi.
Alasan zat besi penting untuk ibu hamil
- Terjadi pengenceran darah selama kehamilan
Pada masa kehamilan terjadi proses pengenceran darah secara besar-besaran, karena cairan lebih banyak diproduksi daripada sel darah merah. Untuk mencegah komplikasi selama persalinan, produksi sel darah merah harus dikejar nih, Bunda.
Misalnya, dalam 1 cubic centimeter (cc) darah ada sekitar 100 sel darah merah. Bila terjadi pengenceran darah, artinya 1 cc bisa hanya mengandung sekitar 20 sampai 30 sel darah merah. Jika produksi sel darah merah tidak ditingkatkan, maka hasil pemeriksaan laboratorium akan membacanya sebagai kekurangan sel darah merah atau anemia. - Menimbulkan efek langsung kekurangan zat besi
Meningkatkan risiko persalinan prematur dua kali lipat, Meningkatkan risiko berat badan bayi lahir rendah atau kecil dan tidak sesuai usia kehamilan sampai tiga kali lipat, Berhubungan dengan gangguan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel saraf otak di janin, Peningkatan risiko persalinan Caesar, Meningkatkan risiko untuk mendapatkan transfusi darah saat persalinan, risikonya bisa terpapar hepatitis hingga HIV, Penyembuhan luka yang buruk, Gagal jantung dan Kematian pada ibu - Menyebabkan efek tidak langsung
Gangguan perkembangan otak yang disebabkan gangguan metabolisme zat besi. Pada masa penting di kehidupan pertama anak, ada fase di mana perkembangan otaknya membutuhkan zat besi. Bila dalam periode itu mengalami gangguan, maka dapat memengaruhi kerja transmisi saraf dan selubung saraf yang berfungsi untuk menghantarkan rangsang antar saraf ke saraf.
Penelitian menemukan dampak kekurangan zat besi pada bunda, dapat menyebabkan gangguan programing otak janin yang menetap sampai dia lahir dan tumbuh besar. Hal ini sulit diatasi karena gangguannya bersifat persisten dan berlangsung lama.
Jika defisiensi zat besi terjadi dari kehamilan sampai bayi berusia 3 bulan pertama, maka bayi berisiko mengalami abnormalitas kognitif dan perilaku sampai berusia 19 tahun. Hal ini nantinya akan berhubungan dengan kepintaran Si Anak.
Suplementasi zat besi untuk ibu hamil
Suplementasi zat besi dibutuhkan ibu hamil yang kekurangan sel darah merah atau mengalami anemia. Suplementasi zat besi juga diberikan pada Bunda hamil untuk mencegah kekurangan zat besi.
Pada ibu hamil tanpa anemia dan kadar zat besi cukup, dia membutuhkan zat besi setidaknya 1050 mg/hari. Kalau mengalami kekurangan zat besi, maka pemberian suplementasi harus disesuaikan dengan berat badan dan usia kehamilan.
Pemberian suplementasi zat besi biasanya dikejar di trimester tiga. Sebab, di trimester ini kadar zat besi dan sel darah merah akan menjadi cadangan untuk janin sampai dia lahir dan berusia tiga bulan.
Selain itu, suplementasi juga diberikan agar kadar zat besi tidak turun karena proses alami pengenceran darah selama kehamilan.
Kadar zat besi dalam darah dapat diketahui melalui pemeriksaan darah di laboratorium. Pemeriksaan dapat dilakukan di trimester pertama, ketiga, menjelang persalinan, Bunda.
Pemberian suplementasi zat besi dapat dihindari bila Bunda hamil sudah mendapatkan cukup zat besi dari makanan. Tapi, bila tidak mencukupi meski sudah diberikan suplementasi oral, maka Bumil terpaksa harus diinfus zat besi.
Ciri ibu hamil kekurangan zat besi
- Sering lemas
- Tampak pucat
- Sering mengantuk
- Kelelahan berlebihan
- Tidak bertenaga
Makanan penambah darah tinggi zat besi
Sumber zat besi sebenarnya ada di sekitar kita, Bunda. Kita bisa mendapatkan zat besi di makanan yang dikonsumsi sehari-hari, baik dari makanan vegan dana non-vegan.
- Daging sapi
- Daging kambing
- Hati Ayam
- Hati Sapi
- Kerang
- Biji-bijian
- Soya
- Telur
- Brokoli
- Asparagus
- Rumput laut
- Kale
- Buah bit
Bunda sebaiknya jangan hanya terpaku konsumsi makanan mengandung zat besi saja ya. Ada juga bahan makanan yang bisa meningkatkan absorbsi (penyerapan) zat besi, yakni makanan kaya vitamin C seperti tomat.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.