×

Tips Aman Untuk Ibu Hamil Naik Turun Tangga

Bagikan Artikel :

Sudah hal lazim bagi seorang ibu hamil yang mengalami perubahan di bagian tubuhnya, terutama perut yang kian membesar seiring bertambahnya usia kehamilan.

Dikarenakan perkembangan janin yang kian membesar secara otomatis akan berpengaruh pada penambahan bobot badan ibu. Dalam kondisi ini, ibu harus semakin berhati-hati dalam melakukan tindakan walaupun sebelumnya hal tersebut biasa dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Namun, berbeda jika kondisi ibu sedang hamil, ada sebagian kegiatan yang mungkin termasuk dalam kategori ‘aktivitas berat’ yang harus diwaspadai oleh ibu hamil. Salah satu aktivitas yang harus mulai menjadi perhatian ibu hamil adalah saat naik turun tangga.

Mengenai resiko.

Sebenarnya tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan jika ibu hamil tidak boleh melakukan aktivitas rumah tangga ataupun bekerja di luar rumah. Yang paling penting dan harus menjadi perhatian adalah mengenai keseimbangan, juga toleran dalam pekerjaan tersebut. Hal-hal yang sebaiknya menjadi perhatian adalah aktivitas ibu hamil pada tingkat keamanannya bagi ibu hamil itu sendiri. Dan hal terpenting yang wajib diketahui oleh ibu hamil adalah, mereka boleh melakukan aktivitas ataupun pekerjaan namun dengan kecermatan yang lebih tinggi mengenai apa saja resiko yang bisa terjadi jika terlalu memaksakan diri melakukan aktivitas berat.

Saat menaiki tangga, selalu ada resiko jika ibu hamil akan terpeleset lalu terjatuh. Di bulan ke 3 awal kehamilan, aktivitas naik turun tangga mungkin tidak terlalu membawa resiko besar, namun tetap membuat ibu hamil mengalami resiko terjadinya kram pada kaki.

1. Resiko lainnya adalah ibu bisa mengalami kelelahan (padahal sebelum hamil naik turun tangga tidak bermasalah). Hal ini tentu saja menjadi berbeda, sebab ada beban yang ibu tanggung dalam tubuh. Jika memaksakan untuk terus-menerus melakukan aktivitas ini, maka ibu bisa mengalami kesulitan bernapas hingga terengah dan gelisah. Kondisi ini tidak akan berdampak bagus untuk janin yang berada dalam kandungan.

2. Saat ibu hamil naik ataupun turun tangga, ada resiko terpeleset. Kondisi ini akan berbahaya bukan hanya bagi ibu tapi juga janin sebab akibat dari terpeleset dan ibu kemudian jatuh, bisa berdampak pada terjadinya pendarahan yang beresiko keguguran.

3. Dapat mengalami pembengkakan (Edema). Saat hamil kaki akan membengkak akibat penumpukan cairan yang diakibatkan ibu terlalu lama berdiri ataupun kelelahan karena naik tangga. Jika kaki sampai membengkak, sebaiknya sementara ibu hindari penggunaan naik tangga. Untuk mengatasi pembengkakan yang muncul, ibu bisa mengatur posisi tidur dengan meninggikan bagian kepala.

Naik-turun Tangga Saat Usia Kehamilan Trimester Akhir.

Saat usia kehamilan tua atau pada trimester terakhir, naik tangga bemranfaat untuk membantu melancarkan proses persalinan nantinya. Dengan menaiki tangga, efeknya dapat membantu untuk meregangkan otot-otot tubuh agar lebih elastis. Namun bukan berarti tetap aman-aman saja, resiko tetap saja dimiliki meskipun usia kehamilan bertambah. Terutama jika kehamilan tua, karena idealnya kenaikan berat badan total selama periode kehamilan adalah sekitar 12 hingga 14 kilogram. AKibat dari pertambahan berat badan ini, jika tidak berhati-hati resiko terpeleset dan jatuh menjadi jauh lebih besar.

Ibu hamil juga akan mudah mengalami kram akibat kontraksi otot (biasanya terjadi pada betis) yang terasa lebih sakit. Kram akan semakin parah jika ibu menggunakan tangga. Oleh karenanya, ibu harus tetap menghindari naik tangga di usia kehamilan yang sudah tua sebab keseimbangan tubuh sedikit lebih sulit untuk dijaga. Hal ini menyebabkan semua resiko lebih mungkin terjadi pada usia kehamilan  tua.

Kalaupun tidak dapat dihindari untuk melakukan aktivitas naik-turun tangga, ibu bisa memperhatikan lebih baik dalam Tips Aman Untuk Ibu Hamil Naik Turun Tangga berikut ini.

1. Hendaknya selalu berpegangan.

Berpegangan merupakan bentuk dari kewaspadaan ibu saat naik-turun tangga pertama. Mengingat karena berat badan yang meningkat yang akan Ibu cukup kesulitan menjaga keseimbangan. Untuk itu, selalu usahakan untuk selalu berpegangan kuat pada pegangan tangga atau dinding saat hendak menaiki maupun menuruni tangga. Jika kondisi tertentu seperti misalnya dalam keadaan sambil membawa barang, ibu tidak bisa berpegangan dengan kedua tangan, usahakan salah satu tangan Ibu tetap berpegangan. Dengan berpegangan juga mencegah untuk sesuatu yang tak diinginkan terjadi. Dengan begitu, kehamilan terhindar dari resiko yang tak diinginkan.

2. Menggunakan alas kaki datar dan tidak licin.

Berhati-hati sebaiknya jika ibu sedang hamil dan hendak menaiki atau menuruni tangga. Perhatikan alas kaki yang digunakan. Sebaiknya, jenis alas kaki yang  digunakan ibu adalah alas kaki datar dengan sol yang terbuat dari karet, sehingga tidak licin.

3. Pastikan area tangga dalam kondisi terang.

Tips aman ketiga adalah selalu pastikan area tangga yang akan Ibu lewati mendapat pencahayaan yang mudah terlihat (cukup terang). Hal ini penting sebab jika kondisi area cukup gelap, ibu bisa-bisa terjatuh dan kondisi ini akan sangat berbahaya nantinya karena beresiko ibu mengalami pendarahan, dan gangguan pada janin lainnya.

4. Memperhatikan pada setiap anak tangga sebelum memijaknya.

Pastikan anak tangga yang akan ibu lewati dalam kondisi baik dan tidak rapuh. Jika ingin menaiki tangga di luar ruangan, cek terlebih dulu apakah kondisi tangga dalam keadaan kering, sehingga tidak licin saat dipijak kemudian. Hal lain yang tak kalah penting adalah, perhatikan pula alas setiap anak tangga. Di beberapa tempat, anak tangga biasanya dilapisi karpet atau bahan anti licin. Tips untuk ibu hamil dalam memperkecil resiko tersandung, hindari juga menginjak lubang pada alas tangga tersebut.

Related Posts :

    Semoga artikel kami bermanfaat untuk Anda, salam sehat sejahtera untuk Bunda dan keluarga 🙂

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : November 22, 2017

    Pertanyaan Pengunjung :

    program hamil yang pernah operasi pengangkatan kista

  • Oleh : rosnyala
  • 5 tahun, 6 bulan yang lalu

    pagi bu bidan, saya mau tanya, pada bulan juni lalu saya operasi pengangkatan kista/ pengikisan kista d ovarium, sebesar 10centi, kanan kiri, sekarang saya mau program hamil alami bu. kira” apa saja yang perlu saya lakukan yah bu? karna selama 6bulan setelah operasi, siklus haid saya jadi tidak teratur. baru 2 / 3 bulan ini haid saya teratur. dan selama ini setelah operasi saya sudah coba ikuti kalender dan berhubungan saat masa” subur.. tp sampe sekarang belum jg hamil bu.. bagaimana yah bu? mohon info nya dan kira” apa yang harus saya konsumsi guna keberhasilan untuk kehamilan ini yah bu?
    terimakasih.

    Rambut Anak Susah Tumbuh

  • Oleh : Dwickadeck Doen
  • 8 tahun, 2 bulan yang lalu

    Saya mau tanya nih bu bidan seputar rambut bayi, anak saya berumur 1,5 tahun tapi pertumbuhan rambut nya kok sedikit sekali yah. Kira-kira penyeba nya apa saja yah ? saya lihat teman sebayanya rambutnya bagus semua bu bidan. saya khawatir sekali terlebih anak saya itu perempuan.

    Keputihan Yang Tak Normal

  • Oleh : Muhammad Hanif Maulana
  • 7 tahun, 11 bulan yang lalu

    Siang dok, saya baru saja menikah 1 minggu lalu. Sebelum menikah, memang saya memiliki masalah dengan seputar kesehatan keputihan yang sedikit berwarna hijau dengan jumlah yang memang cukup lumayan banyak. Namun, setelah saya menikah, sering kali saya merasakan rasa gatal setelah melakukan hubungan intim, dan bahkan pada pertama kalinya berhubungan keputihan ini semakin banyak dan bahkan membuat saya risih dan takut suami berpaling. Saya mau bertanya, apaklah hal ini merupakan salah satu hal yang normal pada awal berhubungan seks atau bahkan ini berbahaya? Terus bagai mana cara mengatasi masalah kesehatan yang satu ini agar keputihan hilang dari bagian vagina ini.

  • Oleh : Muhammad Hanif Maulana
  • Penggunaan test pack

  • Oleh : Julia Sarah
  • 4 tahun, 12 bulan yang lalu

    Apa penggunaan testpack jika posisi miring dan melebihi batas maximal bisa tidak akurat?

    Cairan pra ejakulasi

  • Oleh : Puput Dini
  • 1 tahun, 11 bulan yang lalu

    Bu, ingin bertanya. Jika saat petting tanpa busana. Laki laki mengeluarkan cairan pra ejakulasi dan mengenai vagina bagian luar apakah bisa hamil?

  • Oleh : Puput Dini
  • Tanya Bidan