Curhatbidan.com – Cairan ketuban yaitu cairan yang mengelilingi bayi dalam rahim. Cairan ini bisa memberikan lingkungan yang nyaman untuk bertumbuh dan berkembang di dalam rahim. Cairan ketuban yang sehat ikut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. Cairan ketuban juga berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi dan tekanan dari luar. Tetapi, bagaimana jika ada infeksi pada cairan ketuban atau Chorioamnionitis? Sebelumnya, tahukah bunda apa itu Chorioamnionitis?
Chorioamnionitis yaitu kondisi dimana cairan ketuban terkena infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang menginfeksi lapisan choroin (membran luar), amnion (kantung cairan), dan cairan ketuban yang mengelilingi janin, sehingga diberi nama chorioamnionitis. Chorioamnionitis bisa terjadi sebelum / selama persalinan. Infeksi bakteri ini bisa dimulai dari daerah vagina, anus, dubur, kemudian naik ke dalam rahim. Bakteri yang menyebabkan infeksi ini yaitu bakteri E.Coli, kelompok bakteri streptokokus B, dan bakteri anaerob. Chorioamnionitis dapat terjadi pada 1-2% ibu hamil. ibu hamil yang mengalami Chorioamnionitis harus segera melahirkan bayinya, hal ini dikarenakan dapat menyebabkan kelahiran prematur atau infeksi serius pada ibu dan janin.
Bagi yang pernah mengalami ketuban pecah dini, memiliki resiko yang lebih besar untuk mengalami Chorioamnionitis, karena bakteri dapat dengan mudah menginfeksi kantung ketuban setelah kantung ketuban pecah. Selain itu ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Chorioamnionitis, yaitu :
- Kehamilan pertama
- Ibu berusia muda / kurang dari 21 tahun
- Infeksi yang sudah terjadi pada saluran genital
- Prose kelahiran berlangsung dalam waktu yang lama
- Kelahiran prematur karena ketuban pecah dini
- Selaput janin pecah (air ketuban rusak) dalam jangka waktu lama
- Pemantauan kondisi janin / rahim yang berlebihan
- Ibu menjalani pemeriksaan saat persalinan (pada yang mengalami pecah ketuban)
Tanda Infeksi pada Cairan Ketuban
Chorioamnionitis tidak selalu menunjukan tanda, tetapi beberapa ibu hamil dengan Chorioamnionitis dapat menunjukan tanda yaitu :
- Demam
- Berkeringat
- Detak jantung cepat / takikardia
- Rahim menjadi lebih lunak jika disentuh
- Vagina mengeluarkan keputihan dengan warna yang tidak biasa dan bau yang tidak sedap
Komplikasi yang Akan Terjadi Akibat Infeksi Pada Cairan ketuban
Chorioamnionitis dapat menyebabkan komplikasi, apabila ibu hamil tidak segera memeriksakannya ke dokter.
Komplikasi Pada Ibu
- Kelahiran caesar
- Pembekuan darah pada daerah panggul dan paru-paru
- Endometriris / infeksi pada endometrium (Lapisan rahim)
- Perdarahan berat selama persalinan, bisa disebabkan oleh uterus atonia
- Bakteremia, infeksi dalam aliran darah yang busa menyebabkan sepsis, sepsis dapa membahayakan nyawa ibu
Infeksi Pada Bayi
Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami Chorioamnionitis juga dapat mengalami komplikasi dari infeksi bakteri. Infeksi yang dapat dialami oleh bayi baru lahir yaitu :
- Sepsis / Infeksi pada darah
- Meningitis / Infeksi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang
- Kejang
- Cerebral palsy
- Kematian
- Pneumonia / Infeksi pada paru-paru
- Bakteremia, lebih sering terjadi pada bayi prematur
Hal yang Harus Dilakukan Ibu Hamil yang Memiliki Infeksi Pada Cairan Ketuban
Jika Ibu hamil mengalami tanda Chorioamnionitis seperti demam, takikardia, atau keputihan yang tidak biasa, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Sebaiknya Bunda harus mengetahui perbedaan antara urinr dan cairan ketuban, terkadang ibu hamil tidak dapat membedakan antara keduanya. Urine memiliki bau seperti amonia, sedangkan cairan ketuban mempunyai bau yang lebih manis, dan cairan ketuban yang memiliki infeksi akan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Segera periksakan kondisi Bunda ke dokter, dokter akan melakukan beberapa test untuk memastikan apakah mengalami Chorioamnionitis atau tidak. Bunda mungkin akan diberikan antibiotik untuk menghilangkan bakteri penyebab chorioamnionitis. Apabila infeksi sudah sangat serius dan bisa membahayakan keselamatan bayi, bayi harus segera dilahirkan (kelahiran prematur).
Menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat sangatlah baik. bagi ibu hamil kesehatan sangatlah penting, terlebih menjaga janin di dalam kandungan. Chorioamnionitis seringkali ditemukan pada kehamilan / intra persalinan. Kondisi ibu hamil yang berhubungan dengan kurangnya nutrisi dan anemia dapat meningkatkan resiko terjadinya chorioamnionitis. Perilaku yang sehat, kehidupan seksual yang baik dan sehat serta konsumsi makanan yang mengandung nutrisi sangatlah dibutuhkan untuk ibu hamil supaya terhindar dari chorioamnionitis. Pemeriksaan cultur bakteri dapat dilakukan untuk membantu proses pegobatan yang dilakukan pada ibu hamil yang terkena chorioamnionitis. Pemberian obat anti infeksi yang akan membantu ibu dari rasa sakit dan neonatal.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.