Setiap bulan wanita usia subur sekitar 12–49 tahun yang tidak sedang hamil dan belum menopouse pada umumnya mengalami menstruasi. Pada saat menstruasi masalah yang dialami banyak wanita adalah rasa tidak nyaman atau rasa nyeri yang hebat. Hal ini biasa disebut dismenore (dysmenorrhoea). Dismenore ini muncul cukup hebat sehingga menyebabkan penderita mengalami kelumpuhan aktivitas untuk sementara.
Dismenore ini tidak dialami oleh semua wantia, melainkan hanya sebagian saja. Gejala yang dirasakan adalah nyeri panggul atau perut bagian bawah (umumnya berlangsung 8–72 jam), yang menjalar kepunggung dan sepanjang paha, terjadi sebelum dan selama menstruasi. Selain itu, tidak disertai dengan peningkatan jumlah darah haid dan puncak rasa nyeri sering kali terjadi pada saat perdarahan masih sedikit.
Klasifikasi Dismenorrhoe
1. Dismenorrhoe Primer
Disminore primer sering terjadi mencapai usia maksimal 25 tahun. Sekitar lebih dari 50 % wanita yang mengalami menstruasi mengalami dismenorea. Tingginya angka prevalensi dismenorea primer kurang mendapat perhatian dari dunia medis, dikarenakan banyak wanita yang dianggap mengalami rasa sakit itu sebagai sesuatu yang normal dan bersifat psikis walaupun hal tersebut menghambat aktivitas mereka sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup mereka. Salah satu faktor resiko terjadinya dismenorea primer adalah stress. Dismenorrhoe primer terjadi jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya.
2. Dismenorrhoe Sekunder
Disminorea sekunder sebagian besar disebabkan oleh endometriosis atau penyakit peradangan pelvik. Nyeri kram yang khas mulai mulai 2 hari atau lebih sebelum menstruasi, dan nyerinya semakin hebat pada akhir menstruasi. Dismenorea sekunder pada pemeriksaan terdapat kelainan ginekologi, misalnya radang kronik saluran sel telur, stenosis/penyempitan leher rahim, endometriosis dan sebagainya.Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid, adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam perut, dan pemakaian IUD.
Ciri-Ciri Dismenorrhea Primer
1. Terjadi beberapa waktu atau 6-12 bulan sejak haid pertama (menarche)
2. Rasa nyeri timbul sebelum haid, atau di awal haid. Berlangsung beberapa jam, namun adakalanya beberapa hari.
3. Datangnya nyeri: hilang-timbul, menusuk-nusuk. Pada umumnya di perut bagian bawah, kadang menyebar ke sekitarnya (pinggang, paha depan)
4. Adakalanya disertai mual, muntah, sakit kepala, diare.
Faktor Penyebab Dysmenorea Primer
1. Faktor kejiwaan
Faktor kejiwaan yaitu emosi yang labil. Para wanita yang emosinya gak stabil (gampang cemas, ngamukan, murang-muring), lebih mudah mengalami nyeri haid.
2. Faktor alergi
Faktor alergi yaitu peningkatan kadar prostaglandin dan hormon progresteron yang berlebihan yaitu menyatakan bahwa nyeri haid timbul karena peningkatan produksi prostaglandin (oleh dinding rahim) saat menstruasi.
3. Faktor lain
Faktor lain yang pernah dikemukakan ialah adanya sumbatan pada rongga rahim dan faktor endokrin yang berhubungan dengan kontraksi (pengkerutan) rahim yang berlebihan.
Penanganan Dismenore
1. Kompres perut dengan air hangat. Ini merupakan cara klasik yang cukup efektif, yang dengan cara merendam pada bak yang berisi air hangat dan menyeka perut bagian bawah dengan botol/bantal pemanas. Perlu berhati-hati disini yakni dalam mengatur suhu pemanas, sebab pemakaian yang lama dengan suhu yang tinggi dapat melukai kulit. Bintik-bintik merah yang tampak samar merupakan salah satu tanda kita telah berlebihan melakukannya.
2. Olahraga ringan atau latihan khusus yang telah dipraktikan oleh beberapa penderita dismenorea seperti :
– Latihan pertama: Berdirilah kira-kira 50-70 cm disebelah kanan dinding dengan kaki tegak lurus. Letakkan lengan kiri pada dinding setinggi bahu, sedang tangan kanan dilipat ke pinggang. Gerakkan dengan kuat otot-otot perut secara bersamaan dengan otot-otot pantat, panggul di dorong kedepan. Tahanlah kontraksi otot-otot tersebut kemudian gerakkan panggul ke sisi dinding. Tetaplah pada posisi demikian kira-kira 3-4 detik, kemudian istirahat sejenak dan ulangi latihan serupa sebanyak tiga kali, kemudian posisi diubah disebelah kiri dinding sehingga gerakan merata pada kedua sisi tubuh. Perlu dicatat bahwa harus diusahakan tumit tetap di tempat (tidak bergeser) dan pinggang jangan sampai menyentuh dinding.
– Latihan kedua: Berdirilah dengan kedua kaki tegak, tangan diangkat tinggi-tinggi sampai melampaui bahu. Putar kedua lengan ke salah satu sisi dan berusaha menyentuh sisi luar kaki kiri dengan tangan kanan, dan sebaliknya. Gerakan diulangi sebanyak 10 kali disetiap masing-masing sisi.
3. Konsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen dan perbanyak minum air, makan buah dan sayuran
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.