×

Beberapa Penyakit Yang Bisa Sembuh Dengan Melakukan Hubungan Seksual

Bagikan Artikel :

Beberapa Penyakit Yang Bisa Sembuh Dengan Melakukan Hubungan Seksual

Selain memberikan kenikmatan, hubungan seksual mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Selain meningkatkan hubungan emosional dan daya tahan tubuh, penelitian baru mengungkapkan bahwa hubungan seksual akan menyembuhkan beberapa penyakit lho. Waw sungguh mencengangkan bukan?

Related Posts :

    Bukan hanya soal romantisme, hubungan seksual pada pasangan bisa menjadi aktivitas fisik yang menyehatkan, baik bagi pria dan wanita. Seks dapat membantu menyembuhkan beberapa masalah kesehatan, seperti inkontinensia, flu, sakit kepala, bahkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Untuk lebih lengkapnya yuk simak di bawah ini!

    Beberapa Penyakit Yang Bisa Sembuh Dengan Melakukan Hubungan Seksual

    1. Inkontinensia (tak bisa menahan keinginan buang air kecil)
      Hubungan seksual teratur membantu memperkuat dasar panggul, yang mengontrol pelepasan urine. Bagi wanita yang mengalami inkontinensia, seks teratur dapat melenturkan otot-otot sensitif untuk menghindari pipis di celana. Otot-otot panggul kuat sama artinya sistem kemih bekerja dengan lebih baik.
    2. Migrain
      Rasa sakit dan mual karena migrain dapat mengesampingkan hubungan seksual, tetapi ilmu pengetahuan menunjukkan seks dapat mengurangi rasa sakit tersebut. Menurut sebuah studi tahun 2001 yang diterbitkan dalam Headache, wanita yang melakukan hubungan seksual teratur, keluhan migrainnya dapat berkurang hingga 30 persen. Jika obat-obatan gagal memberikan bantuan, seks sendiri mungkin menyembuhkan.
    3. Kulit kering dan kusam
      Lupakan krim pemutih atau pelembab lainnya, seks bahkan dapat menyembuhkan kulit kusam. Bercinta secara teratur menyebabkan lebih banyak darah melalui tubuh. Hasilnya, kulit lebih segar, kencang dan bercahaya.
    4. Flu
      Ingin menyembuhkan flu? Seks bisa menjadi cara paling asyik. Rajin bercinta bekerja dengan meningkatkan immunoglobin A selama hubungan seksual, yakni sebuah antibodi penting yang membantu melawan virus yang menyebabkan flu.
    5. Melancarkan siklus haid
      Wanita yang berhubungan seks setidaknya sekali seminggu, dapat menuai keuntungan dengan teraturnya siklus menstruasi. Tidak jelas mengapa hal ini terjadi, namun studi menunjukkan wanita yang rutin bercinta lebih sedikit mengalami ketidakteraturan haid.
    6. Stress
      Stress adalah salah satu penyakit yang berhubungan dengan emosional atau penyakit yang mempengaruhi kesehatan jiwa. Stress ini ternyata bisa hilang atau sembuh dengan melakkukan hubungan seksual. Kenapa demikian karean ketika berhubungan seks, hormone bahagia akan meningkat. Apa saja hormone bahagia ini? Hormon-hormon tersebut adalah dopamin, serotonin, oksitosin, dan endorfin.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : May 20, 2022

    Pertanyaan Pengunjung :

    Infertilitas sekunder

  • Oleh : Aisyah Putri Setiawan
  • 6 tahun, 7 bulan yang lalu

    Hallo bu bidan.. usia saya 35 thn dan sudah memiliki anak berusia 10 tahun yang lahir di tahun 2006, pada tahun 2008 saya hamil kembali tapi janin tidak berkembang dan harus kuret. Setelah kuret saya langsung pakai KB spiral selma 6 tahun. Dan sudah 2 tahun berjalan saya sudah lepas KB nya. Pertanyaan saya bu bidan, apakah saya termasuk kategori infertilitas sekunder karna sampai saat ini kehamilan belum terjadi kembali bu bidan. Terima kasih

    Nyeri Pada Payudara

  • Oleh : Evi Ratnasari
  • 4 tahun, 8 bulan yang lalu

    Dok mau tanya terkait nyeri pada panyudara, saya sudah mengalami beberapa hari ini diluar siklus mensturasi, nyerinya kadang-kadang muncul tapi kadang – kadang tidak, itu disebabkan kenapa ya dok?

    Mohon untuk dijelaskan terkait benjolan pada payudara itu maksudnya apakah timbul seperti bisul atau habis terkena gigitan atau seperti apa ya dok yang dimaksud benjolan?

    Terimakasih

  • Oleh : Evi Ratnasari
  • Kehamilan

  • Oleh : Putri anggreani
  • 3 tahun, 9 bulan yang lalu

    Selamat pagi bu bidan, maaf saya mau tanya ni 1 minggu yg lalu saya test pack hasil nya positif garis 2 , terus gejala yg saya alami itu mual muntah, kram perut atau sakit seperti menusuk², kdang saya sering sakit perut mules seperti ingin bab tetapi tidak bab bu, pertanyaan saya apakah itu normal bu?

  • Oleh : Putri anggreani
  • Keputihan dan nyeri haid

  • Oleh : El Shafilla
  • 5 tahun, 10 bulan yang lalu

    Umur saya 24 tahun saya sering keputihan berwarna putih tidak berbau apalagi jika mendekati siklus haid.kadang juga saya sering sakit pinggang seminggu sebelum haid dan sakit di bagian bawah perut saat berhubungan di waktu 2 atau 1 hari sebelum datang haid apakah itu normal?
    Dan saya juga pernah ada bercak merah setelah berhubungan dengan suami 1hari setelah haid

    cesar

  • Oleh : Tania
  • 6 tahun, 8 bulan yang lalu

    maaf sebelumnya. saya mau tanya.
    istri saya melahirkan anak pertama dengan operasi cesar. sebab air ketuban sudah pecah pada bukaan 2. dan sekarang sudah hamil yg kedua, kata dokter kemungkinan besar harus di cesar. karena yg pertama cesar dan tidak boleh persalinan dibawa ke bidan karena tidak diperbolehkan suntik pacu. sampai sekarang bekas cesar masih terasa nyeri. padahal sudah 5 tahun. dan dokter menyarankan cesar sebelum waktu kontraksi. dikarenakan posisi bayi sampai minggu ke 37 masih belum turun.
    apakah cara seperti ini baik menurut islam? atau sebaiknya saya tunggu sampai kontraksi, kemudian dibawa kerumah sakit dan tunggu keputusan dari dokter di RS? apakah memang tindakan harus cesar atau normal.
    terimakasih

    Tanya Bidan