Penyakit menular seksual adalah penyakit yang dapat menyebar karena perilaku seksual. Orang yang sering berganti-ganti pasangan dan orang yang melakukan seks sesama jenis lebih berisiko untuk terkena penyakit ini. Selain itu, ibu rumah tangga juga memiliki risiko untuk terkena penyakit menular seksual. Bahkan informasi HIV/AIDS dari Kementerian Kesehatan, jumlah AIDS yang dilaporkan yang terbanyak adalah pada kelompok ibu rumah tangga.
Hal ini terjadi karena kurangnya informasi mengenai penulairan HIV AIDS terhadap ibu rumah tangga. Dan biasanya terjadi pada suami yang bekerja di tempat yang jauh dan jarang pulang.
Penyakit menular seksual (PMS) bisa ditularkan melalui hubungan seksual yang melibatkan alat kelamin, mulut, dubur dan juga menyebar dari ibu hamil ke janin yang dikandung sebelum atau selama proses persalinan.
Salah satu cara pencegahannya adalah menggunakan pelindung setiap kali berhubungan seks, termasuk oral seks hingga yakin bahwa pasangan memang tidak terinfeksi PMS.
Hubungan Seksual Yang Aman Agar Terhindar Dari PMS
Faktor risiko mutlak yang menyebabkan tertularnya Anda oleh penyakit menular seksual adalah karena melakukan hubungan seksual, baik itu hubungan penis dan vagina, oral seks maupun anal seks. Namun, bukan berarti satu-satunya cara mencegahnya adalah Anda tidak boleh melakukan hubungan seks sama sekali. Berikut ini adalah cara mencegah penyakit menular seksual.
1. Setia pada satu pasangan
Anda bisa memperkecil risiko tertular penyakit kelamin dengan melakukan seks dengan lebih sedikit orang. Risiko terkecil tentu adalah setia pada satu-satunya pasangan di rumah. Tentu saja, dengan catatan bahwa pasangan Anda juga tidak terinfeksi penyakit kelamin.
2. Jauhi alkohol dan narkoba
Jika Anda melakukan seks namun dalam keadaan terpengaruh alkohol, risiko untuk melakukan seks dengan aman akan berkurang. Dengan kata lain, ketika Anda dalam keadaan tidak sadarkan diri atau mabuk, Anda lebih mungkin untuk melakukan seks berisiko. Misalnya saja, Anda bisa melukai pasangan Anda sehingga bakteri atau virus penyebab penyakit kelamin bisa masuk ke dalam luka.
3. Melakukan vaksinasi
Anda bisa melakukan vaksinasi HPV untuk mengurangi risiko terkena HPV. Berdasarkan data dari American Sexual Health Association, dalam 6 tahun diberlakukannya vaksin HPV telah berhasil menurunkan prevalensi HPV pada wanita berumur 14-19 tahun sebesar 64% dan 34%wanita pada usia 20-24 tahun. Jadi, vaksin HPV sudah terbukti berhasil menurunkan risiko HPV.
4. Gunakan kondom
Walaupun kita masih bisa terkena herpes atau HPV ketika menggunakan kondom, sebagian besar penyakit menular seksual dapat dicegah dengan memakai kondom. Beberapa kondom bahkan memiliki kandungan yang bisa membunuh mikroorganisme penyebab penyakit.
5. Menjaga kebersihan
Terutama sebelum dan setelah melakukan seks Menurut WebMD, Anda perlu membersihkan organ kelamin sebelum dan sesudah melakukan hubungan seks untuk mencegah penyakit menular seksual. Dengan menjaga kebersihan dari area kelamin, Anda dapat mencegah terserang mikroorganisme penyebab penyakit menular seksual. Pilihlah cairan antiseptik pembersih kewanitaan yang mengandung povidone-iodine, untuk membasmi bakteri penyebab infeksi di vagina. Gunakan pembersih kewanitaan segera setiap selesai berhubungan seks sehingga kesehatan vagina terlindungi. Jangan lupa, pembersih vagina cukup digunakan di bagian luar vagina saja, karena bagian dalam lubang vagina sudah punya mekanisme pembersihan sendiri dengan bantuan bakteri baik.
Melakukan Hubungan Seksual Pada Pasangan Yang Tidak Terinfeksi PMS
Meskipun kebanyakan PMS bisa disembuhkan, tapi beberapa dari PMS seperti HIV, herpes genital dan HPV (menyebabkan kutil kelamin) sulit atau tidak bisa diobati. Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah PMS adalah menunda suatu hubungan seks hingga keduanya siap secara fisik dan emosional, atau setelah keduanya melakukan tes atau uji terhadap PMS. Seperti dikutip dari WebMD, Jumat (2/7/2010) tak ada salahnya untuk mendiskusikan mengenai PMS pada pasangan. Karena meskipun tidak menunjukkan gejala, seseorang masih bisa terinfeksi.
Perhatikan Gejala PMS Pada Pasangan Seks
1. Perhatikan gejala PMS seperti luka, kemerahan, sakit saat berkemih pada alat genital pasangan.
2. Jangan memiliki lebih dari satu pasangan seks. Karena setiap kali menambah pasangan seks, maka kemungkinan untuk tertular PMS semakin besar dan bisa menyebar ke pasangan seks lainnya.
3. Gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seks, karena kondom adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari PMS. Kondom yang bisa melindungi terbuat dari lateks atau poliuretan, sedangkan kondom dari usus domba tidak bisa memberikan perlindungan terhadap PMS.
4. Gunakan pelumas berbahan dasar air untuk mencegah luka di kulit jika kekurangan peluams saat berhubungan seks. Luka yang kecil di vagina atau dubur selama hubungan seks, memungkinkan infeksi masuk ke dalam darah.
5. Bagi perempuan, hindari menyemprotkan cairan ke vagina. Karena bisa mengubah keseimbangan organisme normal di vagina sehingga meningkatkan risiko terkena PMS.
6. Bertanggungjawablah terhadap diri sendiri. Hindari kontak seksual jika memang diketahui memiliki gejala infeksi atau sedang melakukan perawatan akibat PMS atau HIV.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.