Katanya lama tidak berhubungan seks, vagina akan rapet lagi layaknya perawan. Katanya kalau lama tidak berhubungan seks, vagina akan menolak dan sakit? Benar kah?
Banyak sekali mitos dan rumor yang tidak terbukti tentang vagina saat tidak berhubungan seks dalam jangka waktu yang lama. Agar tidak berlarut-larut dalam mitos-mitos tersebut, lebih baik cari tahu tentang apa yang benar-benar terjadi pada vagina jika wanita berhenti berhubungan seks dalam jangka waktu lama.
Fakta Yang Terjadi Pada Vagina Ketika Lama Tidak Berhubungan Seks
- Selaput Dara Tidak Akan Muncul Kembali dan Vagina Tidak Akan Kembali Rapat
Ini merupakan mitos yang paling banyak beredar. Tentu saja tidak ada selaput dara yang bisa tumbuh lagi. Selain itu, meskipun berhenti berhubungan seksual, tubuh wanita tetap memproduksi hormon esterogen dan progesteron yang menjaga dinding vagina tetap terbuka dan fleksibel, demikian ungkap Dr. Greves. Perlu diketahui, hubungan seks yang teratur, dapat membuat vagina kita kendur. Namun ada cara agar otot vagina kita tetap utuh yaitu dengan melakukan senam kegel untuk mengencangkan otot dasar panggul. Namun, ingat senam ini hanya dapat membantu kita sampai batas tertentu. Setiap tubuh berbeda dan begitu pula vagina setiap wanita.
Jika sudah terlalu lama tidak berhubungan seks, vagina tidak akan mengencang secara tiba-tiba. Faktanya, jika Moms menghadapi masalah selama penetrasi, mungkin ada dua alasan yang menyebabkannya: kurangnya lubrikasi vagina atau kecemasan kinerja. Kurangnya pelumas dapat menyebabkan seks yang menyakitkan dan rasa cemas (karena citra tubuh yang rendah atau disfungsi seksual lainnya) dapat membuat otot-otot di vagina Moms menyempit sehingga sulit untuk melakukan penetrasi. Hal inilah yang mungkin memberi ilusi bahwa kurangnya seks telah membuat vagina lebih rapat. Solusi untuk hal ini adalah foreplay yang baik dan lubrikasi yang lebih baik yang dapat membantu dalam gairah seksual dan penetrasi yang lebih baik tanpa memberikan ilusi sesak.
Jika lama tidak melakukan hubungan seks, yang mungkin terjadi adalah diameter maksimal vagina memang cenderung berubah menjadi lebih kecil namun biasanya terjadi setelah menopause. Jika Anda menopause dan tidak melakukan hubungan seks dalam kurun waktu sekitar lima tahun, maka vagina bisa mengecil sebab kadar esterogen juga sudah turun. Jika Anda merasa vagina yang lebih ketat dalam hal yang buruk, cobalah untuk terbuka dengan pasangan tentang apa yang Moms rasakan, dapatkan pelumas, dan berikan waktu. Jika penyempitan terus menjadi masalah, tanyakan pada dokter apakah Anda harus mempertimbangkan menggunakan dilator untuk meregangkan kembali bukaan vagina. - Vagina Jadi Lebih Kering
Bahkan saat Anda tidak terangsang, dinding vagina akan tetap lembap dan kenyal. Tetapi jika Anda sudah lama tidak berhubungan seks, vagina akan mungkin berada di sisi yang lebih kering saat Anda melakukan rutinitas rutin. Kekeringan saja belum tentu menjadi masalah, tetapi bisa terasa tidak nyaman. Bukan menjadi kering sama sekali, namun memang bisa jadi vagina lebih kering ketimbang saat masih aktif secara seksual.
Kekeringan ini bukanlah masalah besar. Namun, beberapa wanita pasti akan merasa kurang nyaman. Cara mengatasinya? Meluangkan waktu untuk masturbasi. Kekeringan lebih kecil kemungkinannya terjadi jika Anda melakukan masturbasi secara teratur, karena rangsangan dapat menyebabkan peningkatan kelembapan. Itu alasan lain untuk menambahkan “me time” ke daftar aktivitas kita. - Gairah Seksual Menurun
Ada kemungkinan libido Moms akan turun sedikit jika sudah lama tidak berhubungan seksual. Pada beberapa orang, gairah seksual memang bisa menurun saat cuti berhubungan intim yang lama. Dengan tidak melakukan hubungan seks, mungkin Anda bakal merasa kurang seksi dan kurang sensual dibanding saat aktif secara seksual. Perasaan seperti itu yang bisa menurunkan gairah seksual. Namun, saat Anda kembali aktif secara seksual, kemungkinan besar libido Anda justru bakal terpompa deras. - Membutuhkan Waktu Lebih Lama Untuk Terangsang
Setelah cuti panjang dalam berhubungan seksual, jangan kaget jika Anda jadi lebih sulit untuk terangsang saat melakukannya kembali. Tentu saja ini berhubungan dengan gairah seksual yang menurun. Anda mungkin akan memerlukan lebih banyak waktu bagi vagina untuk mendapatkan cukup pelumas atau agar jaringan benar-benar rileks kembali. Karena ketika Anda berhubungan seks secara teratur, vagina akan secara otomatis masuk ke mode gairah.
Disarankan untuk menambah waktu foreplay saat berhubungan seksual. Anda juga bisa menyiapkan lubrikan atau kondom yang sudah mengandung lubrikan untuk berjaga-jaga jika cairan vagina kurang. Anggaplah ini sebagai alasan yang bagus untuk memperlambat dan menikmati banyak sentuhan dan ciuman saat Anda mulai berhubungan seks lagi. Meningkatkan jumlah waktu yang Anda habiskan untuk pemanasan dapat membantu jaringan vagina rileks dan menghasilkan lubrikasi. Atau bisa juga menggunakan kondom berpelumas.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.