Minggu lalu kita sempat membahas mengenai operasi vaginoplasty yang berfungsi untuk mengencangkan lubang vagina sehingga hubungan seksual semakin bergairah, menggigit dan penuh sensasi. Selain operasi vaginoplasty adapun operasi labioplasty untuk memperindah dan mepercantik tampilan vagina. Beberapa pasien, terutama yang berusia di bawah 40 tahun, sangat terganggu dengan bibir vagina mereka yang besar dan menggelambir. Beberapa mengeluh sakit pada saat berhubungan seks ketika pasangan berusaha menemukan pintu masuk. Yang lainnya merasa depresi ketika pasangan melihat vulva dan berpaling ke wanita lain.
Pada dasarnya proses pembedahan labiaplasty adalah memperpendek, atau membentuk kembali bibir vagina. Hal ini, biasanya dilakukan oleh dokter kandungan, atau ahli bedah plastik. Jaringan yang tidak diinginkan dipotong dengan pisau bedah, atau laser, kemudian dijahit kembali. Ini bisa dilakukan baik menggunakan anestesi umum, atau anestesi lokal. Seluruh prosedur memakan waktu sekitar 1-2 jam. Penjahitan dilakukan dengan rapih dan ini akan hilang dalam waktu seminggu.
Alasan dilakukan Operasi Labioplasty
1. Alasan kosmetik
Beberapa merasa tidak bahagia dan malu saat berhubungan seksual yang mempengaruhi kepercayaan dirinya. Ada beberapa wanita yang hanya menginginkanadanya perubahan pada organ seksual luar seperti mons pubis (daerah lemak di bawah rambut organ genetalia) atau labia (bibir vagina). Kebanyakan pasien menjalani labioplasty untuk mengurangi panjang bibir vaginanya.
2. Alasan medis
Karna menyebabkan rasa sakit saat melakukan hubungan seksual, rasa tidak nyaman saat beraktivitas dan kondisi yang dapat menyebabkan ketidaknormalan bentuk labia (Bibir vagina) seperti wanita tidak memiliki saluran vagina, wanita dengan karakteristik pria (interseksualitas/kelamin ganda), trauma/cedera pada labia, labia minora (bibir vagina dalam) robek akibat melahirkan, operasi kelamin dll.
Efek Samping yang Bisa Ditimbulkan pada operasi Labioplasty
1. Luka permanen
2. Pendarahan
3. Infeksi
4. Kulit labia yang tidak simetris
5. Tertundanya penyembuhan luka
6. Membuat lapisan dalam labia minora berubah ke arah luar
7. Iritasi kulit daerah genital
8. Penumpukan darah luar
9. Kerusakan saraf yang dapat menambah/mengurangi sensitivitas genital
10. Mengganggu kepekaan dan kepuasan seksual
11. Sulit menahan air kecil saat batuk.
Kontraindikasi Labiaplasty
Pada beberapa kondisi, prosedur labiaplasty tidak dapat dilakukan jika:
1. Wanita dengan penyakit menular seksual
2. Wanita dengan penyakit infeksi atau keganasan (tumor/kanker)
3. Wanita perokok berat dan tidakingin berhenti (karena dapat mempengaruhi kemampuan penyembuhan luka)
4. Wanita hamil
5. Tidak dilakukan saat haid/mestruasi untuk mengurangi risiko infeksi.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.