Hampir setiap wanita usia subur pernah mengalami flek darah yang keluar selain darah menstrausi dalam hidupnya. Sebagian wanita merasa cemas dan khawatir dengan pengeluaran flek tersebut. Pengeluaran flek tersebut bukan berarti sesuatu yang buruk (membahayakan) sedang terjadi, namun demikian tetap saja kondisi tersebut bisa dikatakan sesuatu yang tidak normal. Karena perdarahan vagina yang normal terjadi pada wanita adalah saat periode Menstruasi (Haid) atau setelah melahirkan (Masa Nifas).
Sebagian besar flek darah yang hanya keluar dalam 1-2 hari tidak berbahaya. Hal ini terjadi karena fluktuasi hormonal yang terjadi pada awal mula siklus reproduksi Anda (haid pertama atau siklus menstruasi irreguler); masalah eksternal, seperti berurusan dengan tumpukan stres, kecapean, atau berganti metode kontrasepsi hormon; atau menopause.
Tanda-Tanda Pengeleuaran Flek Yang Berbahaya
1. Perdarahan vagina yang berlebihan, berlangsung lebih dari tiga hari
2. Bercak ringan yang terus terjadi selama setidaknya tiga siklus menstruasi
3. Flek dengan pola yang berbeda dari pola perdarahan vagina Anda biasanya
4. Flek yang timbul lebih sering dari tiga minggu sekali
5. Perdarahan berat segera setelah hubungan seseksual
6. Perdarahan vagina setelah menopause usai
7. Terdapat demam
8. Terdapat keputihan yang tidak normal
9. Perdarahan dalam kehamilan
10. Sakit kepala hebat dan badan lemas
11. Nyeri perut yang hebat
Penyebab Pengeluaran Flek Darah dari Vagina yang Berbahaya
a) Adanya gangguan tiroid atau hormonal lainnya. Tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher yang memproduksi hormon Tiroksin untuk mengontrol kecepatan metabolisme tubuh. Jenis yang paling umum dari gangguan Tiroid ini meliputi Hipotiroidisme, yaitu kelenjar Tiroid tidak menghasilkan cukup hormon. Sedangkan Hipertiroidisme, yaitu kelenjar Tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon.
Keduanya dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh dan gangguan siklus Ovulasi (salah satunya: keluar bercak kecoklatan dari vagina diluar siklus menstruasi) yang berujung pada masalah infertilitas atau susah hamil pada wanita.
b) Terkena penyakit menular seksual. Dalam kasus ini, flek darah biasanya disertai dengan campuran nanah atau busa, serta perubahan fisik pada kulit di area genital.
c) Erosi dan kanker serviks ditandai dengan keluarnya cairan cokelat di waktu menstruasi Anda dan beberapa hari menjelangnya.
d) Fibroid rahim dan kanker endometrium adalah kondisi berbahaya yang memerlukan perhatian medis sesegera mungkin. Dua kondisi ini juga mampu menyebabkan perdarahan di luar waktu menstruasi Anda.
e) Adenomiosis dan endometriosis yaitu pertumbuhan abnormal dari endometrium (ke dalam lapisan otot atau keluar dari rongga rahim) yang dapat memicu timbulnya flek, baik ringan maupun berlebihan
Penyebab Pengeluaran Flek/Spotting yang Tidak Berbahaya
1. Spotting yang masih berkaitan dengan siklus menstruasi
Sering kita mendapati beberapa hari (tepatnya 1-2 hari) sebelum atau setelah menstruasi, kita mengalami spotting, yaitu keluarnya bercak darah dalam jumlah sedikit diluar siklus menstruasi tersebut. Bila jaraknya masih terlalu dekat seperti itu, hal tersebut masih berkaitan dengan siklus Menstruasi yang terjadi. Flek yang keluar sebelum Menstruasi umumnya disebabkan oleh fluktuasi hormonal dan sebagai tanda dimulainya peluruhan sel dinding rahim. Sedangkan flek coklat yang keluar setelah masa Menstruasi selesai , bisa jadi itu merupakan sisa darah Menstruasi yang terlambat keluar akibat adanya faktor Koagulan atau pembekuan darah yang bertambah akibat perubahan hormon saat Menstruasi. Jadi hal ini masih tergolong normal atau wajar terjadi.
2. Spotting/flek yang menandakan sedang terjadi pembuahan (tanda awal kehamilan)
Pendarahan tersebut terjadi akibat rusaknya pembuluh darah pada lapisan dinding rahim akibat terjadinya proses implantasi atau menempelnya Embrio pada dinding rahim tersebut. Pendarahan implantasi ini biasanya terjadi antara 6 hingga 12 hari setelah Masa Ovulasi atau pembuahan terjadi, dengan jumlah darah yang sedikit atau hanya berupa flek. Umumnya terjadi 1 hingga 2 hari saja dan kemudian berhenti. Berbeda dengan pendarahan Menstruasi yang biasanya berlanjut beberapa hari dan dilanjutkan dengan pendarahan yang lebih banyak.Selain itu, keluarnya bercak darah biasanya di ikuti oleh rasa kram di perut. Kram perut pada kondisi terjadinya kehamilan akan terjadi secara teratur. Dan kondisi kram perut ini, akan terus berlanjut sampai kehamilan masuk trimester kedua, sampai letak uterus posisinya berada ditengah dan disangga oleh panggul.
3. Spotting akibat adanya masalah hormonal
Perubahan (fluktuasi) kadar hormonal umumnya dapat menyebabkan Spotting. Hal ini masih bisa dikatakan wajar, karena perubahan hormon yang sering di temukan pada wanita lebih sering di dipengaruhi oleh faktor stres, banyak pikiran, terlalu cemas (khawatir) atau akibat faktor kecapean setelah melakukan aktivitas fisik yang berat.
4. Efek samping dari metode kontrasepsi yang digunakan
Salah satu efek samping menggunakan kontrasepsi hormonal adalah adanya bercak darah diluar Siklus Menstruasi, terutama dalam penggunaan pil KB. Wanita akan mengalami bercak ringan selama 3-4 bulan pertama setelah ia mulai mengkonsumsi pil kontrasepsi. Lupa meminum pil kontrasepsi, juga akan meningkatkan kemungkinan terjadinya Spotting. Kontrasepsi lainnya seperti KB suntik, KB implan ataupun IUD yang juga memiliki efek samping yang hampir sama, yaitu dapat menyebabkan Spotting diluar siklus Menstruasi.
5. Cedera diperoleh selama berhubungan seks yang ipaksakan/kurang lubrikan.
Kita sering mendapati Spotting atau keluarnya bercak darah setelah melakukan hubungan seksual dengan suami yang dikenal dengan Post-Coital Bleeding. Perdarahan yang terjadi tersebut dapat diakibatkan karena gesekan selama berhubungan intim dan kurangnya lubrikan sehingga menimbulkan perlukaan dalam vagina.
6. Pengaruh obat-obatan yang di konsumsi
Efek samping beberapa obat-obatan seperti Antikoagulan (pengencer darah), Tamoxifen (suatu obat untuk terapi kanker payudara), juga diketahui dapat menyebabkan pendarahan vagina diluar siklus Menstruasi (Spotting).
Cara meminimalisir risiko terjadi Spotting/Flek
1. Hindari stres dan aktifitas berat.
2. Menjaga pola hidup sehat, dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan olahraga teratur.
3. Selalu jaga kesehatan organ intim agar terhindar dari bakteri, virus, jamur dan infeksi lainnya.
4 Hindari berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan pengaman.
5. Minum obat sesuai anjuran Dokter
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.