Akhir-akhir ini sedang viral mengenai vagina yang berbau ikan asin. Vagina yang kurang terawatt dan lembab memang akan menimbulkan bau yang tidak sedap, tapi apakah menyerupai bau ikan asin?. Nah kali ini Bidan Citra akan menjelaskan mengenai kebenaran bau ikan asin pada vagina.
Galih Ginanjar adalah artis yang pertama kali memviralkan statement “bau ikan asin”. Dan tentunya statement ini mengarah ke organ intim wanita. Padahal bau organ intim wanita yang kurang terawat tidak menyerupai bau ikan asin, dan ini dianggap berlebihan.
Vagina sama halnya dengan usus, memiliki microbiome yang terdiri dari berbagai bakteri. Banyak di antaranya adalah bakteri baik, tapi jika vagina ini kurang terawat seperti jarang cebok, jarang ganti celana dalam, tidak mengeringkan vagina dan lainl-lain bakteri yang tidak baik akan tumbuh dan timbulah jamur yang menyebabkan vagina bau tidak sedap. Apalagi kondisi vagina ini mudah lembab sehingga perkembangan bakteri akan pesat. Dengan kata lain, vagina merupakan rumah bagi miliaran bakteri. Dan susunan bakteri ini berubah setiap hari, terkadang setiap jam.
Jenis-jenis Aroma Vagina
- Bau asam
Sangat umum bagi vagina memiliki aroma sedikit asam. Beberapa orang menyamakan bau ini mirip dengan aroma makanan fermentasi, misalnya yogurt.
Menurut Minkin, beberapa makanan fermentasi seperti yogurt hingga bir mengandung jenis bakteri baik yang mendominasi vagina sehat, yakni Lactobacilli. Bakteri Lactobacilli menjaga vagina tetap asam dan ini berguna untuk melindungi vagina dari jenis bakteri jahat,” ungkap Minkin. - Bau mirip tembaga
Banyak perempuan mengaku aroma vaginanya mirip seperti bau tembaga pada logam. Jika Anda mengalaminya, jangan khawatir. Hal ini tidak menandakan masalah serius. Alasan vagina berbau logam karena darah mengandung zat besi yang baunya mirip logam. Hal ini umumnya dialami ketika sedang menstruasi atau setelah berhubungan badan. - Aroma manis seperti tebu
Manis di sini adalah aroma kuat, tapi tidak amis. Aroma seperti ini tidak perlu dikhawatirkan. Aroma manis disebabkan oleh bakteri. PH vagina merupakan ekosistem bakteri yang selalu berubah, salah satunya membuat bau manis. - Bau kimia mirip cairan pemutih
Bau mirip cairan pemutih atau amonia adalah tanda untuk pergi ke dokter. Vagina berbau kimia bisa disebabkan oleh air seni. Urine mengandung produk samping dari amonia yang disebut urea. Penumpukan urine di pakaian dalam atau sekitar vulva bisa memunculkan aroma kimia. Dan perlu diingat, urine berbau amonia adalah tanda dehidrasi. Bacterial vaginosis (BV) juga bisa memicu bau ini. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ketika pertumbuhan BV melebihi normal, maka akan memicu infeksi yang paling umum menyebabkan bau vagina.
Gejala ini meliputi bau busuk dan amis, cairan berwarna abu-abu tipis, putih, atau hijau, rasa gatal, dan rasa terbakar saat buang air kecil. - Vagina mirip bau badan
Terkadang vagina memiliki aroma mirip bau badan. Tak lain ini karena ada kelenjar keringat di sana. Ketika perempuan sedang mengalami stres emosional, bau ini akan muncul. Seperti diketahui, tubuh manusia memiliki dua jenis kelenjar keringat, apokrin dan ekrin. Kelenjar ekrin menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubu dan kelenjar apokrin untuk merespons emosi. Kelenjar aprokin ada di ketiak dan pangkal paha manusia. Inilah mengapa, saat sedang stres dan cemas, kelenjar apokrin akan menghasilkan cairan tak berbau mirip susu. Namun ketika cairan ini bersentuhan dengan bakteri vagina, maka akan menghasilkan aroma menyengat. - Bau amis mirip ikan busuk
Vagina yang berbau amis disebabkan oleh senyawa kimia bernama Trimethylamine, senyawa yang juga bertanggung jawab pada aroma ikan busuk.
Ada dua hal yang menyebabkan bau ini, yakni Bacterial vaginosis (BV) dan Trikomoniasis. Anda memiliki BV bila ada pertumbuhan bakteri anaerob berlebih di vagina. Bakteri anaerob ini bau. Sementara itu, trikomoniasis merupakan infeksi menular seksual yang paling umum dapat menyebabkan bau vagina dan bisa diobati dengan antibiotik. Dalam kasus yang jarang terjadi, bau amis adalah indikasi kondisi yang lebih serius.
Penting dipahami, aroma khas pada vagina berhubungan erat dengan PH, dan ada banyak hal yang bisa memengaruhi pH Anda. Menopause juga dapat memengaruhi pH vagina. Karena kekurangan estrogen, wanita yang mengalami menopause berakhir dengan mukosa vagina yang lebih sedikit.
Mukosa vagina melapisi vagina dan memelihara bakteri Lactobacilli. Jadi, tanpa sel-sel ini, Anda bisa mendapatkan pH yang jauh lebih tinggi.
Terakhir, jangan takut mengenal vagina dengan semua aromanya. Semakin baik Anda memahami bau yang dihasilkan oleh vagina dari hari ke hari, semakin Anda paham jika ada sesuatu yang salah.
Agar Vagina Terhindar Dari Bau Tidak Sedap
- Bersihkan vagina setelah BAB dan BAK dari arah depan ke belamang
- Keringkan Vagina menggunakan handuk khusu atau tissue setelah dibersihkan
- Ganti celana dalam setiap kali terasa lembab atau minimal 2 kali dalam satu hari
- Perbanyak minum air putih atau minimal 2 liter sehari
- Perbanyak makan sayur dan buah-buahan
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.