
Kondisi lingkungan yang panas memang suka bikin tidur kurang nyenyak sehingga alternatifnya akan menggunakan kipas angin selama tidur. Tapi penggunaan kipas angin selama tidur ternyata tidak sehat lho. Pergerakan udara yang teramat cepat dengan menggunakan kipas dapat menguapkan air dari mulut dan saluran hidung. Hal ini jelas berbahaya karena dapat engeringkan mata, hidung dan mulut. Oleh karenanya, nyalakan kipas secukupnya jangan gunakan pada kecepatan tinggi. Sebab ketika Anda mulai tertidur dan malam semakin larut, suhu di luar semakin dingin dan ini akan berbahaya dan bisa menyebabkan sejumlah penyakit. Mulai dari kembung, masuk angin badan nyeri dan lain-lain.
Sebaiknya jaga jarak aman antara Anda dan kipas angin. Udara yang dingin mampu menyebabkan kontraksi otot dan bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Akibat Penggunaan Kipas Angin Saat Tidur Malam
- Dehidrasi
Dampak buruk pertama adalah dehidrasi. Ketika seseorang berada dalam ruangan dingin dalam waktu yang lama maka tubuh akan mengalami kekeringan. Ini akibat dari kerja udara dingin yang menyerap air dalam tubuh. Nah, apabila terjadi terus menerus sepanjang malam, maka kelembaban tubuh akan menurun sampai akhirnya kita merasa kehausan bahkan dehidrasi. - Iritasi Sinus
Saat menyalakan kipas angin, maka udara di dalam ruangan akan kering. Nah, udara kering inilah yang akan membuat selaput lendir dalam rongga hidung kering. Semakin kering selaput tersebut, maka produksi lendir akan semakin banyak. Kalau sudah begini lendir akan menyumbat saluran pernapasan dan akhirnya menyebabkan iritasi sinus. - Leher Kaku
Leher kaku bukan hanya akibat salah tidur, tapi juga pengaruh kipas angin yang menyala semalaman. Ini karena kipas angin mengeluarkan angin dingin yang bisa membuat otot leher jadi kencang. Otot yang kencang semalaman akan mengakibatkan leher dan bahu kaku bahkan kram, loh! - Penyakit Bell Palsy
Bell Palsy adalah penyakit dimana sistem syaraf wajah berubah menjadi tegang, sulit senyum, dan susah berekspresi. Hal ini diakibatkan suhu dingin yang fokus menerpa bagian wajah secara terus menerus sepanjang malam. Nah, kalau wajahmu terlalu lama terpapar udara dingin dari kipas angin, bisa saja kamu mengalami penyakit syaraf ini. - Tubuh Kekurangan Oksigen
Tubuh akan kekeurangan oksigen ketika arah kipas angin langsung ditujukan ke wajah. Dampaknya akan semakin buruk jika angin mengenai bagian hidung dan mulut di dalam ruangan yang tidak memiliki fentilasi. Alhasil, udara yang berputar-putar di dalamnya tidak diperbaharui, sehingga oksigen tidak dapat berfungsi dengan baik ketika dihirup tubuh kita. - Kambuhnya Penyakit Asma
Bagi kamu yang sudah memiliki penyakit asma atau mudah terkena alergi debu, kipas angin adalah benda yang wajib kamu jauhi. Kipas angin yang menyala biasanya akan menyedot debu di sekitar ruangan. Kalau kipas angin tak rutin dibersihkan, maka jangan heran kalau tenggorokanmu jadi gatal, batuk, dan mengalami gejala asma. - Penyakit Gusi dan Gigi
Setelah semalaman terpapar udara dari kipas angin, mulut dan tenggorokan biasanya menjadi kering. Jangan sepelekan, dalam jangka panjang hal ini bisa mengakibatkan masalah gusi dan gigi, loh. Mulai sekarang coba pelan-pelan kurangi kebiasaan tidur dengan kipas angin menyala ya. Dan jangan lupa tetap buka jendela atau pintu kamar saat menghidupkan kipas angin agar udara bisa berganti. - Alergi debu
Kesejukan kipas angin hanya sirkulasi udara yang hanya diputar di dalam ruangan saja. Tanpa disadari keberadaan kipas angin tidak ada pergantian udara, sehingga membuatmu menghirup kembali sisa pernapasan sendiri.
Saat kamar tidak dapat menyaring udara dengan baik, kipas angin berpotensi menyebarkan bakteri, kuman bahkan virus lewat udara. Nah, jika kamu yang mengandalkan kipas angin di saat tidur maka tidak dianjurkan menggunakannya setiap hari.
Jika kipas angin yang terus-terusan menyala, alhasil dapat menyedot debu di ruangan dan mengakibatkan debu-debu tersebut ke arahmu. Hal ini akan membuat tenggorokan terasa sakit, batuk-batuk hingga terserang asma karena alergi debu. - Hipertermia
Berlama-lama menggunakan kipas angin di malam hari mengakibatkan hipertermia. Kondisi hipertermia adalah ketika suhu tubuh berada di atas normal (36°C) dan terus berada di tingkatan yang lebih saat tubuh tidak mampu menahan suhu panas. Maka dari itu ketika cuaca sangat panas sebaiknya tidak menyalakan kipas angin di dalam ruangan yang tanpa adanya ventilasi udara. Buka semua jendela saat menyalakan kipas angin ya. Ketika jendela terbuka tubuh akan merespon dengan mengeluarkan keringat. Tetapi jika suhu ruangan lebih panas dibandingkan suhu tubuh, maka dapat meningkatkan tekanan panas pada tubuh atau terjadi hipertermia.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.