×

Bahayakah Wanita Yang Mengalami Pengeluaran Lendir Saat BAK?

Bagikan Artikel :

 

Pengeluaran Lendir Saat BAK

Pada wanita biasanya pengeluaran lendir terjadi saat ovulasi atau saat melakukan hubungan seksual sebagai pelumas alami. Namun kalau ada banyak lendir yang keluar bersama urin (saat BABK). Ini bisa menjadi pertanda dari gangguan dalam tubuh yang mungkin Anda tidak sadari sebelumnya.

Urin biasanya berwarna transparan. Adanya lendir dalam urin dapat memberikan penampilan yang keruh berawan dan dapat menunjukkan adanya masalah dari sistem ekskresi, kekebalan tubuh, atau sistem reproduksi Anda. Keluar lendir saat BAK juga bisa menjadi tanda adanya penyakit.

Penyebab Pengeluaran Lendir Saat BAK

1. Cairan vagina (keputihan)

Sebagian lendir dalam urin berasal dari lapisan uretra dan kandung kemih. Setelah Anda buang air kecil, sedikit jumlah lendir ikut mengalir dengan urin meskipun biasanya tidak terlihat karena urine dan lendir hampir sama. Urin berasal dari ginjal di mana protein yang terkandung dalam lendir yang dihasilkan. Urin membawa protein seiring mengalirnya keluar dari ginjal. Selama ovulasi dan menstruasi, jumlah cairan vagina meningkat seperti halnya lendir di leher rahim, beberapa di antaranya mengalir keluar dengan urin.

Keputihan normal teksturnya lengket berwarna bening transparan atau putih dan tidak berbau. Volume yang keluar bersama urin bisa sangat sedikit hingga cukup banyak, terutama saat Anda berovulasi atau terangsang. Waspadai segala perubahan warna, aroma dan tekstur cairan vagina yang jauh berbeda dari apa yang Anda biasa lihat, serta gejala lain yang mengikutinya seperti nyeri panggul, atau keputihan yang diikuti rasa gatal, bengkak, panas, atau ketidaknyamanan pada area sekitar vagina.

2. Infeksi saluran kencing (ISK)

Infeksi saluran kencing adalah infeksi umum yang disebabkan oleh bakteri. Saluran kemih terdiri dari berbagai macam organ, mulai dari ginjal, uretra dan ureter, serta kandung kemih. Infeksi saluran kencing oleh bakteri atau patogen lain terjadi ketika organisme asing ini menyusup ke dalam sistem pembuangan urin atau melalui aliran darah. Bakteri dapat masuk melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih, menyebabkan peradangan hingga kemudian meluas ke area lain di mana bakteri akan semakin berlipat ganda.

Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan keluarnya lendir saat kencing. Selain lendir dalam urin, ISK dapat menyebabkan gejala yang bervariasi seperti nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil, peningkatan dorongan untuk buang air kecil, rasa sakit di bagian bawah perut (pusar ke bawah), urin yang menetes saat keluar, dan nyeri punggung bawah. ISK sering terjadi pada ibu hamil karena adanya tekanan pada kandung kemih yang menyebabkan sedikitnya penyimpanan urin. Ibu hamil dapat memiliki lendir saat kencing karena sistem sekresi lendir yang sangat aktif akibat hormon selama kehamilan.

3. Penyakit kelamin

Penyakit menular seksual, terutama klamidia dan gonore, dapat menyebabkan adanya benang lendir dalam urin. Klamidia membuat warna lendir yang putih keruh sementara gonore membuat cairan lendir kekuningan gelap. Gejala tambahan mencakup urin yang berwarna keruh atau berawan yang berwarna kekuningan tidak normal.

4. Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Irritable bowel syndrome adalah gangguan pencernaan dengan penyebab yang tidak diketahui, di mana usus Anda tidak dalam kinerja normalnya selama 6 bulan atau lebih. Penyakit ini juga dapat ditandai dengan adanya lendir dalam urin. Lendir saat buang air kecil bisa berasal dari produksi lendir yang berlebihan, yang juga hadir dalam tinja terutama jika seseorang buang air besar dan buang air kecil pada saat yang bersamaan.

5. Batu ginjal

Seseorang yang memiliki batu ginjal bisa mengalami produksi urin berwarna gelap dan berbau sangat busuk yang disertai dengan keluarnya lendir saat kencing. Oleh karena itu, dokter juga akan memeriksa keberadaan batu ginjal atau penyumbatan sistem kemih lain ketika lendir terdeteksi dalam urin. Gangguan hambatan sistem kemih dan batu ginjal juga dapat menyebabkan gejala lain seperti nyeri di panggul dan perut hingga kram ekstrem. Pilihan pengobatan terakhir untuk batu ginjal adalah bedah pengangkatan batu.

6. Radang usus besar (ulcerative colitis)

Pasien radang usus besar mengalami kerusakan selaput lendir yang menyebabkan tubuh melipatgandakan produksi lendir oleh selaput lendir usus. Tanda dan gejala penyakit ini cukup spesifik dan termasuk pembengkakan pada selaput usus serta keberadaan ulkus di usus. Borok menyebabkan pasien untuk memiliki diare berdarah. Gejala lain termasuk rasa sakit di bagian perut bawah dan urgensi feses (kebutuhan tak tertahankan dan mendadak untuk BAB).

Lendir dalam urin adalah hasil dari urin yang bercampur dengan lendir berlebih dari borok anus. Borok juga melepaskan lendir yang kemudian berpindah ke sistem kemih. Lendir ini akhirnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.

7. Kanker kandung kemih

Kanker kandung kemih adalah jenis kanker langka yang terjadi akibat pertumbuhan sel tumor ganas atau abnormal di kandung kemih. Kanker kandung kemih menunjukkan adanya lendir dalam urin. Gejala lain dari kanker kandung kemih termasuk darah dalam urin (hematuria), nyeri saat buang air kecil, dan nyeri panggul.

Cara Untuk Menghindari Pengeluaran Lendir Saat BAK

1. Bersihkan vagina setelah BAK, berhubungan seksual

2. Gunakan celana dalam yang nyaman dan tidak ketat

3. Hindari seks bebas

4. Istirahat cukup

5. Hindari stress

6. Konsumsi air putih yang cukup

7. Konsumsi makanan yang sehat

Jika Anda mengalami pengeluaran lendir saat BAK disertai dengan keluhan-keluhan lain maka segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Related Posts :

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : August 15, 2018

    Pertanyaan Pengunjung :

    Fungsi dari air ketuban

  • Oleh : Mohammad ikhsan
  • 8 tahun, 2 bulan yang lalu

    Selamat pagi ibu bidan, saya suliani. saya masih awam tentang kehamilan tapi penasaran dengan ketuban. apa sih sebenarnya fungsi dari ketuban itu? terima kasih saya tunggu jawabannya bu

    Bisakah Setelah Melakukan Kuret Hamil Lagi ?

  • Oleh : Nenk Marsya
  • 8 tahun, 4 bulan yang lalu

    Bu bidan, kakak saya kemarin habis kuret padahal dikehamilannya yang pertama dia melahirkan secara normal dan sekarang baru hamil muda sudah keguguran. Tapi anehnya kakak saya gak kapok bu dan katanya ingin cepat hamil lagi, tapi yang pernah saya denger katanya orang yang sudah melakukan kuret itu susah hamil itu benar gak ya bu bidan ? Terima kasih.

  • Oleh : Nenk Marsya
  • Bagaimana cara merawat kehamilan di trimester 1

  • Oleh : Hafis Alfarozi STm
  • 8 tahun, 6 bulan yang lalu

    Maaf dok, saya mau tanya.
    Saat ini saya tengah hamil dan baru menginjak usia 3 minggu. Kehamilan ini menjadi kehamilan pertama saya dan saya masih belum mengetahui bagaimana cara merawat kehamilan. Karena banyak orang yang bilang, kehamilan usia muda masih sangat rentan dan saya takut mengalami keguguran. Oleh karena itu, gimana yah dok supaya kehamilan saya tetap sehat dan kuat? Mohon di jawab yah.

    Es krim kesuburan

  • Oleh : ella fatmawati
  • 7 tahun, 3 bulan yang lalu

    Sya mau tanya es krim yg jenis nya apa yach yg biisa membantu kesuburan agar cepat hamil…

    Siklus Haid Tidak Teratur

  • Oleh : Cherma
  • 6 tahun, 4 bulan yang lalu

    Selamat pagi dok. Dulu sebelum menikah siklus hed saya lancar dan tepat waktu, namun setelah menikah siklusnya tidak teratur dan bahkan sering kali telat datang bulan. Ketika hal ini terjadi, biasanya di sertai dengan kram dibagian bawah perut dan juga sakit. Yang saya mau tanyakan, apakah ini ada hubungannya dengan sering melakukan hubungan seks? dan apakah ini berbahaya atau bahkan merupakan hal yang wajar dirasakan? Terimakasih, ditunggu jawabannya dok 🙂

    Tanya Bidan