Bra adalah pakaian dalam wanita yang wajib dipakai dalam akitivitas sehari-hari untuk menopang payudara. Disamping itu, fungsi bra juga dijadikan sebagai fashion bagi beberapa kalangan. Jenis bra ada yang memiliki kawat dan ada yang tidak. Penggunaan bra yang berkawat memang menjadi pilihan beberapa wanita, karena dapat menyangga payudara lebih kuat. Namun setelah adanya isu mengenai bra berkawat menyebabkan kanker payudara, mengakibatkan sebagian wanita mengalami kegelisahan dan tidak lagi menggunakanya.
Sampai saat ini tidak ada bukti medis bahwa menggunakan bra kawat berisiko terkena kanker payudara. Isu tersebut timbul karena beberapa orang menganggap bahwa kawat penyangga pada bra dapat menekan dan menghambat sistem kelenjar getah bening payudara yang mengakibatkan akumulasi racun di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan kanker pada payudara. Pada faktanya, aliran limfatik dapat mengalir dengan lancar tanpa terhambat kawat pada bra.
Jika bra berkawat menyebabkan kanker payudara, maka populasi penderita kanker payudara akan melonjak tinggi. Pasalnya sebagian wanita baik usia remaja, dewasa bahkan lanjut usia banyak yang menggunakan bra berkawat. Tapi sejauh ini wanita tersebut tidak mengalami keluhan-keluhan pada payudaranya terkecuali pada penggunaan bra yang terlalu ketat.
Dampak Penggunaan Bra yang Ketat
Akan berbeda jika Anda menggunakan bra kawat dengan sangat ketat. Penggunaan bra kawat yang terlalu ketat justru berbahaya dan hal inilah yang bisa meningkatkan risiko kanker walaupun pada dasarnya bra kawat sendiri sangat aman untuk digunakan.
1. Penyumbatan limfatik (getah bening)
Pemakaian bra yang ketat dapat meningkatan risiko penyumbatan limfatik di sekitar payudara yang akan menyebabkan pengumpulan carian di sekitar payudara. Akibatnya terjadi pembengkakan (edema) dan timbullah rasa nyeri.
2. Iritasi kulit
Mengenakan bra yang terlalu ketat bisa membuat kulit di sekitar payudara menjadi iritasi dan disertai keringat yang berlebihan.
3. Gangguan sirkulasi darah di sekitar payudara
Mengenakan payudara yang terlalu ketat dapat menyebabkan penekanan pada pembuluh darah dan saraf di area lengan. Hal ini membuat sirkulasi darah di sekitar payudara akan terhambat.
4. Gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan akibat mengenak bra yang terlalu ketat terjadi karena adanya penekanan tulang, otot iga di daerah dada. Begitu juga pada diafragma yang merupakan bagian tubuh yang berperan dalam sistem pernapasan.
5. Gangguan konstipasi
Gangguan konstipasi karena bra yang terlalu ketat dapat menekan salah satu organ pencernaan.
6. Lipoma
Bra yang terlalu ketat dapat menyebabkan benjolan di kulit seperti lipoma karena bra yang menekan kencang bagian kulit.
7. Nyeri punggung
Pemakaian bra yang ketat menyebabkan daerah bahu tidak dapat menyangga payudara dengan baik sehingga menyebabkan penegangan di daerah leher dan punggung.
Anggapan Bra Berkawat Bisa Menyebabkan Kanker Payudara
Bra kawat pertama kali dipercaya bisa menyebabkan kanker pada tahun 1995. Saat itu sepasang suami istri asal Amerika Serikat (AS), Sidney Ross Singer dan Soma Grismaijer melakukan survei terhadap lima ribu orang wanita. Dari survei tersebut, pasangan ini menyimpulkan bahwa wanita yang menggunakan bra kawat lebih rentan terhadap risiko kanker payudara. Menurut pasangan ini, bra kawat akan menghambat sirkulasi cairan limfa (getah bening). Akibatnya, cairan limfa dan berbagai zat beracun lainnya terjebak di area payudara dan ketiak. Inilah yang diyakini bisa menyebabkan kanker. Pada kenyataannya, cairan limfa tidak akan terhalang oleh kawat bra yang anda pakai.
Para ahli, dokter spesialis kanker, dan peneliti kanker juga menilai bahwa survei ini mengesampingkan faktor risiko kanker yang lain, misalnya obesitas, gen, radiasi dll. Padahal bra kawat tidak ada hubunganya dengan kanker payudara.
Cara Memilih Bra Terbaik untuk Payudara
1. Membentuk postur tubuh
Bila Anda punya masalah postur tubuh yaitu bungkuk, sebaiknya pilih bra berkawat. Bra dengan kawat bisa menopang dada lebih kuat sehingga tubuh Anda tidak akan terlalu condong ke depan untuk menahan beban dari payudara.
2. Kelebihan berat badan atau payudara besar
Bagi wanita yang bertubuh gemuk atau memiliki payudara besar, bra berkawat bisa membantu menjaga supaya payudara tidak tampak kendur atau turun. Akan tetapi, perhatikan jika bra berkawat membuat Anda sesak atau muncul garis merah di sekitar dada sebaiknya segera mengganti ukuran atau jenis bra. Sebaiknya pilih ukuran yang lebih besar atau pakai bra push-up tanpa kawat.
3. Payudara besar sebelah
Payudara asimetris (besar sebelah) adalah hal yang normal dan cukup umum. Agar kedua sisi payudara tetap terlihat seimbang, Anda bisa pakai bra kawat. Ukurannya harus menyesuaikan sisi payudara paling besar. Siluet payudara Anda pun nanti akan mengikuti cup pada bra Anda. Kalau pakai bra biasa, justru bra Anda yang akan mengikuti bentuk payudara yang besar sebelah.
4. Bra olahraga
Ketika berolahraga, sebaiknya pilih bra olahraga khusus tanpa kawat. Bra berkawat bisa membatasi gerakan dan kelenturan tubuh sehingga Anda jadi kurang nyaman berolahraga. Selain itu, bra kawat juga lebih rentan menimbulkan cedera saat Anda banyak bergerak.
Penyebab Kanker Payudara
Kanker payudara bisa muncul karena adanya mutasi gen pada sel-sel di sekitar payudara dan ketiak Anda. Faktor risikonya yang sudah terbukti secara medis antara lain:
1. Keturunan (genetik)
2. Kurang beraktivitas fisik
3. Obesitas
4. Mulai menopause setelah usia 55 tahun
5. Menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun
6. Pernah menjalani terapi radiasi, terutama di bagian dada
7. Pernah menjalani terapi hormon setelah menopause
8. Penggunaan pil KB dan suntik selama lebih dari 3 tahun.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.