×

Pria Juga Bisa Mengalami Pembesaran Payudara Seperti Wanita/Ginekomastia

Bagikan Artikel :

Pria Juga Bisa Mengalami Pembesaran Payudara Seperti Wanita

Pembesaran payudara pada wanita disebabkan karena jumlah hormon estrogen yang cukup tinggi. Namun pembesaran payudara juga bisa dialami oleh pria yang hormon estrogenya melonjak tinggi dibanding hormon testosteron. Hal ini disebut dengan istilah ginekomastia. Tentunya, kondisi ini akan menyebabkan kaum pria depresi karena tidak bisa disembunyikan dan akan menganggu kehidupan serta penampilan mereka.

Pembesaran Payudara pada Pria Bisa Terjadi Saat :

1. Bayi

Bayi laki-laki yang baru dilahirkan bisa langsung memiliki payudara besar. Hal ini disebabkan oleh adanya efek estrogen dari ibunya. Namun, umumnya, jaringan payudara yang bengkak akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu dua sampai tiga minggu setelah kelahiran. Tapi bisa juga payudara akan terus membengkak dan harus mendapatkan perawatan.

2. Praremaja

Biasanya, ginekomastia terjadi akibat adanya tumor yang memproduksi estrogen. Hal ini menyebabkan timbulnya tunas pada payudara yang dapat bertahan hingga dua tahun. Namun, hal ini cenderung akan sembuh dengan sendirinya.

3. Remaja

Pada kaum remaja, ginekomastia terjadi akibat adanya perubahan hormon pubertas, biasanya selama awal hingga pertengahan dari masa pubertas. Namun, hal ini biasanya akan pulih dengan sendirinya, kurang lebih enam bulan hingga dua tahun.

4. Usia Lanjut

Prevalensi puncak dari ginekomastia adalah pada usia 50 tahun dan 80 tahun. Setidaknya satu dari empat pria dapat mengalami ginekomastia selama waktu itu. Biasanya, hal ini muncul akibat beberapa kondisi, seperti kanker hati atau paru-paru, sirosis hati, tiroid yang terlalu aktif, masalah hormon, seperti kanker dari kelenjar pituitary, kelenjar adrenal, atau testis.

Gejala Ginekomastia

• Payudara terasa nyeri

• Payudara membengkak, khususnya pada bagian jaringan kelenjar. Hal ini menyebabkan ukuran payudara menjadi lebih besar

• Muncul tunas pada payudara

• Payudara mengeluarkan cairan

Penyebab Ginekomastia

Ginekomastia terjadi akibat jumlah hormon testosteron lebih rendah dibandingkan dengan hormon estrogen. Ada beberapa hal yang dianggap dapat menganggu keseimbangan hormon pria dan memicu terjadinya ginekomastia, seperti:

1. Perubahan hormon alami

Hormon testosteron dan hormon estrogen berfungsi untuk mengontrol perkembangan sekaligus memelihara karakteristik dan sifat dari pria maupun wanita. Misalnya, testosteron yang dimiliki pria akan mengontrol massa otot dan menumbuhkan rambut di tubuh. Sedangkan, estrogen yang dimiliki oleh wanita akan mengontrol pertumbuhan payudara. Banyak orang yang menganggap bahwa hormon estrogen hanya dimiliki oleh perempuan. Hal itu salah. Ternyata, tubuh pria juga memproduksi jenis hormon itu, walaupun hanya dalam jumlah yang kecil. Namun, kadar hormon estrogen pada pria juga dapat terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan kadar hormon testosteron. Hal inilah yang menyebabkan ginekomastia.

2. Obat-obatan

Sejumlah jenis obat dapat menyebabkan ginekomastia, seperti:

• Anti-androgen, seperti flutamide, finasteride (Proscar) dan spironolactone (Aldactone). Jenis obat tersebut biasanya digunakan untuk mengobati pembesaran prostat atau kanker dan beberapa kondisi lainnya. Namun, obat-obatan ini dapat memicu terjadinya ginekomastia.

• Obat AIDS. Pria yang positif mengalami HIV pasti akan melakukan pengobatan seperti terapi antiretroviral (ART). Pengobatan itu memang dapat menyembuhkan penyakit HIV yang Anda alami. Namun, hal itu juga dapat menyebabkan payudara pria mengalami pembengkakan (ginekomastia).

• Obat anti kecemasan, seperti diazepam (Valium)

• Obat antibiotik

•Obat steroid anabolik atau androgen yang digunakan untuk meningkatkan kinerja atletik dll.

3. Narkoba dan alkohol

Related Posts :

    Alkohol dan beberapa jenis narkoba (amfetamin, ganja, heroin, metadon) dapat menyebabkan ginekomastia.

    4. Kondisi kesehatan

    Ada beberapa penyakit yang memiliki dampak pada kondisi kesehatan Anda di mana hal itu akan mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, seperti:

    • Hipogonadisme.

    • Hipertiroidisme

    • Tumor

    • Gagal ginjal.

    • Gagal hati dan sirosis

    Pengobatan Ginekomastia

    Dokter pasti akan memastikan terlebih dahulu mengenai kondisi pembengkakan payudara yang Anda alami, apakah benar-benar ginekomastia atau mengarah pada kondisi lain. Sebab, banyak kondisi lain yang juga menimbulkan gejala yang sama, seperti adanya jaringan lemak pada payudara, penyakit kanker payudara, dan mastitis. Untuk itu, dokter pertama-tama akan mengajukan pertanyaan tentang sejarah medis, kondisi kesehatan dalam keluarga Anda, dan jenis obat yang Anda gunakan. Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mengevaluasi jaringan pada payudara, perut, dan alat kelamin Anda.

    Bila dokter telah menemukan dan memastikan bahwa Anda mengalami ginekomastia, dokter akan melakukan tes lanjutan guna menentukan penyebab dari ginekomastia yang Anda alami, seperti dengan melakukan tes darah, mammogram, rontgen dada, computerized tomography (CT) scan, magnetic resonance imaging (MRI) scan, dan ultrasound testis. Namun, jika hasil yang didapatkan belum mengetahui penyebab ginekomastia secara pasti, dokter akan melakukan biopsi jaringan, yaitu dengan mengambil sampel dari jaringan payudara Anda untuk diperiksa di laboratorium.

    Setelah pemeriksaan selesai dilakukan dan Anda positif mengalami ginekomastia, dokter akan melihat apakah kondisi Anda masih pada tahap awal ataukah sudah parah. Jika masih ringan, dokter biasanya tidak memberikan obat, hanya menyuruh Anda untuk melakukan pemeriksaan secara berkala untuk melihat apakah pembengkakan pada payudara Anda menyusut dengan sendirinya atau tidak. Namun, jika payudara Anda terus membengkak (lebih dari dua tahun) dan kondisi Anda sudah parah, dokter pasti langsung memberikan pilihan pengobatan berupa obat-obatan dan operasi.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : August 4, 2018

    Pertanyaan Pengunjung :

    Program Hamil

  • Oleh : Fajar
  • 7 tahun, 6 bulan yang lalu

    Saya sudah menikah kira kira 5 bulanan. Saat ini saya sedang melakukan program hamil. Saya dan suami berharap segera memiliki keturunan. Namun sayang, suami saya merupakan perokok aktif dan sangat susah untuk berhenti merokok. Yang saya mau tanyakan apakah program hamil saya akan terjadi meski sang suami merupakan perokok aktif?

    bayi usia 2 bulan sudah 4 hari tidak mau pup

  • Oleh : samanthau51
  • 7 tahun, 1 bulan yang lalu

    bu bidan tolong saya, bagaimana caranya agar bayi saya mau pup? Sudah 4 hari ini dia tidak pup, apa yang salah? bagaimana baiknya?

    Infertilitas sekunder

  • Oleh : Aisyah Putri Setiawan
  • 6 tahun yang lalu

    Hallo bu bidan.. usia saya 35 thn dan sudah memiliki anak berusia 10 tahun yang lahir di tahun 2006, pada tahun 2008 saya hamil kembali tapi janin tidak berkembang dan harus kuret. Setelah kuret saya langsung pakai KB spiral selma 6 tahun. Dan sudah 2 tahun berjalan saya sudah lepas KB nya. Pertanyaan saya bu bidan, apakah saya termasuk kategori infertilitas sekunder karna sampai saat ini kehamilan belum terjadi kembali bu bidan. Terima kasih

    Gelembung/kantong

  • Oleh : Dewi Gita
  • 3 tahun, 7 bulan yang lalu

    Dok, knpa di vagina saya kalau lubangnya di buka trlihat ada seperti gelembung yg isi cairan dok?

  • Oleh : Dewi Gita
  • Mr.p

  • Oleh : Sandro Tobing
  • 3 tahun, 11 bulan yang lalu

    Assalamu’allaikum kak mau tanya makanan apa saja yang bisa meningkatkan Hormon dan bisa membuat ukuran mr p bertambah?

  • Oleh : Sandro Tobing
  • Tanya Bidan