Adanya pengeluaran pada puting susu tidak selamanya dialami oleh ibu menyusui atau ibu hamil saja lho. Ternyata bisa dialami di seluruh kalangan usia termasuk bayi baru lahir dan pria. Pengeluaran cairan pada puting susu ini disebut dengan galaktorea. Galaktorea adalah kondisi yang terjadi akibat terlalu banyak prolaktin (hormon yang bertanggung jawab terhadap produksi air susu/laktasi). Prolaktin diproduksi oleh kelenjar pituitari, kelenjar yang berukuran sebesar kelereng yang berada di dasar otak dan bertugas mengeluarkan serta mengatur sejumlah hormon. Biasanya kondisi ini dapat mengeluarkan cairan bila disentuh atau dengan rangsangan.
Galaktorea bukanlah sesuatu yang membahayakan. Namun Anda perlu mengunjungi dokter untuk dilakukan evaluasi. Akan tetapi, jika cairan yang keluar disertai darah, benjolan di payudara, kerutan dan memar di kulit payudara maka bisa jadi itu karena suatu tanda dari kanker payudara.
Faktor Penyebab Galaktorea
1. Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat antidepresan, antipsikotik, dan obat darah tinggi.
2. Penggunaan kokain, mariyuana, dan opioid.
3. Konsumsi pil KB.
4. Tumor pituitari non-kanker (prolaktinoma) atau gangguan kelenjari pituitari lainnya.
5. Tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).
6. Gangguan ginjal kronik.
7. Stimulasi payudara yang berlebihan, yang dikaitkan dengan aktivitas seksual tertentu, atau gesekan dengan pakaian yang terlalu lama.
8. Kerusakan saraf di dinding dada karena operasi dada, terbakar, atau trauma dada lainnya.
9. Operasi pada sumsum tulang belakang, adanya kerusakan atau tumor pada sumsum tulang belakang.
Gejala Galaktorea
a. Keluarnya cairan berwarna putih, kuning atau hijau secara berkesinambungan atau berselang.
b. Kebocoran ASI terjadi secara spontan atau secara manual (bisa satu atau kedua payudara).
c. Siklus haid tidak teratur
d. Timbul sakit kepala
e. Gangguan penglihatan
Klasifikasi Galaktorea
a. Galaktorea idiopatik
Kondisi ini menandakan bahwa jaringan payudara Anda sensitif terhadap hormon prolaktin. Saat jaringan payudara meningkat sensitivitasnya terhadap prolaktin, hal inilah yang kemudian memicu galaktorea.
b. Galaktorea pada laki-laki
Pada laki-laki, galaktorea dapat dikaitkan dengan kekurangan testosteron (hipogonadisme pria) dan biasanya mereka mengalami pembesaran payudara (ginekomastia). Disfungsi ereksi dan kurangnya keinginan seksual juga dapat dikaitkan dengan kondisi defisiensi testosteron.
c. Galaktorea pada bayi
Galaktorea bisa terjadi pada bayi yang baru lahir. Kadar estrogen yang tinggi pada ibu akan melintasi pembuluh darah plasenta ke dalam aliran darah bayi. Sehingga bayi akan mengalami kenaikan hormon prolaktin, yaitu hormon yang bertanggung jawab pada produksi susu saat bayi dilahirkan. Hal ini dapat menyebabkan pembesaran kelenjar payudara bayi, dan juga dikaitkan dengan pengeluaran ASI pada bayi.
Pengobatan Galaktorea
Pengobatan galaktorea akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Kadang dokter tidak dapat menentukan penyebab pasti dari galaktorea. Biasanya, dokter akan merekomendasikan untuk menjalani terapi untuk memblok efek prolaktin atau menurunkan kadar prolaktin dalam tubuh. Menurunkan kadar prolaktin di dalam tubuh akan mengurangi kondisi galaktorea. Tapi apabila galaktorea disebababkan oleh faktor lain seperti :
1. Penggunaan obat, maka dokter akan menyarankan penghentian obat atau penggantian dosis obat tertentu.
2. Hipotiroidisme, maka dokter akan meresepkan obat levotiroksin untuk mendapatkan kadar tiroid yang cukup pada tubuh (terapi pengganti hormon tiroid)
3. Jika penyebab adalah tumor pituitari (prolaktinoma), maka penggunaan obat untuk mengatasi tumor, atau operasi pengangkatan tumor dapat menjadi solusi.
Hal-hal Yang Perlu Dihindari Jika Mengalami Galaktorea
1. Jangan menyentuh puting selama aktivitas seksual
2. Hindari juga memijat, memencet atau dengan sengaja mengeluarkan semua cairan dari puting. Dikhawatirkan hal ini bisa membuat bakteri masuk ke kelenjar susu, yang kemudian menyebabkan mastitis. Mastitis adalah kondisi di mana bakteri masuk ke dalam payudara melalui kulit (puting) yang pecah atau melalui saluran susu di puting.
3. Hindari mengoleskan salep ke area puting tanpa resep dokter
4. Kenakan pakaian yang meminimalkan gesekan antara kain dan puting payudara
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.