Pria yang berkumis memang menarik, tapi bagaimana apabila wanita yang berkumis? Ternyata terdapat 1 diantara 20 wanita yang mengalami tumbuhnya kumis lho. Kondisi ini disebut dengan hirsutisme. Hirsutisme adalah gejala munculnya rambut pada bagian tubuh perempuan yang biasanya tidak ditumbuhi rambut seperti di bawah dagu atau di atas bibir. Hirsutisme bukanlah merupakan penyakit namun gejala (symptom) saja. Kemungkinan ada kelainan medis lainnya, apalagi jika hal ini muncul setelah pubertas.
Hirsutisme cenderung diturunkan dalam keluarga. Oleh karena itu, wanita berkumis biasanya memiliki kakak, saudara perempuan, atau ibu yang juga berkumis. Selain itu, biasanya wanita berkumis mengalami menstruasi tidak teratur, jerawat, suara yang lebih dalam, dan kulit berminyak.
Penyebab Wanita Berkumis
1. Hormon androgen yang tinggi dalam tubuh wanita saat pubertas. Hormon androgen ini merupakan hormon pemicu tumbuhnya bulu-bulu pada tubuh. Produksi hormon androgen pada wanita dan pria juga berbeda yakni 1:10. Kalau di tubuh wanita, hormon ini fungsinya buat pembentukan estrogen yang bakal menghambat pengeroposan tulang.
2. Wanita berkumis pada usia yang lebih muda dapat disebabkan sindrom ovarium polikistik/polycystic ovary syndrome (PCOS). Kondisi ini juga menyebabkan kista rahim dan menstruasi tidak teratur. Gejala yang dapat dirasakan antara lain adalah sakit kepala, kelelahan, perubahan mood, infertilitas, nyeri panggul, gangguan tidur.
3. Hiperplasia adrenal kongenital, yaitu gangguan genetis pada kelenjar adrenal. Gangguan adrenal lain yang mungkin terjadi adalah tumor dan kanker adrenal.
4. Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang menyebabkan pembengkakan pada leher dan wajah, serta pertambahan berat badan secara tiba-tiba.
5. Konsumsi obat-obatan seperti steroid anabolik yang digunakan untuk meningkatkan performa atletik atau pun membentuk otot. Penggunaan obat-obatan golongan dalam jangka panjang juga dapat menjadi faktor pemicu munculnya sindrom Cushing.
Cara Menghilangkan Kumis Pada Wanita
a) Penghilangan kumis dengan laser. Metode ini dapat menimbulkan efek samping berupa kemerahan pada kulit, dan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau terang. Efek menghilangkan kumis pada laser tidak bersifat menetap.
b) Mencabut kumis, waxing, atau pun cukur. Perlu diingat, mencukur terlalu sering atau mencabut bulu rambut dapat menimbulkan folikulitis, yaitu peradangan atau infeksi di lubang tempat tumbuhnya rambut pada kulit.
c) Pil KB jenis tablet co-cyprindiol untuk mencegah pertumbuhan kumis. Obat-obatan ini biasanya dikonsumsi hingga enam bulan. Efek samping yang mungkin ditimbulkan adalah sakit perut, sakit kepala, mual, dan pusing.
d) Obat anti-androgen untuk menghalangi androgen melekatkan reseptor ke tubuh. Obat ini biasanya baru diberikan jika pil KB tidak mendatangkan efek. Obat anti-androgen yang biasa digunakan sebagai penanganan hirsutisme adalah spinorolactone. Obat ini juga dipakai sebagai obat diuretik. Wanita hamil tidak dianjurkan mengonsumsi obat ini karena dapat menimbulkan cacat pada janin.
e) Krim topikal seperti Eflornithine yang dioleskan langsung di atas bibir untuk memperlambat pertumbuhan kumis. Krim ini biasanya dapat digunakan bersamaan dengan terapi laser.
f) Menjaga berat badan agar tidak berlebihan dapat mengurangi kadar hormon pria (androgen), sehingga kumis tidak tumbuh.
g) Krim yang disebut depilatories dapat dioleskan, dibiarkan sebentar untuk kemudian dihapus bersamaan dengan rontoknya kumis. Namun hati-hati, karena krim ini dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.
Mitos Yang Keliru Mengenai Wanita Berkumis
Anggapan bahwa wanita berkumis tipis memilki libido yang tinggi (gairah seks yang tinggi) itu ternyata tidak ada kaitannya, neskipun pertumbuhan kumis berkaitan dengan hormon testoteron namun pengaruhnya sangat kecil jika dikaitkan dengan gairah seksual wanita.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.