Pada masa menaupose, aktifitas seksual menjadi sedikit terganggu karena beberapa keluhan seperti vagina kering, hilangnya gairah seksual, sulit untuk mencapai orgasme, dan kemampuan memberikan rangsangan yang menurun.
Menjelang menopause, bagian organ reproduksi wanita yaitu ovarium mulai mengalami penurunan fungsi. Kondisi ini berakibat pada berkurangnya jumlah sel telur dan hormon kewanitaan, seperti estrogen, yang diproduksi oleh ovarium. Fungsi hormon kewanitaan juga berkaitan dengan bentuk tubuh, payudara, rambut tubuh, kekuatan tulang, siklus menstruasi, dan kehamilan.
Inilah sebabnya beberapa wanita pada rentang usia 30–55 tahun mulai mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan penurunan fungsi di atas, salah satunya adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Gejala lain yang umumnya dialami, antara lain dinding vagina mengering, berkurangnya massa atau kepadatan payudara, penambahan berat badan, rambut menipis, gangguan tidur, perubahan suasana hati, dan sensasi panas yang muncul tiba-tiba (hot flashes).
Berkurangnya jumlah estrogen memengaruhi penurunan aliran darah yang mengalir ke vagina dan menjadi penyebab penurunan cairan pelumas yang diproduksi oleh vagina, sehingga vagina menjadi kering. Kondisi ini yang membuat wanita menopause merasa sakit atau berisiko mengalami perdarahan ketika berhubungan seks. Perubahan suasana hati adalah gejala lain yang bisa memicu Anda menjadi tidak mudah terangsang oleh sentuhan atau belaian, sehingga kehilangan gairah untuk berhubungan seks.
Keluhan menopause bukan menjadi penghalang untuk melakukan aktifitas seksual. Nyeri senggama akan semakin buruk jika hubungan seks jarang dilakukan. Menurut seorang ginekolog, aliran darah ke vagina akan berkurang setelah menopause, oleh karena itu melakukan hubungan intim adalah cara terbaik agar Anda tetap sehat. Melakukan hubungan seks secara rutin akan merangsang aliran darah ke vagina dan kehidupan seksualitas wanita dapat selalu terjaga.
Selain berhubungan seks, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga gairah seksual wanita menopause dan meningkatkan intimasi Anda dengan pasangan. Kegiatan foreplay, seperti pijatan sensual, teknik relaksasi dan memilihlah posisi seks yang memungkinkan Anda mengendalikan penetrasi yang dalam.
Perubahan Fisik pada Menopause
i. Setiap wanita akan mengalami siklus haid yang tidak teratur, dapat menjadi lebih panjang atau lebih pendek sampai akhirnya berhenti. Terdapat perdarahan yang datangnya tidak teratur dalam rentang beberapa bulan kemudian berhenti sama sekali.
ii. Gejolak Rasa Panas (hot flushes) Terdapat sekitar 40% wanita mengeluh bahwa siklus haidnya tidak teratur. Keadaan ini meningkat sampai 60% pada waktu 1- 2 tahun menjelang haid berhenti total atau menopause. Rasa panas ini sering disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat.
iii. Kekeringan Vagina Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, liang senggama kering sehingga menimbulkan nyeri pada saat senggama, menahan kencing terutama pada saat batuk, bersin, tertawa dan orgasme.
iv. Menurunnya gairah seks Wanita disebabkan karena kurangnya hormon estrogen dan menipisnya jaringan vagina.
v. Perasaan mudah tersinggung dan gelisah. Hal ini biasa terjadi karena pada saat menopause sering kali muncul perasaan ingin kembali muda, merasakan berbagai sensasi kehidupan sehingga mudah sekali tersinggung dalam berkomunikasi
vi. Depresi dengan sakit kepala/migraine. Kualitas tubuh yang menurun pada faktor menopause ini menyebabkan mudah sakit kepala.
vii. Kurang percaya diri/dispareunia
viii. Susah tidur bisa disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen
ix. Mudah lelah dan kurang tenaga
x. Napas pendek
Cara Mengatasi Keluhan pada saat Menopause
1) Olah Raga (exercising)
Tetap berusaha agar hidup aktif akan menekan gejala insomnia, memperlambat osteoporosis, meningkatkan gairah seksual, mengencangkan otot vagina dan mengurangi resiko penyakit jantung, dan juga mencegah “hot flashes”.
2) Mengkonsumsi Kalsium
Perempuan, terutama menjelang usia-usia menopause, sebaiknya mengkonsumsi kalsium sebanyak 1000-1500 gram seharinya. Sebagian besar dapat diperoleh dari makanan, seperti susu, yoghurt, beberapa jenis sayuran (antara lain brokoli). Kalau jumlah kalsium dari makanan kurang mencukupi, dapat juga memakan tablet kalsium.
3) Menghabiskan waktu bersama keluarga mampu mengatasi keluhan saat manopause. Hati yang gelisah karna mulai merasa orang disekitarnya sibuk, serta usia sebaya nya berkurang. Keluarga dianjurkan untuk slalu menemani dalam kondisi seperti ini.
4) Konsumsi buah-buahan dan sayuran.
Buah-buahan dan sayuran selalu berada pada tempat yang tinggi dalam piramida makanan. Selain itu, buah-buahan dan sayuran mampu mampu memperbaiki jaringan yang rusak.
5) Mengkonsumsi makanan yang mengandung hormon estrogen
Berkurangnya hormon estrogen dalam tubuh mengakibatkan keluhan-keluhan menopause berulang. Hal ini bisa di cegah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung estrogen salah satunya tahu, tempe, kedelai, yogurt, buncis, kacang panjang, kurma dll.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.