Menyusui sangat penting untuk tumbuh kembang bayi dan anak, baik untuk kesehatan ibu dan ekonomis bagi keluarga. Meskipun ASI sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi tetapi banyak sebagian ibu–ibu yang tidak memberikan ASI pada bayi mereka. Salah satu alasan ibu tidak memberikan ASI pada bayinya karena sering mengalami puting lecet.
Puting lecet adalah masalah menyusui di mana puting mengalami cedera karena lecet, kadang kulitnya sampai terkelupas atau luka berdarah dan merupakan faktor penghalang ibu memberikan ASI bagi bayinya.
Kerusakan pada puting mungkin terjadi karena trauma pada puting akibat cara menyusui yang salah. Selain itu, perawatan payudara yang tidak benar juga dapat menyebabkan kerusakan pada daerah puting susu. Ketidaknyamanan baik untuk ibu maupun bayi akibat cracked nipple (puting lecet), menjadi salah satu penyebab ibu memilih untuk berhenti menyusui bayinya dan mengganti susu dengan susu formula. Padahal, pemerintah sudah memprogramkan ASI eksklusif selama 6 bulan. Dalam periode ASI eksklusif, sebaiknya bayi hanya mendapat nutrisi dari ASI, tanpa susu tambahan dan makanan pendamping.
Penyebab Puting Susu Lecet
Terjadinya puting lecet pada ibu menyusui umumnya disebabkan oleh posisi dan pelekatan bayi yang tidak tepat saat menyusu, atau bayi tidak mengisap dengan baik. Meskipun demikian, bayi dapat belajar untuk mengisap payudara dengan baik ketika ia melekat dengan tepat saat menyusu (mereka akan belajar dengan sendirinya). Jadi, proses mengisap yang bermasalah seringkali disebabkan oleh pelekatan yang kurang baik.
Infeksi jamur yang terjadi di puting (disebabkan oleh Candida Albicans) dapat pula menyebabkan puting lecet. Iritasi pada saluran darah di puting yang diakibatkan pelekatan yang kurang baik dan/atau infeksi jamur, juga dapat menyebabkan puting lecet . Rasa sakit yang disebabkan oleh pelekatan yang kurang baik dan proses mengisap yang tidak efektif akan terasa paling sakit saat bayi melekat ke payudara dan biasanya akan berkurang seiring bayi menyusu.
Namun jika lecetnya cukup parah, rasa sakit dapat berlangsung terus selama proses menyusu akibat pelekatan kurang baik/mengisap tidak efektif. Rasa sakit akibat infeksi jamur biasanya akan berlangsung terus selama proses menyusui dan bahkan setelahnya. Rasa sakit akibat infeksi jamur seringkali digambarkan seperti rasa terbakar. Jika rasa sakit pada puting terjadi padahal sebelumnya tidak pernah merasakannya, maka rasa sakit tersebut mungkin disebabkan oleh infeksi Candida, meskipun infeksi tersebut dapat pula merupakan lanjutan dari penyebab lain sakit pada puting. Retak pada puting dapat terjadi karena infeksi jamur. Kondisi dermatologis (kulit) dapat pula menyebabkan sakit pada puting.
Cara Menyusui dengan Benar agar Puting Tidak Lecet
1. Jangan jauhkan badan bayi dari ibu. Perut atau dada bayi harus menempel pada perut atau dada ibu. Posisi demikian disebut chest to chest.
2. Posisikan muka bayi menghadap ke payudara. Usahakan leher bayi jangan terputar atau menghadap depan. Posisi ini disebut chin to breast, di mana dagu bayi harus menempel benar ke daerah payudara ibu.
3. Hadapkan seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu. Usahakan telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan dan leher bayi
4. Sangga tubuh bayi dengan baik. Jangan hanya menyangga leher dan kepala saja, sanggalah seluruh punggung bayi untuk meningkatkan kenyamanan saat menyusui.
5. Kontak mata antara ibu dan bayi dapat meningkatkan ikatan batin yang kuat di antara keduanya. Hal ini perlu dilakukaan saat menyusui si kecil
6. Posisikan kepala bayi dengan benar. Kepala bayi harus terletak di lengan ibu, bukan di siku ibu.
Cara Mengatasi Puting Lecet
1. Sebaiknya puting dibiarkan terbuka/diangin-anginkan sesering mungkin, kecuali jika terjadi vasospasm.
2. Hindari penggunaan sabun di bagian puting.
3. Agar sirkulasi udara berjalan dengan baik, gunakan bra katun.
4. Guna menjaga kebersihannya, ganti bantalan payudara atau breast pad setiap setelah menyusui.
5. Setelah selesai menyusui, peras keluar sekitar dua tetes ASI. Kemudian, gosokan ke sekitar kulit puting dengan lembut sebagai antiseptik.
6. Biarkan puting benar-benar kering sebelum kembali berpakaian.
7. Jika kulit di sekitar puting berdarah atau tampak retak. Gunakan salep sedikit-sedikit hanya pada bagian kulit yang tampak retak guna menghindari terbentuknya koreng.
Cara Membantu Pemulihan Puting Lecet
1. Istirahat menyusui selama 2-3 hari. Selama masa pemulihan, kompres payudara menggunakan handuk hangat dan handuk dingin secara bergantian. Hal ini bertujuan menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan.
2. Memberi salep khusus untuk puting yang lecet dan terluka.
3. Konsumsi buah segar dan sayuran hijau lebih banyak dari biasanya, dapat membantu penyembuhan puting yang sakit. Selain itu istirahat yang cukup dan rileks juga dapat mempercepat penyembuhan puting luka.
4. Melakukan pijat khusus untuk melancarkan ASI yang tersumbat penyebab payudara sakit. Minta pasangan untuk membantu pijatan ini. Lakukan dengan memijat punggung bagian belakang, atau bisa juga pijat mandiri dengan memijat payudara ke arah depan dari samping ketiak menuju ke arah puting.
5. Jika puting luka dan berdarah, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dan dibuang. ASI yang tidak dikeluarkan selama beristirahat sementara dari menyusui, dapat memperparah kondisi puting yang sedang sakit.
6. Jika nyeri dan sakit berlangsung, segera hubungi dokter. Untuk pemeriksaan lebih lanjut biasanya dokter akan memberikan antibiotik dan pereda nyeri yang bertujuan untuk mencegah infeksi yang berkepanjangan.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.