Bagi ibu menyusui pasti ingin memproduksi ASI yang cukup sehingga kebutuhan nutrisi bayi bisa terpenuhi. Tapi adakalanya produksi ASI berkurang sehingga menjadi masalah paling sering dihadapi ibu menyusui. Banyak ibu yang tidak mengetahui cara memperbanyak ASI secara alami, sehingga suplemen menjadi pilihan utama. Padahal, tubuh wanita secara alami dapat memproduksi ASI untuk mencukupi kebutuhan bayinya.
Cara Memperbanyak ASI
1. Membersihkan puting dan melakukan pijatan payudara
Hal ini adalah cara utama agar ASI yang diproduksi mencukupi kebutuhan bayi. Hal ini akan lebih efektif apabila dilakukan sejak trimester ke-3, mulailah membersihkan puting susu agar jalan keluar ASI lancar. Caranya, bersihkan dengan baby oil sebelum mandi. Lakukan sambil memilin-milin puting terutama pada lipatan-lipatan di ujung puting. Lakukan hal ini 2 kali dalam seminggu.
2. Lakukan pijat oksitosin
Pijat punggung atau juga dikenal dengan pijat oksitosin merupakan pijatan yang dilakukan di daerah sepanjang tulang belakang sebagai upaya untuk memperlancar pengeluaran ASI. Pijatan ini mampu memicu pengeluaran oksitosin, di mana oksitosin merupakan hormon yang diperlukan untuk mengeluarkan ASI. Sehingga, pijatan ini juga dikenal dengan nama pijat oksitosin.
2. Menyusui setiap 2-3 jam
Menyusui setiap 2-3 jam, adalah cara terbaik memperbanyak ASI. Bayi yang baru lahir membutuhkan susu setiap 2-3 jam, tanpa peduli siang atau malam hari. Produksi ASI pada tubuh wanita mengikuti prinsip supply dan demand, artinya tubuh memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Jadi, bila kita rutin menyusui setiap 2-3 jam sampai bayi kenyang, payudara akan mengirim perintah ke otak untuk memproduksi ASI sebanyak kebutuhan tersebut. Produksi ASI akan bertambah dalam waktu 3-7 hari sesuai intruksi tersebut. Tapi bila kita tidak konsisten dan jarang menyusui, produksi ASI pun akan berkurang.
3. Memompa ASI
Memompa ASI harus setelah menyusui, bukan sebelum menyusui. Memompa adalah salah satu cara memperbanyak ASI dengan memberikan rangsangan dan simulasi pada payudara.
4. Lakukan teknik menyusui yang baik dan benar
Untuk ibu baru, mungkin ketrampilan menyusui belum cukup memadai. Kesalahan posisi menyusui dapat menyebabkan proses menyusui tidak efektif sehingga ASI tidak keluar dengan lancar. Selain produksi ASI yang kurang mencukupi, teknik menyusui yang tidak benar akan membuat puting menjadi lecet.
5. Skin to skin contact
Skin to skin contact selain menjadi bounding attachment, bayi yang disusui dalam keadaan terlanjang mendapatkan kontak langsung ke kulit dada kita. Hal ini adalah salah satu cara memperbanyak ASI yang keluar. Kedekatan emosi yang kita miliki dengan bayi, akan memerintahkan otak untuk memproduksi ASI lebih banyak. Beberapa negara yang mendukung program ibu menyusui menganjurkan skin to skin contact sebagai salah satu cara menyusui yang baik.
6. Kompres payudara
Bila payudara terasa keras, bayi tidak dapat mengisapnya. Bila bayi kesulitan untuk menghisap ASI, maka produksi ASI akan berkurang. Oleh karea itu kompreslah dengan handuk hangat beberapa menit, maka payudara akan melunak dan ASI dapat keluar lebih lancar.
7. Makanan yang memperbanyak ASI
Beberapa makanan terbukti memperbanyak ASI. Yang umum digunakan adalah pepaya, daun katuk, havermouth, wortel, bayam adalah beberapa contoh makanan yang baik untuk ibu menyusui.
8. Memilih KB yang tepat untuk ibu menyusui
Pil mini adalah pil KB yang paling tepat untuk ibu menyusui, karena tidak mempengaruhi hormon yang diperlukan untuk memproduksi ASI. Pilihan lainnya adalah berbagai cara KB yang tidak menyangkut hormon, misalnya kondom, IUD, diafragma dll. Tapi sebetulnya bagi ibu yang menyusui ekslusif tanpa bantuan susu formula bisa menunda kehamilan dengan MAL. MAL ini adalah metode amenorea laktasi yang dijadikan sebagai metode kontrasepsi alami tanpa alat. Cara kerja dari MAL adalah menunda atau menekan terjadinya ovulasi. Tapi MAL ini akan efektif sampai 6 bulan. Ketika bayi sudah di berikan makan dan bahkan di bantu dengan susu formula maka MAL sudah tidak bisa digunakan.
9. Minum air putih yang banyak
Minumlah 10-12 gelas air putih sehari, karena tubuh membutuhkan cairan untuk memproduksi ASI.
Penyebab ASI Kurang Lancar
1. Alat kontrasepsi
KB yang mangandung hormon estrogen seperti pil kombinasi dan suntikan sebulan sekali atau KB 1 bulan.
2. Dehidrasi
Menyusui akan membuat cairan dalam tubuh berkurang. Oleh sebab itu Anda memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama masa menyusui untuk menghindari dehidrasi. Selain dapat mengganggu kesehatan dan metabolisme tubuh, kekurangan cairan atau dehidrasi juga bisa menurunkan produksi ASI.
3. Kelelahan
Adanya kelahiran seorang anak akan membuat Anda menyesuaikan diri terhadap beberapa aktifitas. Situasi ini bisa saja menyebabkan Anda merasa kelelahan atau stres. Jika tak segera diatasi, hal ini bisa memengaruhi produksi ASI. Mintalah bantuan suami atau kerabat terdekat mendampingi Anda pada masa-masa awal setelah melahirkan untuk mengurangi risiko kelelahan.
4. Diet
Setelah melahirkan tentu Anda ingin mengembalikan bentuk badan seperti semula seperti sebelum hamil. Banyak wanita yang kemudian langsung memilih untuk menjalani diet. Membatasi asupan selama masa menyusui bisa membuat produksi ASI berkurang. Bisa saja metode diet yang Anda pilih malah menghindari bahan makanan yang sebenarnya bisa membantu melancarkan produksi ASI.
Selain langkah-langkah di atas, untuk memperbanyak produksi ASI bisa juga dengan mengonsumsi HABBAZA lho. HABBAZA ini ampuh mengatasi keluhan ASI yang sedikit. Jadi kalau ASI sedikit jangan langsung beralih ke susu formula ya, minum HABBAZA aja setiap hari. Perlu diketahui, walau bagaimanapun ASI adalah makanan terbaik untuk buah hati.
Untuk konsultasi dan pemesanan bisa klik tombol WhatsApp di bawah ini.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.