
Bagi sebagian besar warga Indonesia, kulit putih bersih adalah suatu dambaan. Menurutnya wanita yang memiliki wara kulit yang putih akan terlihat cantic dan menarik. Tidak jarang wanita melakukan berbagai perawatan tubuh agar warna kulit menjadi putih. . Misalnya, dengan scrubbing, maskeran, mengaplikasikan serum, losion, dan lain-lain.
Tapi berbeda dengan ibu yang sibuk mengurus bayi. Tentu akan tidak sempat mengurus kulit. Alhasil, terpikirlah untuk melakukan suntik putih, meski belum mengetahui efek suntik putih bagi ibu menyusui.
Apa Itu Suntik Putih?
Suntik putih merupakan perawatan yang bertujuan untuk membuat kulit terlihat lebih cerah dengan menyuntikkan vitamin C, glutathione, serta kolagen ke pembuluh darah. Lokasi spesifik dari penyuntikan, yaitu punggung tangan atau lipatan lengan. Glutathione termasuk antioksidan. Senyawa tersebut sebenarnya diproduksi sendiri oleh tubuh. Sayangnya, seiring bertambahnya usia, jumlah glutathione yang diproduksi menurun.
Jika jumlahnya sedikit, dia akan kesulitan menghambat melanin. Semakin banyak melanin di tubuh, kulit pun akan terlihat gelap. Kolagen juga diproduksi secara alami oleh tubuh. Sama seperti glutathione, jumlah yang diproduksi akan terus berkurang seiring bertambahnya usia. Kalau sudah begitu, kulit perlahan akan mengendur dan muncul kerutan serta garis-garis halus.
Kombinasi antara vitamin C, glutathione, dan kolagen akan bekerja sama melindungi kulit dari efek kerusakan serta penuaan dini yang dihasilkan radiasi sinar matahari (UV). Jaringan kulit pun disinyalir akan menjadi terlihat lebih kencang dan cerah.
Perlu diingat juga bahwa treatment suntikan ini hanya bisa mengembalikan rona dan mencerahkan warna kulit seperti aslinya. Suntik “putih” tidak bisa langsung dan secara signifikan mengubah warna kulit yang sedari awal sudah gelap.
Amankah Suntik Putih untuk Ibu Menyusui?
Meski terdapat studi ilmiah yang telah membuktikan efektivitas suntikan tersebut terhadap kulit, dr. Dyah Novita Anggraini menyarankan busui untuk tidak mendapatkan treatment ini.
Ia mengatakan, “Iya, jadi suntik putih itu tidak disarankan untuk ibu menyusui. Kenapa? Karena, dosis vitamin C yang diberikan biasanya lebih dari 500 mg. Padahal, dosis maksimal vitamin C untuk bayi itu hanya 200 mg.”
Lagi pula, di menambahkan, di dalam dunia medis, sebenarnya tidak ada yang namanya suntik putih. Yang ada adalah suntik untuk mencerahkan.
“Perbedaannya begini, kalau mencerahkan, kandungan vitamin C di dalamnya akan menghambat pembentukan pigmen melanin, sehingga kulit bisa menjadi cerah,” ujar tenaga medis yang kerap disapa dr. Vita itu.
“Sedangkan, jika kita bicara tentang memutihkan, artinya pigmen melaninnya harus benar-benar dimatikan. Hal itu tidak bisa dilakukan dengan cara suntik vitamin C saja,” dr. Vita melengkapi.
Wanita yang sedang menjalani program hamil, sedang mengandung, dan menyusui, sebaiknya tidak mendapatkan treatment yang satu ini.
Vitamin C dalam bentuk asam askorbat bisa menyebabkan gangguan konsentrasi darah di tali pusar bayi. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan janin. Tentu Anda tak mau hal itu sampai terjadi, bukan?
Suntik mencerahkan yang dilakukan di bawah pengawasan dokter sebenarnya jarang menimbulkan efek samping berbahaya. Hal yang harus benar-benar dihindari adalah treatment dan produk suntik putih secara mandiri atau dilakukan oleh orang yang bukan dokter. Meski demikian, tetap saja terlalu banyak dosis vitamin C yang masuk ke tubuh dapat menyebabkan mual dan nyeri lambung. Orang dewasa hanya memerlukan 40 mg vitamin C per harinya, lho!
Jika asupannya terlalu banyak, Anda juga akan sulit tidur dan sakit kepala. Bahkan, pada kasus yang dosisnya terlalu tinggi, terjadi kerusakan fungsi hati pada pasien. Suntik putih untuk ibu menyusui tidak direkomendasikan oleh dokter karena berisiko untuk ibu dan bayinya. Jadi, tunda dulu niatan Anda untuk melakukan treatment tersebut.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.