Bunda, kuasa tuhan begitu luar biasa. Kita lihat dari air susu ibu dulu ya. Ada salah satu penelitian yang dilakukan pada ibu yang sedang menyusui. Kebetulan anaknya sedang sakit. Ketika di pumping ASI ketika bayinya sakit berwarna lebih putih. Dan ketika bayinya sehat, hasil pumping menunukkan ASI berwarna kekuningan.
Ternyata ASI yang diproduksi ketika bayi sakit banyak mengandung foremik, terlihat lebih encer dan lebih putih di banding ASI saat bayi sehat.
Bunda perlu diketahui bahwa foremik gudanngya antibody. Pasukan pelawan penyakit yang ada di bagian ASI yang encer ini. ASI di design lebih real time sesuai kebutuhan si bayi (konsumennya. Saat ia sakit kandungan ASI yang diproduksi si ibu pun berbeda. Hebat ya kreatornya ASI?
Sudah terbukti bahwa air susu ibu (ASI) nggak cuma jadi makanan buat bayi tapi juga ‘obat’ saat si kecil sakit.
Mengapa Bisa Demikian ?
Saat bayi menyusu di payudara, mulut dan air liurnya mengenai payudara ibunya dan masuk ke saluran dalam tubuh ibu. Nah, reseptor kelenjar susu menafsirkan dari air liur itu apakah mengandung bakteri dan virus atau tidak. Jika terdeteksi sesuatu yang salah, misalnya bayi sakit atau melawan infeksi, maka tubuh ibu akan mengubah komposisi imunologis di ASI.
Karena itu pula para ilmuwan berhipotesis bahwa menyusui langsung bayinya merupakan cara bagi ibu untuk ‘mengetahui’ kondisi anaknya. Selanjutnya, tubuh ibu akan merespons dengan antibodi dalam ASI untuk membantu melawan infeksi di tubuh bayinya.
Terkadang saat kita sakit, tubuh kita membakar lebih banyak kalori untuk melawan penyakit itu. Jadi kalori susu ibu bisa meningkat untuk memastikan si bayi memiliki energi untuk melakukan pekerjaan melawan virus tersebut.
Komposisi ASI
Komposisi ASI juga diyakini membantu meningkatkan kemampuan imun tubuh untuk menangkal berbagai macam risiko penyakit. Di dalam ASI ada kandungan yang bisa dengan cepat berubah sebagai respons pada infeksi yang dialami bayi.
ASI mengandung sejumlah kecil sel yang merupakan bagian sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi, yang disebut juga sebagai leukosit. Ketika bayi atau ibu sakit, jumlah leukosit di ASI juga meningkat.
ASI yang kaya akan leukosit diproduksi di awal-awal menyusui. Namun semakin usia bayi bertambah, leukosit dalam ASI ditengarai berkurang secara alami. Akan tetapi ketika infeksi muncul, leukosit akan meningkat, dan sel-sel yang berjumlah miliaran ini akan ditelan oleh bayi selama masa menyusui, sehingga membantunya melawan infeksi.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.