×

Mitos Dan Fakta Seputar Menyusui

Bagikan Artikel :

Tidak ada yang menandingi momen sacral antara ibu dan anak saat menyusui. Kok bisa? Ya! Karena saat menyusui ada bounding dari mata ke mata, dari kulit ke kulit dan dari hati ke hati. Selain mempererat hubungan ibu dan bayi, tapi juga bisa mendukung perkembangan bayi. Sayangnya, aktivitas menyenangkan ini enggak jarang dicampuri dengan saran turun-temurun yang belum terbukti kebenarannya. Beberapa saran mungkin bisa dijelaskan secara ilmiah, tapi saran lain diberikan hanya karena faktor kebiasaan. Maka itu, ibu perlu menyaring dan mencari kebenaran informasi tentang menyusui yang diterima demi mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal. Yuk simak di bawah ini Bund! Ketahui Mitos dan Fakta tentang Menyusui 1. Air susu yang keluar pertama/kolostrum harus dibuang Sangat tidak benar. Justru kolostrum kaya akan sel darah putih yang mampu melawan infeksi bakteri dan virus. Jadi, kolostrum sangat disarankan untuk diberikan pada bayi sejak ia lahir dan kemudian dilanjutkan dengan ASI eksklusif hingga 6 bulan. 2. Ukuran Payudara Memengaruhi Produksi ASI? Anggapan ini tidak benar. Sebab berapa pun ukuran payudara ibu, produksi ASI tetap bisa maksimal karena jaringan dalam payudara akan tumbuh dan berkembang sejak kehamilan. Sehingga saat Si Kecil lahir, payudara ibu sudah bisa memproduksi ASI. Produksi ASI justru dipengaruhi oleh frekuensi pemberian ASI, suasana hati saat menyusui, kebiasaan memijat payudara, kondisi psikis dan asupan nutrisi selama menyusui. 3. Menyusui Bikin Payudara Kendur? Alasan payudara kendur kerap menjadi penyebab wanita tidak mau menyusui. Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena kondisi hanya terjadi saat kulit dan jaringan payudara meregang ketika menyusui, serta efek samping berhenti menyusui. Meski begitu, menyusui bukanlah faktor utama penyebab payudara kendur. Faktor utamanya adalah genetik, ukuran indeks massa tubuh, faktor usia, kebiasaan merokok, riwayat kehamilan dan ukuran payudara sebelum hamil. 4. Semakin Lama Menyusui, Semakin Sulit Proses Penyapihan? Menyapih bayi sama sekali tidak berkaitan dengan durasi menyusui. Sebab, menyapih bayi bisa dilakukan kapan saja setelah pemberian ASI eksklusif selesai. Proses penyapihan bisa segera dilakukan setelah ibu melihat tanda-tanda kesiapan Si Kecil, yakni ia sudah bisa duduk dengan kepala tegak dalam waktu lama, membuka mulut dan tertarik ketika melihat orang makan, berat badannya mencapai dua kali lipat berat lahir, serta memiliki koordinasi mata, mulut dan tangan yang baik. 5. Ibu yang Banyak Minum Susu Akan Menghasilkan Banyak ASI? Produksi ASI lebih dipengaruhi oleh frekuensi menyusui. Sebab semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan. Susu saat menyusui mungkin bermanfaat bagi ibu yang membutuhkannya. Sementara bagi sebagian yang lain, konsumsi susu selama menyusui bisa memicu reaksi alergi pada bayi. Yakni ditandai dengan sering gumoh atau muntah, sakit perut, feses berlendir atau berdarah, ruam kemerahan kulit dan penurunan nafsu makan. 6. Menyusui Tidak Boleh Dilakukan Sambil Berbaring? Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk maupun berbaring. Beberapa keuntungan yang didapat dari menyusui sambil berbaring adalah mudah dan nyaman dilakukan (terutama ibu yang melahirkan secara caesar), serta ibu bisa beristirahat sambil menyusui Si Kecil.

Tidak ada yang menandingi momen sacral antara ibu dan anak saat menyusui. Kok bisa? Ya! Karena saat menyusui ada bounding dari mata ke mata, dari kulit ke kulit dan dari hati ke hati. Selain mempererat hubungan ibu dan bayi, tapi juga bisa mendukung perkembangan bayi. Sayangnya, aktivitas menyenangkan ini enggak jarang dicampuri dengan saran turun-temurun yang belum terbukti kebenarannya. Beberapa saran mungkin bisa dijelaskan secara ilmiah, tapi saran lain diberikan hanya karena faktor kebiasaan. Maka itu, ibu perlu menyaring dan mencari kebenaran informasi tentang menyusui yang diterima demi mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal. Yuk simak di bawah ini Bund!

Related Posts :

    Ketahui Mitos dan Fakta tentang Menyusui

    1. Air susu yang keluar pertama/kolostrum harus dibuang
      Sangat tidak benar. Justru kolostrum kaya akan sel darah putih yang mampu melawan infeksi bakteri dan virus. Jadi, kolostrum sangat disarankan untuk diberikan pada bayi sejak ia lahir dan kemudian dilanjutkan dengan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
    2. Ukuran Payudara Memengaruhi Produksi ASI?
      Anggapan ini tidak benar. Sebab berapa pun ukuran payudara ibu, produksi ASI tetap bisa maksimal karena jaringan dalam payudara akan tumbuh dan berkembang sejak kehamilan. Sehingga saat Si Kecil lahir, payudara ibu sudah bisa memproduksi ASI. Produksi ASI justru dipengaruhi oleh frekuensi pemberian ASI, suasana hati saat menyusui, kebiasaan memijat payudara, kondisi psikis dan asupan nutrisi selama menyusui.
    3. Menyusui Bikin Payudara Kendur?
      Alasan payudara kendur kerap menjadi penyebab wanita tidak mau menyusui. Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena kondisi hanya terjadi saat kulit dan jaringan payudara meregang ketika menyusui, serta efek samping berhenti menyusui. Meski begitu, menyusui bukanlah faktor utama penyebab payudara kendur. Faktor utamanya adalah genetik, ukuran indeks massa tubuh, faktor usia, kebiasaan merokok, riwayat kehamilan dan ukuran payudara sebelum hamil.
    4. Semakin Lama Menyusui, Semakin Sulit Proses Penyapihan?
      Menyapih bayi sama sekali tidak berkaitan dengan durasi menyusui. Sebab, menyapih bayi bisa dilakukan kapan saja setelah pemberian ASI eksklusif selesai. Proses penyapihan bisa segera dilakukan setelah ibu melihat tanda-tanda kesiapan Si Kecil, yakni ia sudah bisa duduk dengan kepala tegak dalam waktu lama, membuka mulut dan tertarik ketika melihat orang makan, berat badannya mencapai dua kali lipat berat lahir, serta memiliki koordinasi mata, mulut dan tangan yang baik.
    5. Ibu yang Banyak Minum Susu Akan Menghasilkan Banyak ASI?
      Produksi ASI lebih dipengaruhi oleh frekuensi menyusui. Sebab semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan. Susu saat menyusui mungkin bermanfaat bagi ibu yang membutuhkannya. Sementara bagi sebagian yang lain, konsumsi susu selama menyusui bisa memicu reaksi alergi pada bayi. Yakni ditandai dengan sering gumoh atau muntah, sakit perut, feses berlendir atau berdarah, ruam kemerahan kulit dan penurunan nafsu makan.
    6. Menyusui Tidak Boleh Dilakukan Sambil Berbaring?
      Menyusui dapat dilakukan sambil berdiri, duduk maupun berbaring. Beberapa keuntungan yang didapat dari menyusui sambil berbaring adalah mudah dan nyaman dilakukan (terutama ibu yang melahirkan secara caesar), serta ibu bisa beristirahat sambil menyusui Si Kecil.

    About : Citra Dewi Amd. Keb

    Citra Dewi Amd. Keb

    Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

    Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : August 15, 2022

    Pertanyaan Pengunjung :

    Puasa di Teimester 1

  • Oleh : Faiza Priyandani
  • 20 jam, 50 menit yang lalu

    Assalamualaikum bu bidan
    Saya ingin tanya bolehkah saya berpuasa di kehamilan usia 7 minggu? Tapi selama hamil saya tidak mengalami muntah, dan aktivitas di rumah tidak berat, karena suami melarang saya untuk beberes dan masak. Jadi hanya rebahan saja. Apakah aman bu bidan?
    Oiya saya pun mengkonsumsi obat penguat kandungan dan vitamin

  • Oleh : Faiza Priyandani
  • Nyeri saat buang ari kecil

  • Oleh : Iszmy Mukhayarin
  • 5 tahun, 7 bulan yang lalu

    Selamat pagi bu saya mau bertanya akhir-akhir ini saya sering mengalami sakit saat buang air kecil seperti tersendat-sendat kira2 itu penyakit apa ya bu? mohon penjelasannya trims

    Menstruasi

  • Oleh : Eka Lestari
  • 2 tahun yang lalu

    Bu bidan umur saya 18 tahun dan saya menstruasi sudah 24 hari apakah itu berbahaya?

  • Oleh : Eka Lestari
  • Benjolan pada rambut area miss v

  • Oleh : Wifi Healthy
  • 2 tahun, 6 bulan yang lalu

    Halo bu bidan, usia saya 25tahun dan di daerah rambut miss v saya ada benjolan kecil sekali tp tidak terasa sakit atau gatal atau nyeri sama sekali. Bahkan alhamdulillah tidak mengganggu aktivitas saya. Apa itu berbahaya bu bidan? Saya lihat di video youtube ibu katanya tidak berbahaya apa benar?

  • Oleh : Wifi Healthy
  • Bintik di vagina

  • Oleh : Icha Icha
  • 2 tahun, 6 bulan yang lalu

    Dok saya remaja umur 16 thn, belum pernah hub sexual. Tdi saya pipis dan pas cebok kok kerasa ada bintik gtu pas saya cek dn senterin emg ada. Warnanya kayak kulit gtu agak gatel tpi g bgt. Itu kenapa y dok saya panik bgt dri tadi. Kebetulan tdi sya blm mandi dn blm ganti celana dalam yg kemaren. Kelupaan jga. Trs jga saya kalo pipis jrg cebok pke tgn jri pke air selang gtu dan biasanya g saya keringin pke tisu jdi kadang basah gtu celana dalemnya. Itu kenapa y dok?

    Tanya Bidan