×

Puting Susu Seperti Melepuh? Jangan-jangan Milk Blister

Bagikan Artikel :

Puting Susu Seperti Melepuh? Jangan-jangan Milk Blister

Drama pada ibu menyusui bisa lebih besar dibanding ibu hamil. Mulai dari putting lecet, ASI seret, ada sumbatan, mastitis, abses payudara hingga terjadi milk bilister. Apa itu milk blister?

Milk blister adalah luka lepuh di area puting, yang berisi cairan berwarna putih kekuning-kuningan. Luka lepuh ini menyebabkan puting terasa sangat sakit ketika menyusui. Selain pada putting, cairan putih itu bisa juga timbul di daerah areola.

Permukaan bintik putih pada puting susu terlihat mengilap dan halus. Ukurannya sangat kecil, lebih kecil dan kepala jarum pentul. Bintik putih di puting karena milk blister tidak sama dengan lecet dari gesekan saat menyusui atau pasca menggunakan pompa ASI. Lecet karena pompa ASI tidak terlalu sakit dan bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari.

Ciri-ciri milk blister

  1. Area sekitar payudara keras dan nyeri.
  2. Payudara merah dan hangat saat disentuh.
  3. Terdapat bitnik putih kekuningan pada putting dana tau areola
  4. Bayi menangis dan rewel karena saluran ASI tersumbat, membuat aliran susu lebih lambat.

Penyebab milk blister

  1. Kelebihan pasokan ASI pada ibu menyusui.
  2. Tekanan yang berlebih di area tertentu pada payudara.
  3. Bayi mengalami masalah mengisap, menempelkan puting ke dalam mulutnya dengan cara yang salah, atau memiliki masalah pada lidahnya.
  4. Adanya jamur penyebab sariawan, yang biasanya menimbulkan lebih dari satu luka lepuh (blister).
  5. Flensa atau pinggiran mulut pompa ASI kurang pas, atau pompa ASI yang diatur terlalu kuat sehingga menimbulkan gesekan atau lecet.
  6. Alergi terhadap krim, losion, salep, atau obat yang dioleskan pada puting susu. Meski kondisi ini kurang umum, ada baiknya Bunda menghentikan penggunaan krim atau sejenisnya pada puting.

Cara mengobati milk blister

  1. Diamkan bila tidak ada rasa sakit
    Bila luka lepuh ini tidak menimbulkan rasa sakit, ibu tidak perlu melakukan perawatan apapun. Diamkan saja sampai bintik putih menghilang dengan sendirinya. Biasanya, bintik putih bisa hilang seiring dengan isapan bayi saat sedang menyusu.
  2. Rutin bersihkan puting
    Bila ada rasa sakit pada puting, sebaiknya rutin membersihkan puting dan areola setelah menyusui si kecil.
    Membersihkan puting bermanfaat untuk menghilangkan sisa-sisa ASI yang menempel. Ibu bisa menggunakan kapas atau handuk lembut yang sudah direndam air hangat.
    Kemudian usap puting dan areola secara lembut dan halus untuk menghilangkan sisa susu yang menutup pori-pori.
  3. Pijat payudara
    Memijat payudara juga dapat membuka saluran susu dan melonggarkan sumbatan blister. Caranya, letakkan jari telunjuk di areola (bagian berwarna gelap di sekitar puting), kemudian gerakkan jari tersebut secara perlahan melingkari puting. Selain itu, Bunda juga bisa melakukan pijatan dengan jari, dari tepi payudara ke arah puting.
  4. Kompres pakai air hangat
    Untuk mengatasi milk blister, ibu bisa mengompres puting dengan air hangat selama 3 menit sebelum menyusui si kecil.
    Air hangat membantu membuka saluran susu sehingga tidak menyumbat aliran ASI saat bayi sedang menyusu.
    Setelah selesai mengompres, langsung susui bayi karena isapannya bisa membantu melepaskan sumbatan dari bintik putih pada puting susu.
  5. Tetap menyusui bayi
    Munculnya luka lepuh di puting sering menimbulkan rasa sakit pada payudara bahkan bisa sampai sakit kepala. Meski begitu, ibu tetap disarankan untuk menyusui si kecil.
    Dikutip dari NCT New Parent Support, tetap menyusui meski tidak nyaman bermanfaat untuk mengurangi risiko mastitis.
    Bila rasa sakit pada puting tidak bisa tertahan, ibu bisa memerah ASI untuk sementara. Namun, tetap bersihkan puting secara berkala untuk mengurangi penyumbatan pada saluran ASI.
  6. Konsumsi paracetamol
    Bila rasa sakit tidak tertahankan, ibu disarankan untuk mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen sebagai pereda rasa sakit.
    Paracetamol dan ibuprofen termasuk obat yang aman untuk ibu menyusui karena tidak berpengaruh pada bayi.
    Namun, hindari aspirin karena obat tersebut terlalu kuat dan bisa memengaruhi perkembangan janin.
  7. Hindari penggunaan bra yang ketat
    Selama masa menyusui, Bunda memang tidak diperkenankan mengenakan bra yang terlalu ketat atau bra dengan kawat. Selain membuat milk blister terasa makin nyeri, bra yang terlalu ketat juga bisa menimbulkan masalah lain pada payudara.

Cara Mencegah Milk Blister

  1. Memakai bra yang pas
    Ukuran bra yang terlalu ketat atau longgar bisa berpengaruh pada saluran susu di payudara.
    Memakai bra yang pas dengan ukuran payudara juga bisa membuat ibu lebih nyaman saat berkegiatan dan menyusui si kecil.
  2. Perhatikan posisi menyusui
    Pastikan perlekatan puting dengan mulut bayi dalam keadaan benar. Mulut bayi harus menutupi sebagian besar areola, sehingga ia bisa mengisap dengan sempurna.
    Bila ragu tentang posisi menyusui, konsultasikan dengan konsultan ASI atau bidan. Nantinya mereka akan memberikan arahan tentang posisi dan perlekatan saat menyusui bayi.
  3. Membersihkan puting setiap selesai menyusu
    Ini adalah salah satu cara mencegah milk blister di area puting susu dan areola. Terkadang, sisa susu yang menempel di puting bisa mengeras dan menyumbat aliran susu. Penyumbatan tersebut membuat rasa sakit pada payudara dan memicu milk blister bahkan mastitis. Menyusui memang bukan tugas mudah, tetapi sangat layak untuk diperjuangkan demi memberi gizi baik untuk si kecil.
  4. Rutin menyusui Sebaiknya rutin menyusui si Kecil, maksimal 2 jam sekali. Tapi jika sudah rutin menyusui lalu payudara masih penuh maka lakukan pumping untuk mengosongkan payudara.

About : Citra Dewi Amd. Keb

Citra Dewi Amd. Keb

Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.

Untuk konsultasi via WhatsApp klik disini :

  • Bagikan Artikel :

    Terkahir Di Edit : February 21, 2022

    Pertanyaan Pengunjung :

    Menstruasi

  • Oleh : Suci Yulia
  • 3 tahun, 2 bulan yang lalu

    Assalamualaikum bu, saya mau bertanya saya ber umur 17thn selama mens dari pertama kali dapat sampai tahun lalu saya gk pernah telat selalu lancar tapi di bulan Januari kemarin telat 10 hari padahal saya tidak stres dan aman aman saja, perut saya juga sering sakit tiba tiba apakah itu masih normal?

  • Oleh : Suci Yulia
  • Biaya Untuk Cek Kesuburan Suami Istri

  • Oleh : Dessi Yudha Arisandy
  • 6 tahun, 7 bulan yang lalu

    Assalamualikum bu bidan, nama saya Filza Syafira. Saya mau bertanya kira – kira biaya untuk cek kesuburan suami istri butuh berapa ya ? Rincian pemeriksaannya seperti apa aja bu ? Terima kasih, mohon dijawab.

    payudara

  • Oleh : Puput Adenia
  • 4 tahun, 5 bulan yang lalu

    assalamualaikum dok saya mau tanya, umur saya 17thn mau 18thn besok Januari tapi puting susu saya gak menonjol gitu gak bentuk gitu lah dok. apakah nanti itu masih bisa membentuk ya dok? dan umumnya puting susu itu membentuk pada umur berapa dok?

  • Oleh : Puput Adenia
  • Nyeri Bagian Perut

  • Oleh : Lia Rachma
  • 6 tahun, 7 bulan yang lalu

    Pagi Dok. Saya wanita beru,ur 21 Tahun, mau bertanya kenapa ya kalau saya telat makan atau makan pedas perut saya sering panas dan juga keras dibagian perut sebelah kanan dan juga pusar. Apakah ini merupakan salah satu jenis masalah kesehatan yang berbahaya?

    Makan dan minum saat proses bersalin, bolehkah?

  • Oleh : Rani Anggraeni
  • 8 tahun, 9 bulan yang lalu

    Sore bu bidan.
    Saya saat ini tengah mengandung usia kehamilan tua, dan ini adalah kehamilan kedua saya. Saat persalinan saya yang pertama, saya kurang begitu banyak memiliki tenaga. Kata teman-teman saya, lebih baik pada persalinan kali ini saya ngemil jadi tenaga saya bisa bertambah. Yang mau saya tanyakan, jika saya makan atau ngemil dalam proses tahapan persalinan apakah berbahaya atau tidak? Terimakasih

  • Oleh : Rani Anggraeni
  • Tanya Bidan