Semua orang tahu bahwa ikan adalah makanan yang sangat bergizi. Oleh karena itu karena ikan memiliki banyak gizi, para bunda biasanya mengolah ikan ini sebagai MPASI si Kecil. Kandungan nutrisi yang terkandung pada ikan sangat bermanfaat bagi perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan anak
Memang ikan merupakan salah satu bahan makanan pemicu alergi. Tapi untuk mengetahui adanya alergi bukan berarti bunda menghindari pemberian ikan kepada si Kecil. Berikan saja, jika ada tanda-tanda alergi setelah diberikan ikan bunda bisa menghentikannya.
Perlu diketahui bahwa mengolah ikan untuk diberikan pada bayi di bawah 2 tahun berbeda dengan orang dewasa. Jika bunda mengolahnya tanpa cara yang betul bisa membahayakan si Kecil lho. Berikut cara mengolah ikan untuk MPASI yang benar.
Yang Harus Diperhatikan Saat Mengolah Ikan Untuk MPASI
- Berikan Pada Usia yang Tepat
Ikan boleh diberikan sebagai protein pada menu MPASI lengkap dan seimbang dalam tekstur lumat sejak bayi berusia 6 bulan, ketika sudah mulai makan makanan pendamping ASI lainnya.
Namun sebagian besar bayi termasuk dengan eksim ringan, memiliki riwayat keluarga alergi makanan, atau asma dapat mulai makan makanan seperti ikan setelah diperkenalkan terlebih dahulu dengan makanan lain seperti sereal, sayuran, dan buah-buahan yang tidak memicu reaksi alergi.
Selain itu, bayi dengan kondisi pernah mengalami reaksi alergi terhadap makanan tertentu, mengalami eksim sedang hingga berat setelah mengikuti rencana perawatan kulit dari dokter harus dengan izin dokter terlebih dahulu. - Pilih Ikan Segar dengan Kandungan Merkuri yang Rendah
Ketika membeli ikan yang akan dimasak untuk Si Kecil, pastikan bunda memilih ikan yang masih segar dengan kandungan merkuri yang rendah. Jika memungkinkan, sangat direkomendasikan untuk memilih ikan berdaging putih yang lunak seperti haddock, cod, flounder, sole, dan sejenisnya.
Sebagian besar ikan mengandung sejumlah metilmerkuri, suat bentuk merkuri yang dapat menjadi racun bagi otak dalam jumlah besar. Ikan berukuran besar yang hidup lama cenderung memiliki kontaminasi merkuri terbanyak.
Sementara untuk ikan dengan merkuri jauh lebih rendah yang dinilai aman bagi bayi, anak-anak dan wanita hamil antara lain salmon, nila, ikan lele, remis, mujaer dan lain-lain. - Disiapkan dengan benar, bersih dan higienis
Sebelum memasak ikan sebagai MPASI bayi, bunda harus memastikan bahwa ikan sudah dibersihkan dengan benar.
Bersihkan ikan secara menyeluruh, termasuk bagian sisiknya. Selain itu, karena yang digunakan untuk MPASI hanya bagian dagingnya, maka jangan lupa bersihkan dan pisahkan sisik dan duri ikan. Jangan sampai ada sirip, sisik atau duri yang tertinggal ya bunda, karena dapat menyebabkan Si Kecil tersedak dan tersangkut di dalam tenggorokan. - Hindari menyajikan MPASI ikan dalam bentuk sushi
Menu yang mengandung ikan mentah seperti sushi sangat tidak disarankan sebagai MPASI yang akan diberikan kepada bayi. Sushi dikhawatirkan mengandung bakteri karena ikan yang disajikan tidak dimasak terlebih dahulu atau dalam kondisi mentah.
Daya tahan tubuh dan saluran pencernaan bayi masih belum benar-benar berkembang untuk mampu melawan bakteri yang masuk ke dalam tubuhnya melalui makanan.
Bahan-bahan Yang Dibutuhkan:
• 1 cangkir ikan berdaging putih tanpa tulang/duri yang sudah dibersihkan dan dikukus hingga lunak
• ¼ gelas ASI, susu formula atau air
• 1 buah wortel yang sudah dikupas dan direbus hingga lunak
• Nasi/kentang seagai karbohidrat
• 7,5ml minyak sebagai lemak tambahan (minyak kelapa/minyak kanola/minyak zaitun/santan)
• Bawang untuk mengurangi bau anyir
Cara Mengolah Ikan Untuk MPASI
- Iris dan goreng bawang
- kukus ikan hingga matang
- rebus kentang dan wortel
- kemudian blend ikan, kentang, wortel dan bawang hingga mencapai tekstur yang lumat
Guna mendapat manfaat yang maksimal, Bunda bisa memberikan ikan untuk MPASI anak sebanyak 1–2 kali dalam seminggu, tetapi dengan porsi yang lebih sedikit daripada porsi orang dewasa, yakni sekitar 30 gram ikan dalam seminggu.
About : Citra Dewi Amd. Keb
Bidan Citra Dewi Am.Keb merupakan alumnus Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi angkatan 2016 yang lahir pada 15 juni 1995. Aktif sebagai Interactive Medical Advisor di www.curhatbidan.com. Bagi saya menjadi seorang bidan adalah pekerjaan mulia yang memberikan pelayanan dengan hati nurani. Bidan berperan dalam luang lingkup kesehatan dasar masyarakat. Mulai dari bayi, remaja, pasangan usia subur sampai lanjut usia. Saya berharap mampu memberikan pelayanan kesehatan keluarga anda.